PT SAL Raih Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Saat HKAN 2023

TRIBUNJAMBI.COM - PT Sari Aditya Loka (SAL) kembali menorehkan prestasi.

Kali ini, PT SAL memperoleh penghargaan dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional 2023 pada 6-8 November 2023.

Puncak perigatan HKAN 2023 dilaksanakan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, Balai KSDA Kalimantan Tengah.

PT SAL memperoleh penghargaan untuk kategori lembaga/Organisasi karena selama ini telah bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Bukit Duabelas dalam pemberdayaan Masyarakat Suku Anak Dalam/Orang Rimba.

Selain PT SAL untuk kategori lembaga/organisasi, penghargaan juga diberikan pada mitra Bukit Duabelas untuk kategori perorangan

PT Sari Aditya Loka dinilai memegang peranan penting dalam mendukung dan mewujudkan berbagai kegiatan bidang pembangunan.

Yakni, pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk pembangunan sosial pada orang rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) yang ada di Kabupaten Merangin dan Sarolangun.

Pada bidang ekonomi terdapat program Tapak Komunal dan Tapak Keluarga untuk warga SAD.

Dukungan ini tentunya sangat dibutuhkan untuk mendukung penguatan fungsi TNBD yaitu terwujudnya kelestarian SDA dan ekosistem TNBD yang mendukung kehidupan dan kesejahteraan Orang Rimba serta masyarakat desa sekitar.

"Semoga menjadi penyemangat dan memberikan manfaat baik bagi perusahaan, masyarakat dan negara," ujar Cipta Wibama Administratur PT SAL usai menerima penghargaan.

Proses pembangunan sosial Suku Anak Dalam (SAD) membutuhkan dukungan berbagai pihak.

Sebagai perwujudan dari rekomendasi Forum Kemitraan Pembangunan Sosial SAD (FKPS-SAD),

PT SAL satu mitra Balai Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) mendapatkan penghargaan dari Dirjen KSDAE atas kerjasamanya dalam program peningkatan kapasitas SDM melalui kegiatan pemberdayaan ekonomi, pendidikan dan kesehatan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba periode 2017 sd 2023.

“PT SAL merupakan extended family dari Balai Taman Nasional Bukit Duabelas yang sudah sangat dekat dan bersama-sama bersinergi dengab Balai TNBD dalam program pemberdayaan SAD,” kata Yunaidi Kepala Balai TNBD.

Untuk kategori perorangan, apresiasi diberikan kepada Mijak seorang pemuda Suku Anak Dalam Kelompok Temenggung Pembebar atas dukungannya dalam kegiatan edukasi dan advokasi SAD, terutama dalam mengawal proses zonasi/tata ruang adat TNBD.

Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) mengatakan kegiatan ini bertujuan mengajak partisipasi aktif semua pihak termasuk masyarakat, pemerintah, swasta untuk bersama peduli terhadap alam, serta menjadikan konservasi menjadi perilaku dan budaya sehari-hari.

"Intinya keharmonisan manusia dengan alam. Dengan alam itu bisa dengan satwa liar, denga hutan dan sebagainya. Banyak hal nanti keterkaitan dengan satwa liar misalnya peluncuran Desa Ramah Satwa dan pelepasliaran satwa liar di hutan desa," ujarnya.

Menurutnya,  rangkaian kegiatan HKAN menampilkan seni budaya untuk lebih memperkokoh kecintaan pada alam melalui budaya.

Peringatan HKAN 2023 mengusung tema "Hapungkal Himba Kalingu" yang berati "Jiwa yang damai dalam harmoni rimba belantara".

Tema ini berasal dari bahasa Sangiang yang merupakan bahasa induk atau bahasa tertua dari bahasa Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah.

Pemilihan tema ini berperan untuk mengungkap seni budaya, adat, dan tradisi dayak. Jika diartikan kata per kata, hapungkal berarti menyatu, himba berarti hutan belantara, dan kalingu artinya sejuk menenangkan jiwa. (*)

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: PT SAL Sinergikan Ekonomi Masyarakat dan Kesehatan Suku Anak Dalam

Baca juga: Jalankan Arahan Forum Kemitraan SAD, Universitas Jambi Gaet PT SAL Sebagai Mitra