Kasus Pembunuhan
Kesaksian Eks Bendahara Yayasan di Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Soal Dana BOS
Eks bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional, Dedi kembali buka suara soal urusan aliran dana terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jabar.
TRIBUNJAMBI.COM - Eks bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional, Dedi kembali buka suara soal urusan aliran dana terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Adapun yayasan itu merupakan milik tersangka kasus Subang, Yosep Hidayah.
Yayasan tersebut menjadi salah satu sorotan tim penyidik karena adanya dugaan motif perampasan nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Baru-baru ini, Dedi mengatakan dirinya pernah diminta mencairkan dana BOS oleh putra Yosep, Yoris.
Dedi mengaku, ia dihubungi Yoris untuk mencairkan dana BOS yang baru saja cair pada bulan Februari 2022.
"Dicek lah sama saya di bank, ada udah masuk (jumlahnya) Rp51.552.000," ungkap Dedi, dikutip dari kanal YouTube Heri Susanto, Senin (30/10/2023).
Dua hari setelah dihubungi oleh Yoris, Dedi pun mencairkan dana BOS tersebut bersama Kepala SMP Yayasan bina Prestasi Nasional, Adang.
"Pencairan itu harus sama kepala sekolah dan bendahara," katanya.
Baca juga: Polisi Geledah Rumah Yosef dan Adik, Tersangka Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Baca juga: Papua Barat Diguncang Gempa Hari Ini Selasa 31 Oktober 2023, BMKG: di Kedalaman 10 KM
Baca juga: Respon Prabowo Subianto Jawab Kritikan PDIP ke Gibran Rakabuming Raka
Dedi dan Adang pun mencairkan dana sejumlah Rp34.000.000, sementara sisanya digunakan untuk keperluan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah).
"Itukan masuknya Rp51 juta, yang bisa diambil Rp34 juta, sisanya buat beli SIPLah," katanya.
Setelah mencairkan dana tersebut dari bank, Dedi dan Adang pun pergi ke kediaman Yoris.
Mereka pun memberikan sejumlah uang tersebut kepada Yoris.
Setelah itu, Yoris memberikan uang tersebut kepada sang istri, Yanti.
"Dikasihin ke Yoris, sama Yoris dikasihin ke Yanti," ujar Dedi.
"Saya cuman nulisin gaji guru, saya, Pak Adang, dari situ ya udah pulang lagi," sambungnya.
Adapun, kata Dedi, Yoris berkapasitas sebagai ketua yayasan, yang artinya adalah "atasan" Dedi.
Dedi mengatakan, saat itu ia melihat uang dana BOS itu masuk ke kamar setelah diserahkan kepada Yanti.
Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Dana BOS Dihentikan, Rekening di Blokir
"Udah dikasih ke Yanti, uang masuk kamar," katanya.
Sementara, sepengetahuan Dedi, Yanti tidak masuk ke dalam struktur kepengurusan Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yoris Bantah Terlibat
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat hingga kini terus bergulir.
Lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Satu diantara tersangka itu yakni Yosef, yang tak lain adalah suami dan ayah korban.
Belakangan beredar kabar adanya keterlibatan Yoris Raja Amanullah, anak dari Yosef dan korban.
Namun isu tersebut ditepisnya dan ditanggapi dengan santai.
Untuk dikeetahui bahwa kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini sudah sampai tahap penetapan tersangka sebanyak lima orang.
Kelima orang tersangka tersebut adalah Yosep (suami sekaligus ayah korban), Mimin (istri kedua Yosep), Danu (keponakan korban), dan Arighi serta Abi (anak Mimin).
Dalam perkembangan kasus ini, bukan tidak mungkin tim kepolisian menemukan fakta baru hingga bisa menetapkan tersangka lain.
Baca juga: Polres Tanjab Barat Uji Kesiapan Pengamanan Pemilu 2024
Salah satu nama yang menjadi sorotan sejak kasus ini pertama mencuat pada 18 Agustus 2021 adalah Yoris.
Yoris dalam kasus ini statusnya hanya sebagai saksi, yang sehari-hari tinggal bersama korban.
Meski tidak ditetapkan sebagai tersangka, tudingan-tudingan yang mengarah kepadanya pun muncul.
Menanggapi hal itu, Yoris tidak mempermasalahkan apabila ada asumsi negatif terhadap dirinya.
"Saya tidak akan mewanti-wanti apa atau gimana, saya itu bersikukuh saya tidak terlibat karena saya berada di rumah (saat kejadian)," kata Yoris, dikutip dari tayangan YouTube Diskursus Net, Jumat (27/10/2023).
Terlebih, Yoris merasa dirinya tidak memiliki alasan apapun untuk menghabisi nyawa orang yang sehari-hari bersamanya.
"Tidak punya alasan. Dari keseharian juga saya sebelumnya itu, Amel dan Mama tuh sama saya," ungkapnya.
"Saya selalu menghapus air mata mama saya ketika dia disakiti sama papa," lanjutnya.
Ia pun menanggapi santai mengenai tuduhan dirinya terlibat dalam kasus Subang ini.
"Saya enggak pernah, 'oh jangan tuduh saya,' enggak," katanya.
Menurut Yoris, dirinya siap untuk memberikan keterangan sejelas-jelasnya jika harus kembali menghadap tim penyidik.
Lebih lanjut, Yoris menganggap, kecurigaan terhadap berbagai pihak dalam suatu kasus pembunuhan menjadi hal wajar.
"Setiap orang pasti curiga ke siapapun, itu hal wajar," ujarnya.
Yoris tidak menampik bahwa dirinya memang mendengar bahwa namanya kembali menjadi sorotan terkait isu penetapan tersangka baru.
Tetapi, Yoris tidak mau ambil pusing karena yakin dirinya tidak bersalah.
"Wajar orang berpendapat atau berargumen, enggak apa-apa," ucapnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Wapres Maruf Amin Akan Jamu 3 Cawapres, Sebut Soal Redam Konflik
Baca juga: Banjir Ratusan Primogems, Kode Redeem Genshin Impact Mihoyo Selasa 31 Oktober 2023
Baca juga: 22 Kg Sabu Ditemukan dalam Mobil yang Parkir di Mushola di Palembang, Ditinggalkan Pengemudi
Baca juga: Rapat Paripurna DPRD, Pemkab Batanghari Sampaikan Nota Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah
Artikel ini diolah dari Tribunjabar.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.