Kunci dan Jawaban
Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 13 Tema 1 Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 13 Tema 1 Kurikulum Merdeka, Soal: 1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 peserta didik
Penulis: M Fadli | Editor: M Fadli
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut adalah Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 13 Kurikulum Merdeka
Soal:
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 peserta didik
2. Jawablah pertanyaan berikut
a. Carilah hasil kebudayaan berdasarkan mata pencaharian, kesenian, upacara keagamaan di Indonesia?
b. Diskusikan bagaimana hubungan kondisi geografis dengan hasil kebudayaan tersebut?
c. Bagaimana kaitan kondisi geografis dengan hasil kebudayaan?
d. Bagaimana manfaat keragaman keragaman budaya bagi saling
ketergantungan antar wilayah?
Jawaban:
Kelompok 1
Anggota:
[Nama anggota 1]
[Nama anggota 2]
[Nama anggota 3]
a. Hasil kebudayaan berdasarkan mata pencaharian, kesenian, upacara keagamaan di Indonesia
Mata pencaharian
Hasil kebudayaan:
Peralatan pertanian, seperti cangkul, sabit, dan bajak
Alat transportasi, seperti perahu, sampan, dan rakit
Rumah adat, seperti rumah panggung, rumah gadang, dan rumah joglo
Makanan khas, seperti nasi goreng, rendang, dan soto
Kesenian
Hasil kebudayaan:
Tari, seperti tari saman, tari gambyong, dan tari jaipong
Musik, seperti gamelan, angklung, dan kolintang
Seni rupa, seperti batik, wayang, dan patung
Sastra, seperti dongeng, legenda, dan pantun
Upacara keagamaan
Hasil kebudayaan:
Perayaan hari raya, seperti Idul Fitri, Natal, dan Nyepi
Tempat ibadah, seperti masjid, gereja, dan pura
Ritual keagamaan, seperti sembahyang, berdoa, dan berpuasa
b. Hubungan kondisi geografis dengan hasil kebudayaan
Kondisi geografis suatu wilayah dapat mempengaruhi hasil kebudayaan yang berkembang di wilayah tersebut. Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai akan mengembangkan kebudayaan yang berkaitan dengan laut, seperti perahu layar, tarian nelayan, dan upacara adat nelayan.
Berikut adalah beberapa contoh hubungan kondisi geografis dengan hasil kebudayaan:
Mata pencaharian:
Kondisi geografis yang subur akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan mata pencaharian pertanian. Hal ini akan menghasilkan kebudayaan berupa peralatan pertanian, rumah adat, dan makanan khas yang berkaitan dengan pertanian.
Kondisi geografis yang berbukit-bukit akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan mata pencaharian perkebunan. Hal ini akan menghasilkan kebudayaan berupa peralatan perkebunan, rumah adat, dan makanan khas yang berkaitan dengan perkebunan.
Kondisi geografis yang dekat dengan laut akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan mata pencaharian perikanan. Hal ini akan menghasilkan kebudayaan berupa perahu layar, tarian nelayan, dan upacara adat nelayan.
Kesenian:
Kondisi geografis yang indah akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan kesenian yang berkaitan dengan alam, seperti tari, musik, dan seni rupa.
Kondisi geografis yang multikultural akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan kesenian yang beragam, seperti tari, musik, dan seni rupa.
Upacara keagamaan:
Kondisi geografis yang dekat dengan tempat-tempat suci akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan upacara keagamaan yang berkaitan dengan tempat-tempat tersebut.
Kondisi geografis yang multikultural akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan upacara keagamaan yang beragam.
c. Kaitan kondisi geografis dengan hasil kebudayaan
Kondisi geografis dapat mempengaruhi hasil kebudayaan dalam berbagai aspek, seperti:
Peralatan dan perlengkapan:
Kondisi geografis dapat mempengaruhi alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan peralatan dan perlengkapan kebudayaan. Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan akan menggunakan kayu sebagai bahan dasar untuk membuat rumah adat, sedangkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai akan menggunakan bambu sebagai bahan dasar untuk membuat rumah adat.
Tradisi dan kebiasaan:
Kondisi geografis dapat mempengaruhi tradisi dan kebiasaan masyarakat. Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah panas akan memiliki tradisi untuk beristirahat di bawah pohon, sedangkan masyarakat yang tinggal di daerah dingin akan memiliki tradisi untuk mengenakan pakaian yang tebal.
Kesenian:
Kondisi geografis dapat mempengaruhi bentuk dan motif seni yang berkembang di suatu wilayah. Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah pantai akan memiliki seni lukis yang menggambarkan keindahan laut, sedangkan masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan akan memiliki seni lukis yang menggambarkan keindahan alam pegunungan.
Upacara keagamaan:
Kondisi geografis dapat mempengaruhi bentuk dan makna upacara keagamaan yang berkembang di suatu wilayah. Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai akan memiliki upacara keagamaan yang berkaitan dengan laut, sedangkan masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan akan memiliki upacara keagamaan yang berkaitan dengan gunung.
d. Manfaat keragaman budaya bagi saling ketergantungan antar wilayah
Keragaman budaya dapat mendorong saling ketergantungan antar wilayah dalam berbagai bidang, seperti:
Ekonomi: Keragaman budaya dapat mendorong perdagangan antar wilayah. Misalnya, masyarakat di suatu wilayah yang memiliki hasil pertanian yang berlimpah dapat menjual hasil pertaniannya ke wilayah lain yang membutuhkan.
Sosial: Keragaman budaya dapat mendorong interaksi antar budaya. Misalnya, masyarakat di suatu wilayah yang memiliki budaya yang berbeda dapat saling belajar dan bertukar informasi.
Budaya: Keragaman budaya dapat mendorong pelestarian budaya. Misalnya, masyarakat di suatu wilayah yang memiliki budaya yang unik dapat saling menjaga dan melestarikan
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 7 Tentang Menulis Teks Laporan Hasil Observasi
Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Semester 1 Kelas 7 Halaman 23, Bab 1
Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 7 Halaman 16, Bab 5
Disclaimer
1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.
2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.
3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban. Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.
Sumber Buku:
Supardi, dkk
Pusat Perbukuan
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Komplek Kemdikbudristek Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan
https://buku.kemdikbud.go.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.