Sanitul Lativa dan BKKBN Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu Bersama Warga Desa Mengupeh

Saniatul Lativa menyebutkan, ada tiga zonasi pembagiian intervensi dan perhatian dalam pencegahan stunting

Editor: Rahimin
istimewa
Anggota DPR RI Saniatul Lativa dan BKKB melakukan sosialisasi pencegahan stunting dari hulu di Desa Mengupeh, Kecamatan Tengah Ilir, Tebo. 

TRIBUNJAMBI.COM - Antusias dan dukungan Dr Hj Saniatul Lativa SE MM terkait sosialisasi pencegahan stunting bersama BKKBN RI terlihat jelas.

Di mana, kegiatan saat hari itu dilaksanakan di dua tempat dengan jarak tempuh yang begitu luar biasa jauh.

Namun, bukan sebuah persoalan bagi Saniatul Lativa untuk turun dan hadir di tengah-tengah masayarakat.

Itu dilakukan, agar bisa memberikan pemahaman dan edukasi bagi warga di daerah yang mungkin pemerintah pusat dan daerah pun tidak begitu memprioritaskan karena terkendala oleh jarak tempuh dan jalanan yang terjal.

Rabu (25/10/2023) Saniatul Lativa dan BKKB melakukan sosialisasi pencegahan stunting dari hulu di Desa Mengupeh, Kecamatan Tengah Ilir, Tebo.

Dalam sosialisasi tersebut, Saniatul Lativa menyebutkan, ada tiga zonasi pembagiian intervensi dan perhatian dalam pencegahan stunting.

Zonasi pertama yaitu bagi calon pengantin, tiga bulan sebelum menikah catin wajib melaksanakan pemeriksaan kesehatan agar terpantau kesehatannya, tidak mengalami anemia dan bebas dari penyakit menular seksual (PMS).

Sebab, jika catin perempuan anemia maka ketika menikah kemudian hamil maka akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah yang berpotensi stunting

Zonasi kedua yaitu bagi ibu hamil. Pada saat masa kehamilan si ibu hamil supaya memeriksakan kehamilan kebidan atau dokter secara rutin minimal 6x dan yang dua kali harus dilakukan USG agar terpantau tumbuh kembang janinnya.

Ibu hamil diharapkan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengkonsumsi vitamin yang diberikan oleh bidan ataupun dokter.

"Terakhir adalah zonasi bagi Ibu nifas atau menyusui. Pada masa ini berikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan dan berikan makanan tambahan pendamping ASI yg bergizi setelah 6 bulan serta teruskan berikan ASI sampai usia 2 th, dan tak lupa juga berikan imunisasi dasar lengkap," katanya.  

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Saniatul Sosialiasi Pencegahan Stunting di Desa Lubuk Mandarsah Ulu yang Tidak Ada Jaringan

Baca juga: Saniatul Lativa Ajak Tokoh Masyarakat Sosialisasikan Pencegahan Stunting di Kota Sungai Penuh

Baca juga: Angka Perceraian di Indonesia Terus Melonjak, Ini Penyebabnya Menurut Kepala BKKBN RI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved