Lezatnya Gulai Belut Khas Sekernan Muaro Jambi, Dimasak dengan Resep Turun-temurun

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI -- Bagi pencinta gulai anda perlu mencoba masakan rumahan satu ini, gulai belut khas Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi.

Gulai belut khas Sekernan Kabupaten Muaro Jambi ini biasanya hanya dapat dijumpai kala ada masyarakat yang tengah menjalankan hajatan, seperti acara nikahan, kenduri dan lain sebagainya.

Untuk hari-hari, gulai belut ini jarang dimasak oleh warga. Namun demikian, bagi masyarakat yang hendak menikmatinya bisa datang ke kompleks perkantoran Bupati Muaro Jambi.

Di sana ada satu rumah makan yang menyediakan masakan satu ini. Lokasinya di belakang kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi.

Orang menyebutnya ini merupakan rumah makan Mekdo, ada juga yang menyebutnya kantin Mekdo Supik. 

Gulai belut ini dimasak menggunakan santan. Didalamnya dimasuki bumbu-bumbu yang ada disekitar kita, seperti serai, Laos, jahe, cabai, bawang dan bumbu-bumbu lainnya. Selain itu, juga terdapat irisan daun kunyit.

Untuk menambah cita rasa, biasanya diberi pare, daun ubi, daun pakis, rimbang dan lain sebagainya.

Sebelum dijadikan gulai, belut ini terlebih dahulu dipanggang dengan api yang sedang. Setelah masak kemudian dimasukkan ke dalam gulai yang sudah dibilang di atas api sedang. 

"Ini gulai khas Sekernan Kabupaten Muaro Jambi yang sudah turun menurun," kata Mekdo Supik.

Gulai belut ini banyak diburu oleh masyarakat baik itu masyarakat lokal maupun masyarakat luar Kabupaten Muaro Jambi bahkan di tempat ini juga pernah dikunjungi oleh bule Korea. 

"Dulu pernah sekali. Kalau dari luar Muaro Jambi sudah sering. Ada yang dari Jambi, Merangin, Bungo Tebo dan daerah lainnya," katanya lagi.

Bahkan beberapa hari lalu ada pejabat dari Batam yang datang ke kantin ini hanya untuk mencari gulai. Memang dia tidak semata-mata untuk mencicipi masakan ini, namun dirinya ke Sengeti memang untuk mencicipi masakan itu.

"Habis makan, beliau langsung ngasih Rp 1 juta untuk perbaiki kantin," katanya.

Tepat pada 14 Agustus 2023 lalu, kantin Mekdo Supik ini mengalami kebakaran. Seisi kantin rata dengan tanah. Termasuk uang Rp 16 juta yang disimpan oleh Mekdo Supik di kantin itu.

Namun, tepat dua minggu lalu kantin ini beroperasi lagi dan menjual berbagai menu masakan, khususnya masakan kampung.