Berita Jambi

Api Diduga dari Stopkontak Kipas Angin yang Lupa Dicabut, Enam Rumah Bedeng di Kota Jambi Terbakar

Enam rumah bedeng di daerah Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, terbakar, Senin (16/10) sekira pukul 10.00 WIB.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi
6 bedeng ludes terbakar di Sijenjang kota Jambi. Petugas memasang garis polisi rumah yang terbakar di Sijenjang, Senin (16/10). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Enam rumah bedeng di daerah Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, terbakar, Senin (16/10/2023) sekira pukul 10.00 WIB.

Berdasarkan keterangan warga, api tiba-tiba datang dari bedeng yang berada di tengah.

"Api sepertinya datang dari bedeng yang di tengah," sebut warga yang tidak mau di sebutkan namanya tersebut.

Lebih lanjut ia mengatakan tidak mendengar suara ledekan, namun api cepat membesar.

"Tidak ada suara ledakan, cuma api sangat cekat membakar," ujarnya.

Rumah yang terbakar terdiri dari bangunan yang terbuat dari kombinasi kayu dan beton. Bagian yang terbuat dari kayu, semua habis terbakar.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi, Mustari mengatakan, pihaknya menerima aduan sekira pukul 10.19 WIB dan langsung menurunkan tim ke lokasi.

Dalam peristiwa kebakaran tersebut kata Mustari, menghanguskan enam bedeng di kawasan tersebut.

"Totalnya ada 6 bedengan, satu dihuni pemilik dan 5 ditempati penyewa," bebernya, kemarin.

"Lokasi kebakaran tepat berada di depan PT Hok Tong," ujarnya.

Menurutnya, sumber api diduga berasal dari kipas angin yang kontaknya tidak dicabut oleh penghuni rumah saat meninggalkan rumah.

"Kasus kebakaran yang di sebabkan oleh kipas angin ini, sudah beberapa kali di Jambi," bebernya.

Api yang berasal dari kipas angin ini di duga memicu ledakan tabung gas yang membuat api semakin membesar.
Kondisi rumah yang sebagian terbuat dari papan dan sebagian lagi dari beton, memicu api semakin cepat menjalar.

"Api berasal dari bagian belakang rumah yang terbuat dari papan," kata Mustari.

Petugas damkar membutuhkan waktu selama satu jam untuk memadamkan api. Dikatakan Mustari, dalam menanggulangi kebakaran tersebut, pihaknya menurunkan 15 unit armada dan menghabiskan 38 ribu liter air.

"Beruntung dekat dengan Sungai Batanghari, sehingga suplai air cukup mudah," tuturnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved