Kasus Pembunuhan

Mertua Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Sempat Buat Alibi Palsu Soal Utang

Khoiri, mertua yang bunuh menantunya yang hamil 7 bulandi Pasuruan, Jawa Barat, ternyata pernah membuat alibi soal utang.

Editor: Suci Rahayu PK
Dok pribadi keluarga korban
Foto wanita hamil korban pembunuhan di Pasuruan 

TRIBUNJAMBI.COM - Khoiri, mertua yang bunuh menantunya yang hamil 7 bulandi Pasuruan, Jawa Barat, ternyata pernah membuat alibi soal utang.

Kesaksian palsu ini dibuat Khoiri untuk mengelabui polisi.

Namun setelah akhirnya ketahuan jika Khoiri tega menghabisi menantunya, Fitri Almuniroh Hafidloh karena gagal memperkosanya.

Khoiri melancarkan aksi kejinya tersebut pada Selasa (31/10/2023) sekitar jam 16.00 WIB.

Pembunuhan itu terjadi di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Setelah ditangkap polisi, Khoiri mengaku dia membunuh Fitria karena jengkel menantunya itu banyak memiliki utang.

Khoiri sempat mengaku tega membunuh sang menantu yang hamil 7 bulan tersebut lantaran emosi.

Ia mengaku nekat membunuh sang menantu yang hamil 7 bulan karena utang.

Baca juga: Aiman Witjaksono Nonaktif sebagai Wartawan, Kini Jubir Ganjar-Mahfud dan Caleg DPR RI

Baca juga: Klarifikasi KPU, Caleg DPRD Provinsi Jambi Mantan Napi Hanya 9 Orang

Baca juga: Aiman Witjaksono Nonaktif sebagai Wartawan, Kini Jubir Ganjar-Mahfud dan Caleg DPR RI

Kapolsek Purwodadi Iptu Pujiyanto mengatakan, Khoiri mengaku kesal karena anaknya memiliki banyak utang.

Pria yang kini telah menjadi tersangka tersebut menduga bahwa tanggungan utang sang putra akibat pengaruh Fitria.

"Sehingga, pelaku jengkel lalu membunuh menantunya itu," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (2/11/2023), dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.

Namun kini, terkuak alasan sebenarnya Khoiri membunuh Fitria secara keji.

Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan, kejadian bermula saat tersangka yang baru saja mandi melihat korban tengah tiduran atau rebahan.

"Pada saat itulah muncul niatan atau hasrat melakukan pelecehan," ungkap Achmad Doni, dilansir Surya.co.id dari YouTube KompasTV, Jumat (3/11/2023).

Namun saat itu, korban melakukan perlawanan bahkan berteriak.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved