Daftar 7 Menteri Kabinet Jokowi dari PDIP yang Kabarnya Ingin Mengundurkan Diri

TRIBUNJAMBI.COM - Memanasnya hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDIP, rupanya akan berimbas pada akan mundurnya sejumlah menteri.

Kabarnya, sejumlah menteri dari PDIP sudah menghadap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri meminta restu untuk mundur dari kabinet Presiden Jokowi.

Namun ini tidak disetujui Megawati.

Kabar ini disampaikan politisi PDIP Deddy Sitorus.

Ketika Megawati mendengar hal itu, dia memilih menyinggung tanggung jawab seorang menteri.

"Ketika beberapa menteri datang ke Ibu Mega untuk menyatakan ingin mundur, Ibu bilang bahwa menjadi menteri itu adalah bagaimana tanggung jawab kita kepada bangsa, kepada rakyat," kata Deddy, Sabtu, (11/11/2023), dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV.

Baca juga: KPK Tindaklanjuti Temuan Kartu Keanggotaan Kasino di Malaysia Milik Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Senin 13 November 2023, Cek Daftar Harga Emas Antam dan UBS, Termurah Rp 574.000

Baca juga: Siapa Bilang Real Madrid Sulit Cetak Gol tanpa Jude Bellingham?

"Sepanjang mereka masih dibutuhkan presiden, silakan presiden," imbuhnya.

Deddy menyebut PDIP mempersilakan Jokowi menarik menteri-menteri PDIP apabila menganggap tak lagi dibutuhkan lantaran sudah tidak sejalan dengan keinginannya.

Meski demikian, Deddy berujar pihaknya tidak akan menarik menteri PDIP.

"Tapi kami tidak akan menarik karena mereka menjadi menteri itu adalah penugasan dan itu diperjuangkan, bukan seperti yang lain, yang kemudian datang dan mendapatkan jabatan ya," katanya.

Menurut Deddy, para menteri PDIP yang kini duduk di kabinet Jokowi dulunya ikut berberdarah-darah demi memenangkan Jokowi.

"Tetapi kalau presidennya dengan hak prerogatifnya memandang itu sudah tidak sesuai dengan kepentingannya, silakan ditarik. Kami tidak akan menolak," kata dia menambahkan.

Lantas siapa saja menteri dari PDIP? Berikut daftarnya:

1. Yasonna Laoly

Yasonna Laoly merupakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, sejak Oktober 2019.