Berita Tanjabtim

Perburuan Kerang Darah Menggunakan Alat Tangkap Jadi Fokus Perhatian di Tanjab Timur

Memiliki garis pantai yang cukup luas, Kabupaten Tanjab Timur menjadi habitat asri dalam perkembang biakan bagi hewan kerang darah yang banyak diminat

Penulis: anas al hakim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Anas
Hendri Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Memiliki garis pantai yang cukup luas, Kabupaten Tanjab Timur menjadi habitat asri dalam perkembang biakan bagi hewan kerang darah yang banyak diminati Nelayan dengan nilai jual yang cukup tinggi.

Ada tiga Kecamatan di Kabupaten Tanjabtimur menjadi lokasi populasi cukup besar di Kabupaten Tanjab Timur yaitu kecamatan Mendahara, Muarasabak Timur dan Kecamatan Kuala Jambi.

Sehingga, tiga kecamatan tersebut kerap didatangi nelayan dari berbagai kabupaten hingga provinsi lain, untuk berburu kerang darah.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanjab Timur, Hendri menjelaskan, beberapa kali muncul permasalahan di Kecamatan Mendahara, akibat adanya nelayan luar yang melakukan pengambilan kerang darah secara berlebihan.

"Mereka mengambil kerang darah menggunakan kapal khusus dan dengan cara mencedok kalau istilahnya di sini. Penangkapan dengan cara tersebut akan menjadikan bibit kerang darah terangkut dan dikhawatirkan dapat merusak populasinya," jelasnya.

Agar konflik antara masyarakat atau nelayan lokal dengan nelayan tidak terjadi berlarut-larur, Dinas Perikanan Kabupaten Tanjab Timur telah mempersiapkan cara untuk mengatasinya.

Dimana, nantinya di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tanjab Timur akan disiapkan lokasi khusus untuk budidaya kerang darah, dan nelayan luar dilarang untuk melakukan perburuan kerang darah di lokasi tersebut.

"Kalau sudah ada lokasi budidaya itu, jadi nantinya hanya nelayan lokal saja yang boleh melakukan penangkapan kerang darah di situ," ujarnya.

Hal tersebut dikarenakan, kerang darah ini memilik peminat cukup banyak, bangsa pasar yang cukup dan memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan.

Akan tetapi hal itu terkadang menimbulkan sedikit gesekan ditengah nelayan lokal. Dimana, ada sebagian dari nelayan diluar kabupaten ini yang mencari kerang darah menggunakan alat tangkap yang dilarang dan dapat merusak populasi dari hewan laut tersebut.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sinopsis Castaway Diva Episode 4, Mok Ha Bertemu Ki Ho

Baca juga: Denny Indrayana Sebut MKMK Bakal Beri Kejutan, Gibran Batal Nyapres? Baliho Prabowo-AHY Mulai Muncul

Baca juga: Dilamar Ladislao, Nathalie Holscher Malah Kena Semprot Netizen

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved