Wapres Kunjungi Posyandu di Jambi
Wapres Tinjau Penanganan Stunting di Jambi, Tekankan Peran Pengusaha untuk Penurunan Kasus
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meninjau kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak yang dilakukan Posyandu Dahlia I, Kelurahan Thehok RT 17
Penulis: A Musawira | Editor: Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meninjau kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak yang dilakukan Posyandu Dahlia I, Kelurahan Thehok RT 17, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi pada Selasa (31/10/2023).
Selain meninjau penurunan stunting, Wapres Ma’ruf Amin juga memberikan paket bantuan berupa makanan tambahan dan sembako kepada anak penerima manfaat.
Kunjungan kerja (Kunker) tersebut bertujuan untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam menekan angka stunting diwilayah ini.
Wapres bilang Posyandu merupakan bagian terdepan untuk penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem. Karena itu, ia melihat langsung seberapa aktif Posyandu tersebut.
Penurunan kasus stunting kata Wapres ditergetkan pada 2024 mendatang diangka 14 persen dan kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen.
“Tadi saya mendapat laporan, untuk di Kota Jambi ini sudah diangka 14 persen artinya sudah tercapai. Tapi nanti di 2024 sudah targetkan 10 Persen. Kalau secara provinsi, Jambi diangka 18 persen tapi nanti di 2024 ditargetkan 14 persen,” kata Wapres yang didampingi Gubernur Jambi, Al Haris.
Ma'ruf Amin mengatakan penurunan angka stunting ini atas kerjasama yang di bangun pemerintah dengan semua stekholder.
“Termasuk melibatkan bapak angkat. Dan bahkan saat ini pelibatan pengusaha itu bukan lagi perorangan. Kemarin sudah dilakukan peluncuran dengan melibatkan banyak pihak termasuk dari Kadin nasional yang sudah menggerakkan pengusaha dari seluruh tanah air untuk ikut penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Dengan begitu ke depan akan ada pergerakan lebih cepat, jadi Wapres menyakini pada 2024 mendatang kasus stunting 0 persen bisa akan tercapai.
“Para petugas di lapangan disatu sisi itu yang akan kita gerakan terus di daerah kan ada banyak tenaga penggerak, ada kader Posyandu, ada dari kementrian desa dan Kemenkes, ini kita manfaatkan dalam rangka penurunan stunting,”
“Serta melibatkan berbagai pihak seperti bapak asuh dan pengusaha dari pusat hingga ke daerah,” pungkasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Setelah 18 Jam Blokir Jalan Sarolangun-Jambi, Warga Beri Waktu 3X24 Jam Tangkap Pelaku Penusukan
Baca juga: Pantas Inara Rusli Tuntut Rp 12 Miliar ke Virgoun, Biaya Sekolah Anak Sampai Kuliah Capai Rp 4 M
Baca juga: Siapkan Total 6,35 Ton Bahan Pangan Pokok, Pemkab Batanghari Akan Gelar Gerakan Pangan Murah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.