Akibat Musim Kemarau, 8 Desa di Provinsi Jambi Dilanda Kekeringan
Dari 1.414 desa di Provinsi Jambi tercatat ada delapan desa yang mengalami kekeringan alias krisis air bersih.
Penulis: A Musawira | Editor: Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Musim kemarau di Provinsi Jambi semakin berdampak ke masyarakat.
Dari 1.414 desa di Provinsi Jambi tercatat ada delapan desa yang mengalami kekeringan alias krisis air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah menyampaikan dari ribuan desa itu, hanya delapan desa yang terdampak kekeringan.
"Iya, ada desa di Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjab Timur," katanya, Senin (11/9/2023).
Sekarang ini pihaknya sudah memetakan dan nantinya akan diperbantukan personel kalau memang diperlukan.
Baca juga: Antisipasi Musim Kemarau, Edi Purwanto Imbau Masyarakat Tidak Buka Lahan cara Membakar
Baca juga: Masuk Musim Kemarau, Petani di Batanghari Kesulitan Sumber Air untuk Aliri Sawah
"Iya kekeringan terjadi, saya juga meminta kepada kepala BPBD kabupaten dan kota untuk bantu air bersih dan koordinasi bersama TNI dan Polri untuk mencatat di mana desa-desanya dan dibagi airnya," ujarnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Thaha-Jambi mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang terjadi di Provinsi Jambi.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Thaha-Jambi, Ibnu Sulistyono menyampaikan peringatan dini ini untuk periode 11-16 September 2023 karena masih puncak musim kemarau.
“Ini warning setidaknya 11 - 16 September 2023 potensi asap muncul lagi karena kurang atau rendah curah hujan,” kata Ibnu pada Senin (11/9/2023).
Meskipun beberapa hari lalu Jambi diguyur hujan, namun kabut asap tipis masih terasa di wilayah Kota Jambi, apalagi 11-16 itu curah hujan kategori rendah.
Namun pada 17 dan 18 September potensi pertumbuhan awan hujan sudah naik atau tinggi. Dalam waktu ini bisa dilakukan TMC atau hujan buatan untuk memicu turunnya hujan.
“Tetap waspada pada masa puncak musim kemarau di September ini dan juga waspada kurangnya air bersih di puncak musim kemarau,” pungkasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Jelang Laga Turkmenistan U-23 vs Indonesia U-23, Shin Tae-yong Waspadai Shamammet Hydyrow
Baca juga: KPK Dijadwalkan Datang ke Kantor Bupati dan DPRD Tanjab Barat
Baca juga: Jabatan Bupati Merangin akan Berakhir, Pinto Harap PJ Bisa Amanah Jaga Netralitas Politik 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.