Berita Muaro Jambi

Kurang dari 12 Jam Polsek Jaluko Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan di Desa Maro Sebo

Kasus pembunuhan Sahroni alias Roni (45) warga Desa Muhajirin Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi terungkap.

Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Muzakkir/Tribunjambi.com
Zainudin (70) dan Zulfahmi alias Fahmi (46) warga Desa Marosebo Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi tega menghabisi nyawa Sahroni alias Roni (45) karena merasa tertantang. 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI -- Kasus pembunuhan Sahroni alias Roni (45) warga Desa Muhajirin Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi terungkap.

Pihak kepolisian langsung bergerak cepat ketika mendapatkan informasi adanya warga yang hilang. Tak butuh waktu lama, pihak kepolisian dari Polsek Jaluko langsung mengamankan pelaku.

Ada dua pelaku yang terlibat dalam peristiwa sadis tersebut, yaitu Zainudin (70) dan Zulfahmi alias Fahmi (46) warga Desa Marosebo Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi.

Kapolsek Jaluko, IPTU Ojak Sitanggang ketika pers rilis di Mapolsek Jaluko menyebut jika korban dihabisi oleh kedua pelaku secara sadis.

"Motif Awal, pelaku dendam kepada korban karena telah membawa isterinya pergi," kata Ojak.

Awal mulanya, korban keluar rumah sedari pagi, hingga malam korban tak pulang. Atas laporan itu, pihaknya langsung menurunkan tim dan memeriksa dan sejumlah saksi.

Berbekal informasi saksi, Team Opsnal Polsek Jaluko mendatangi rumah Pelaku dan menanyakan keberadaan korban. Setelah dilakukan interogasi, akhirnya ke Dua Pelaku mengakui perbuatannya dan langsung diamankan.

"Kurang dari 12 jam, kita berhasil mengamankan kedua pelaku," kata Ojak.

Pengakuan tersangka, korban sering membuat dia sakit hati, bahkan dia harus cerai dengan isterinya karena ulah korban.

Kata dia, isterinya mulai diganggu oleh korban sejak tahun 2021 lalu. Bahkan dirinya sudah sering melihat korban membawa isterinya dibawa oleh korban.

"Sakit hati, saya ditantang oleh korban," kata Zulfahmi.

Hal itu juga dibenarkan oleh ayahnya yang bernama Zainudin. Dia menyebut jika dirinya sudah lama sakit hati oleh korban karena telah mengganggu rumah tangga anaknya.

Karena terlanjur sakit hati dan korban menantang, maka dirinya berniat untuk menghabisi nyawa korban.

"Dia sering bawa menantu saya. Bahkan boncengan didepan saya," kata kakek 70 tahun ini.

Awalnya tak menyesal telah membunuh korban, karena korban sudah benar-benar membuat dia sakit hati. Bahkan korban sudah mempermainkan adat istiadat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved