Bentrok Pelajar di Sarolangun
Berkelahi Bawa Senjata Tajam, 7 Siswa SMAN 4 Sarolangun Terpaksa Dikeluarkan
Buntut bentrokan sesama pelajar SMAN 4 Sarolangun, 7 orang siswa terpaksa dikeluarkan dari sekolah.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Buntut bentrokan sesama pelajar SMAN 4 Sarolangun, 7 orang siswa terpaksa dikeluarkan dari sekolah.
Bentrokan terjadi pada Senin (30/10/2023). Ada 4 orang yang mengalami luka bacok.
Dampak lain dari bentrokan ini, terjadi blokade Jalan Lintas Sarolangun-Jambi.
Kepala Sekolah SMAN 4 Sarolangun, Sri, menyebut tindakan mengeluarkan 7 siswa itu terpaksa dilakukan, dan dianggap sebagai solusi terbaik.
Dia menyebut, kelakuan para siswa yang dipecat ini sudah melampauai batas.
Bentrokan antar siswa yang melibatkan 7 orang itu, jelasnya, sudah sering terjadi.
Bahkan sudah beberapa kali membuat perjanjian tidak ngulangi, tapi masih saja diulangi.
Adapun penyebab bentrokan, jelasnya, ada dendam di antara dua kelompok siswa di sekolah yang sama.
"Ada dendam lama yang tidak berkesudahan. Ada anak yang sudah tamat. Dari dulu bermasalah dan tidak memiliki kecocokan," ujarnya, Selasa (31/10/2023).
Camat: Sudah Sering Terjadi
Informasi yang dihimpun Tribun, kelompok siswa yang bentrok ini adalah yang berasal dari Desa Mandiangin dan Desa Rangkiling.
Camat Mandiangin Haris Fadhillah mengungkapkan bentrok pelajar dari dua ini sering terjadi.
"Ini sudah sering terjadi. Camat dan kades sudah beberapa kali melakukan mediasi penyelesaian perselisihan ini," ungkap Fadhillah.
Dia menyebut, dalam penyelesaian perselisihan itu, selalu ada penandatanganan perjanjian damai.
"Tidak terhitung lagi berapa kali saya tanda tangan penyelesaian perjanjian. Tapi masih saja," kata Haris Fadhillah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.