Dianggarkan Rp 8 M, Penataan Sejumlah Ikon Kabupaten Batanghari Mulai Dikerjakan

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Pemerintah Kabupaten Batanghari saat ini tengah melakukan penataan terhadap beberapa ikon di Kabupaten Batanghari.

Dimana diketahui pada tahun 2023 ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Batanghari memiliki empat kegiatan penataan pembangunan dan lingkungan.

Empat proyek pembangunan tersebut yaitu penataan Lapangan Garuda tahap dua, Kolam Bebek, Kolam Rumah Dinas Bupati dan Pedestarian Rumah Dinas Bupati.

Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Batanghari, Lucky Ambrita mengungkapkan bahwa saat ini keempat kegiatan pembangunan dan penataan sudah mulai dikerjakan dengan progres 30 persen.

"Proses saat ini sudah mulai dilakukan pengerjaan. Sudah mencapai 30 persen," ujarnya.

Baca juga: Empat Kegiatan Penataan Sedang Berjalan, PUTR Batanghari Targetkan Pertengahan Desember Selesai

Baca juga: Sosialisasi ke Partai Politik, Polres Batanghari Ingatkan Jangan Pasang APK di Pospol

Untuk keempat kegiatan penataan dan pembangunan tersebut, Lucky Ambrita mengatakan bahwa Dinas PUTR Kabupaten Batanghari menganggarkan dana Rp8 miliar melalui dana APBD.

Lucky mengatakan, bahwa seluruh pekerjaan tersebut ditargetkan dapat selesai pada pertengahan Desember tahun 2023 ini.

"Sesuai kontrak, pekerjaan selesai pada pertengahan Desember ini," sebutnya.

Lucky berharap, setelah penataan dan pembangunan selesai. Lokasi-lokasi tersebut dapat menjadi ikon wisata dan mengundang masyarakat diluar Kabupaten Batanghari untuk singgah.

"Sebagai wilayah strategis, kita harap dengan adanya ini (pembangunan,red). Kabupaten Batanghari bisa lebih dikenal dan banyak yang singgah kesini," ujarnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Prediksi Skor Persiraja Banda Aceh vs Semen Padang FC, Duel Papan Atas Grup 1 Liga 2

Baca juga: Laksanakan Jumat Keliling, Kapolsek Tabir Selatan jadi Khotib Salat Jumat di Masjid Arafah 

Baca juga: Mbak Rara Pawang Hutan Datang dan Lakukan Ritual di Lokasi Pembunuhan di Subang, Sebut Soal Ramalan