Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 28 September 2023 - Iman yang Hadir dalam Keseharian
Bacaan ayat: Yohanes 6:35 (TB) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa
Renungan Harian Kristen 28 September 2023 - Iman yang Hadir dalam Keseharian
Bacaan ayat: Yohanes 6:35 (TB) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Memandang langit Mesir, rasanya agak aneh sebab tidak terdapat awan sedikitpun.
Wajar jika seorang guide menyebut bahwa dalam setahun hanya dua atau tiga kali hujan. Anehnya, Sungai Nil tidak pernah kering. Roti menjadi makanan favorit.
Beberapa teman yang berasal dari Indonesia sempat kebingungan, tentang kebiasaan makan roti ini.
Bahkan ada cerita, orang Indonesia yang dengan sengaja membawa rice cooker kecil dan beras untuk memasak nasi di tempat penginapan.
Sulit rasanya membiasakan diri untuk tidak makan nasi sebagai makanan pokok!
Sebaliknya, bagi orang-orang Mesir, mereka tidak menjadikan nasi sebagai sumber karbohidrat. Roti lah sumber karbohidrat tersebut.
Jika dalam hal harafiah saja begitu sulit memahami, bagaimana kita bisa memahami ketika Alkitab menyatakan, 'Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."?
Yesus pernah dilarikan oleh Yusuf dan Maria ke Mesir, untuk menghindari Herodes.
Ia pernah tinggal dan tumbuh di Mesir. Ternyata ini menjadi penggenapan dari nubuat, "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."
Makan roti tentu menjadi hal biasa. Ia tumbuh dan besar dalam budaya tersebut. Justru itulah yang membuat pengajaran Yesus sarat dengan makna yang mudah dipahami oleh para pendengar-Nya.
Ketika Yesus menyatakan diri sebagai Roti Hidup, sangat mudah bagi pendengar-Nya untuk paham; bahwa Ia sedang menyatakan diri sebagai hal yang paling dibutuhkan dalam kehidupan.
Meski demikian, ada juga yang salah paham dengan menyangka Yesus akan menjadikan tubuh-Nya untuk dimakan secara harafiah.
Sebuah pengajaran yang mendalam tentang tidak adanya rasa lapar ketika menjadikan Yesus sebagai Sang Sumber kehidupan.
Memahami Yesus dengan cara ini seharusnya membuat para pendengar menjadi nyaman dan tenang dalam menjalani kehidupan. Bukankah Ia akan memelihara kehidupan kita?
Tidak bisa disangkal bahwa kebutuhan akan makanan dan minuman adalah kebutuhan primer bagi kehidupan.
Meskipun demikian ada hal yang lebih penting dari itu yaitu kebutuhan akan jaminan keselamatan. Yesus tampil menawarkan jaminan tersebut.
Ia hadir sebagai Roti Hidup. Dengan percaya kepada-Nya, seharusnya kita akan bebas dari rasa kuatir tentang apapun. Bukankah Ia sudah menjamin? Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.