Harga Pinang Terus Anjlok, Bupati Tanjabtim: Kita Sedang Berusaha Keras

Sejumlah petani pinang di Tanjabtim menebang pohon pinang yang masih usia produktif, lantaran harga yang tak sesuai dengan biaya operasional.

Penulis: anas al hakim | Editor: Teguh Suprayitno
istimewa
Bupati Tanjabtim Romi Haryanto (kanan) bertemu dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK- Anjloknya harga pinang saat ini, menjadi keluh kesah para petani pinang di Kabupaten Tanjab Timur. Bahkan sejumlah petani pinang sudah menebang pohon pinang yang masih usia produktif, lantaran harga yang tak sesuai dengan biaya operasional.

Menyikapi hal ini, Bupati Tanjabtim Romi Haryanto bergerak cepat untuk mencari solusinya. Menurutnya anjloknya harga pinang saat ini dipengaruhi oleh tata kelola ekspor impor yang lemah.

Romi menjelaskan bahwa saat ini dia sedang berusaha keras agar tata kelola ekspor impor pinang bisa kembali normal. Karena itu salah satu solusi yang diupayakan adalah membentuk asosiasi petani pinang yang merupakan kesatuan seluruh pihak terkait dalam tata kelola pinang.

“Salah satunya yaitu terlalu tingginya bea masuk dan pajak yang dikenakan pada pinang Indonesia yang masuk ke negara – negara itu. Akibatnya harga di tingkat petani jadi sangat tertekan. Hal inilah sedang kita urai agar skemanya jadi saling menguntungkan. Nah dalam hal ini kita tidak bisa sendiri, butuh dukungan negara dalam hal ini kementerian perdagangan dan kementerian terkait lainnya," jelasnya, Jumat (1/09/23).

Menurut Romi, Pentingnya kehadiran asosiasi, karena selama ini para pemain pinang dalam negeri cenderung bermain sendiri – sendiri. Akibatnya, rentan terhadap intervensi baik harga maupun tata kelolanya. 

“Selama ini kita lemah di posisi itu, padahal produktivitas kita sudah sangat tinggi. Sudah saatnya kita mampu menjadi penentu. Minimal bargaining kita kuat dalam urusan tata kelola niaga pinang ini,” katanya.

Lanjutnya, dirinya optimis ikhtiar yang sedang ia kerjakan mendapat sambutan positif pemerintah pusat. Apalagi, saat ini sudah cukup banyak daerah – daerah lain yang mendorong petani untuk menggeluti tanaman komoditas ini.

“Meski belum termasuk sebagai komoditas unggulan, pinang saat ini sangat prospektif untuk diandalkan. Kita sudah buktikan saat tata niaganya masih baik beberapa waktu lalu, petani pinang tergolong kelompok petani yang cukup sejahtera,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved