Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 30 September 2023 - Mengampuni Karena Dia telah Melakukannya

Bacaan ayat: Matius 18:34-35 (TB) "Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bap

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Renungan Harian Kristen 30 September 2023 - Mengampuni Karena Dia telah Melakukannya

Bacaan ayat: Matius 18:34-35 (TB) "Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Hati itu rentan terluka meskipun tidak berdarah. Cukup sebuah kata, telah mampu menyayat bak sembilu.

Apalagi beberapa kata kasar yang diucapkan dengan nada tinggi; bisa membuat hati hancur berkeping-keping. Tatapan mata yang menantangpun cukup membuat hati menciut.

Tercipta ketakutan yang terekam dalam alam bawah sadar, dan membekas seumur hidup. Beberapa hati tidak mampu bertahan, sehingga tercipta trauma.

Melarikan diri dari kenyataan dengan menciptakan dunia semu, bisa menjadi pilihan tanpa sadar. Puncaknya, disebut sebagai ODGJ; Orang Dengan Gangguannya Jiwa!

Mengapa bisa demikian? Kita menjadi seperti sekarang ini karena sebuah pembiasaan dari sebuah kebiasaan.

Lahir dengan gen yang sudah meleset dari rancangan Allah (dosa), diperlakukan dalam sebuah budaya yang dihasilkan oleh pikiran yang menilai segala sesuatu yang berfokus pada diri sendiri; maka menjadikan seseorang rentan dengan pengalaman yang terluka. Hati yang terluka sangat mungkin akan melukai yang lain.

Allah tahu kondisi ini. Itu sebabnya Ia merancang penyelamatan dengan membereskan persoalan dasar yaitu dosa, dengan kematian. Yang lama harus dibereskan; kemudian terjadi pembaharuan, maka terjadi ciptaan baru.

Setelah pemulihan tersebut, maka hidup dalam pembaharuan menjadi hal yang tidak mustahil untuk dilakukan.

Coba renungan pengajaran ini: ketika Petrus bertanya, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

Jawaban Yesus membuat kita terhenyak, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."

Banyak yang melewati bagian ini, mengganggapnya sebagai hal yang mustahil.

Secara harafiah saja, tiga kali rasanya sudah terlalu banyak. Jika Petrus berani pada angka tujuh, rasanya itu sudah sangat sempurna untuk dilakukan.

Namun Yesus justru meminta tujuh puluh kali tujuh kali! Secara matematika, rasanya tidak masuk dalam hitungan!

Rasanya terlalu surgawi untuk dilakukan! Terlalu mulia untuk direalisasikan! Terlalu ideal untuk menjadi panutan!

Benarkah?

Mungkinkah Yesus memberikan pengajaran yang tidak bisa dilakukan? Padahal konsekuensinya, Bapa di surga akan murka jika tidak dilakukan!

Jika fokus pada diri sendiri, pasti gagal melakukannya. Itu sebabnya Yesus mengajak kita untuk paham dan mendasarkannya pada dasar yang benar. Bapa di surga telah melakukannya. Ia berkenan mengampuni dengan jalan penyelamatan.

Ia merelakan untuk mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk menjadi kurban tebusan, membereskan persoalan dosa dan kematian, agar setiap orang yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal!

Bapa telah meneladankannya, maka pasti bisa dilakukan. Pengalaman diampuni oleh Tuhan akan menjadi dasar untuk mengampuni orang lain.

Mengampuni itu hidup damai dalam hati, pikiran dan perbuatan. Mengampuni itu tidak menyimpan kesalahan orang lain. Mengampuni itu membebaskan pikiran dan perasaan dari luka.

Mengampuni itu berangkat dari ketulusan dan kemurnian hati yang mengasihi dengan ihklas.

Mengampuni itu melihat hal baik, bahkan dalam peristiwa terburuk sekalipun.

Mengampuni itu melihat segala hal dalam kaca mata yang lebih besar. Tuhan telah meneladankan dengan mengampuni kita, seyogyanya kitapun melakukan hal yang sama. Roh Kudus akan menolong. Amin

      Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved