dr Chandra, Dokter asal Sarolangun Jambi yang Jadi Tim Dokter Kepresidenan

Dokter asal Jambi jadi tim dokter kepresidenan, dan bertugas sebagai dokter pribadi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla.

Editor: Suci Rahayu PK
Dok Pribadi Candra
Dokter Candra (paling kanan) saat bersama Presiden Joko Widodo beserta isteri dan Wapres Jusuf Kalla bersama isteri serta tim dokter kepresidenan lainnya 

TRIBUNJAMBI.COM - Dokter asal Jambi jadi tim dokter kepresidenan, dan bertugas sebagai dokter pribadi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla.

Dokter bernama dokter Chandra berasal dari Desa Lubuk Kepayang, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi.

Akses jalan ke lokasi ini cukup berat, bahkan saat ini masih ada jejak kelebatan hutan, meskipun di kanan kiri jalan sudah didominasi perkebunan sawit dan karet.

Wilayah Kecamatan Air Hitam juga menjadi benteng terakhir bagi ribuan masyarakat adat Orang Rimba yang tinggal di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD).

Perjalanan dokter Chandra menjadi bagian dari tim dokter kepresidenan memang berliku.

“Saya memang dari kampung, tapi disiplin dan kerja keras membawa saya menjadi tim dokter kepresidenan,” kata dokter Chandra dikutip dari Kompas.com.

Perjalanan menjadi tim dokter kepresidenan bermula saat dokter Chandar bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla.

Baca juga: BREAKING NEWS Warga Temukan Bayi Terbungkus Plastik Dibuang di Tempah Sampah Dekat Jembatan Aurduri

Baca juga: Gali Potensi UMKM Unggulan Pedesaan, BRI Terus Dorong Perluasan Produk Desa BRILiaN

Pertemuan ini menjadikan dokter Chandra menjadi satu-satunya tim dokter pribadi wakil presiden dari sipil yang biasanya ditempati dokter dari TNI-Polri.

Saat itu Wapres JK melakukan medical check up di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dokter Chandra dipercaya oleh atasannya, untuk menangani JK.

“Saya dipercaya oleh Pak JK untuk menjadi dokter tim kesehatan Pak JK. Kemudian lanjut, saya masuk TIM dokter Kepresidenan dan menjadi dokter pribadi beliau (Wapres JK). Ketika beliau terpilih kembali bersama Pak Jokowi, ” kata Chandra.

Dalam kurun waktu tiga tahun, yakni 2015-2018, dokter Chandra bertugas untuk memastikan kesehatan Wapres JK.

“Selama tiga tahun itu saya mendampingi Pak JK Kunjugan Kerja ke berbagai daerah sampai ke luar negeri. Jadi cukup dekat dengan Pak JK,” kata mantan Wakil Ketua PMI DKI Jakarta itu.

Tugas rutin dokter Chandra ketika menjadi dokter kepresidenan adalah menjaga riwayat kesehatan Wapres JK.

Selama menjadi dokter pribadi Wapres JK, Chandra mendapat masukan untuk memprioritaskan pendidikan.

Dan pada 2022, dokter Chandra menyelesaikan pendidikan dokter spesialis ilmu anestesiologi dan terapi intensif di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Dokter Chandra mengaku banyak belajar kehidupan dengan JK, terutama terkait kedisiplinan, pemahaman agama, ekonomi, entrepreunership dan politik.

Baca juga: Perseteruan Nikita Mirzani dan Lolly Memanas, Roy Kiyoshi Singgung Soal Karma: Semoga Berdamai

Perjalanan Karier

Sebagai anak kampung, Chandra tidak pernah terpikir menjadi dokter yang bertugas khusus menjaga kesehatan orang penting di Indonesia.

Berangkat dari keluarga sederhana, ia dituntut orangtuanya untuk disiplin dan bekerja keras, agar kesuksesan menghampiri hidup.

“Saya ketika kuliah berbeda dengan orang lain. Meskipun orangtua pegawai negeri, tapi saya kuliah itu naik angkutan umum. Fasilitas sangat terbatas, pas-pasan untuk biaya kuliah,” kata Chandra.

Setelah pendidikan Chandra masuk tahap koas, orangtuanya baru memberikan sepeda motor bekas seharga Rp 3,5 juta.

Maka usai kuliah kedokteran di Universitas Malahayati Lampung dia langsung bekerja.

Orangtuanya meminta Chandra berkontribusi terhadap warga Jambi. Maka usai kuliah dia bekerja di RS Kambang, Kota Jambi.

Tak lama bekerja, dia lolos sebagai dokter di RS Eka Hospital yang terafiliasi dengan Sinarmas Grup.

Meskipun gajinya terbilang tinggi, orangtua terus membujuk Chandra untuk mendaftar sebagai pegawai negeri.

Dengan harapan akan banyak membantu orang lain, ketika bekerja.

Maka pada 2009, dia ikut tes pegawai negeri, sehingga masuk sebagai dokter di RSCM.

Ketika bekerja di tempat inilah, dia bertemu dengan Wapres JK.

Baca juga: ISPU Siang Ini di Kota Jambi 136, DLH Sebut Kualitas Udara Sangat Tidak Sehat

Baca juga: Target Pendapatan Daerah pada RAPBD Jambi Tahun 2023 Turun 4,63 Persen, Ini Kata Dewan

Rindu Kampung

Saat ini, dokter Chandra mengabdi menjadi dokter di RSUP Fatmawati.

Namun di lubuk hati terdalam, dokter Chandra merindukan kehidupan di kampung halamannya.

Desa Lubuk Kepayang, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun adalah kampung halaman.

Selalu membangkitkan kenangan tentang almarhum ayahnya.

HM Yusri Jalil, sang ayah, ketika pemekaran Kabupaten Sarolangun pada 1999 dipercaya sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Masih minim fasilitas perkantoran dan belum ada pembangunan. Bahkan ayahnya tidak memiliki rumah dinas, setiap hari ayahnya bekerja bolak-balik Air Hitam-Sarolangun.

“Waktu tempuhnya bisa 1-2 jam. Apalagi kalau jalannya jelek. Jadi subuh itu ayah sudah berangkat ke kantor,” kenang Chandra.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Dokter Chandra, Anak Kampung Pedalaman Jambi Jadi Tim Dokter Kepresidenan", 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: BREAKING NEWS Warga Temukan Bayi Terbungkus Plastik Dibuang di Tempah Sampah Dekat Jembatan Aurduri

Baca juga: KPU Siapkan Revisi PKPU Kampanye, akan Larang Kampanye di Sekolah

Baca juga: Perseteruan Nikita Mirzani dan Lolly Memanas, Roy Kiyoshi Singgung Soal Karma: Semoga Berdamai

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved