Pilpres 2024
Pengamat Nilai Hubungan Prabowo dan Cak Imin Sedang Tak Bagus, Buntut Nama Koalisi Indonesia Maju?
Perubahan nama KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju dinilai memiliki dampak terhadap hubungan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Perubahan nama KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju dinilai memiliki dampak terhadap hubungan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Penilaian itu disampaikan pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.
Seperti diketahui perubahan nama itu dilakukan pasca bergabungnya PAN dan Golkar beberapa waktu lalu.
Prabowo Subianto mengungkapkan perubahan nama menjadi Koalisi Indonesia Maju di peringatan HUT PAN ke 25 tahun.
Ujang Komarudin menyebutkan bahwa perubahan nama itu sebagai pertanda hubungan Prabowo dan Cak Imin sedang tak bagus.
Sebab menurutnya bahwa Cak Imin atau PKB berkemungkinan untuk merasa kecewa.
"Cak Imin atau PKB tentu kelihatannya bisa saja kecewa karena tidak diajak, tidak rembuk terkait dengan pergantian nama koalisi itu," kata Ujang dihubungi Kamis (31/8/2023).
Baca juga: Politisi Gerindra Respon Isu Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024: Apakah Sopan Kami Tawari Cawapres?
Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Respon Eks Napi Korupsi Nyaleg di Pileg 2024: Punya Hak Dipilih dan Memilih
Baca juga: Anggota Brimob Polda Sumut Kaget AKP Hafis Gelapkan Uang Koperasi Hingga Miliaran: Setelah Diperiksa
Ujang menilai bahwa tidak diajaknya Ketua Umum PKB Cak Imin terkait pergantian nama itu karena hubungan dengan Prabowo sedang tidak bagus.
"Bisa jadi karena memang saya melihat hubungan antara Prabowo dan Cak Imin sedang tidak bagus atau tidak baik-baik saja," kaya Ujang.
Ujang melanjutkan dan sebagai partai yang sudah diawal bersama dengan Gerindra.
"Tentu bisa saja Cak Imin merasa kecewa, gusar dalam konteks itu. Tapi apa boleh buat politik selalu menghadirkan dinamikanya sendiri yang begitu cepat, kencang, bisa berubah-ubah setiap saat," lanjutnya.
Kemudian dikatakan Ujang pasca masuknya Golkar dan PAN.
Cak Imin kelihatannya perannya di koalisi Prabowo Gerindra mulai memiliki saingan.
"Yang dulu ketika PAN dan Golkar belum masuk. Cak Imin menjadi sangat tinggi daya tawarannya di mata Prabowo. Karena begitu Cak Imin loncat ketika tidak dijadikan cawapres, pasti Pak Prabowo tidak bisa jadi capres karena kurang dari 20 persen (Presidential Threshold)," kata Ujang.
"Tetapi pasca masuknya PAN dan Golkar, Prabowo sudah lebih dari 20 persen kalau dihitung 4 parpol koalisi," tutupnya.
Baca juga: Wacana Duet Sandiaga-AHY, PPP Sebut Solid Dukung Ganjar Pranowo
Sebelumnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku, baru mengetahui kalau nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) kini telah menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Cak Imin menyatakan, dirinya baru mengetahui hal itu saat acara HUT ke-25 PAN yang digelar pada Senin (28/8/2023) malam.
"Saya juga baru tahu (nama Koalisi Indonesia Maju)," kata Cak Imin saat ditemui di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, usai acara HUT ke-25 PAN.
Cak Imin lantas menyatakan, kalau dirinya belum pernah diajak rembukan terkait dengan penetapan nama Koalisi Indonesia Maju tersebut.
Wakil Ketua DPR RI itu mengaku, baru mengetahui nama koalisi yang diusung bersama Gerindra itu berubah setelah diberikan informasi oleh Prabowo Subianto.
"Ya saya baru dikasih tau tadi sama pak Prabowo bahwa koalisinya tadi koalisi Indonesia Maju," ujar dia.
Politisi Partai Gerindra Respon Duet Ganjar-Prabowo
Politisi Partai Gerindra menanggapi wacana duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
Saat diketahui bahwa kedua tokoh tersebut digadang-gadang maju di pesta demokrasi lima tahunan.
Baca juga: PDIP Respon Soal Nama Koalisi Indonesia Maju dan Dukungan Jokowi ke Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Keduanya diusung oleh dua partai yang berbeda.
Prabowo Subianto diusung oleh Partai Gerindra, PAN, PKB, PBB dan Partai Golkar.
Sementara Ganjar Pranowo diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura.
Namun saat ini muncul wacana keduanya untuk diduetkan dalam Pilpres 2024 mendatang.
Wacana tersebut ditanggapi Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman.
Habiburokhman mempertanyakan apakah sopan ketika pihaknya menawari Ganjar Pranowo sebagai cawapres Anies Baswedan.
"Dalam posisi menghormati PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo apakah sopan kalau kami menawari Pak Ganjar sebagai wakil presiden?" kata Habiburokhman di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Sebab, Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini menegaskan Prabowo Subianto sudah pasti menjadi bakal calon presiden (capres).
"Apakah pantas? Sementara di sisi lain Pak Prabowo sudah fix menjadi bacapres kami tidak bisa di tawar," ujar Habiburokhman.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Seekor Buaya Muara Mati di Pinggir Sungai Teluk Dawan, Kondisi Badan Sudah Membusuk
Baca juga: Api yang Membakar Kebun Warga Ramin Muaro Jambi Muncul Lagi
Baca juga: Politisi Gerindra Respon Isu Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024: Apakah Sopan Kami Tawari Cawapres?
Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Respon Eks Napi Korupsi Nyaleg di Pileg 2024: Punya Hak Dipilih dan Memilih
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Prabowo Subianto
Muhaimin Iskandar
Cak Imin
Partai Gerindra
Koalisi Indonesia Maju
Pilpres 2024
Tribunjambi.com
Luhut Beri Pesan ke Prabowo Subianto: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan Anda, akan Merugikan |
![]() |
---|
Surya Paloh dan Prabowo Subianto Sepakat Kerja Sama: untuk Kepentingan Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Senyum Anies Baswedan Dikomentari Prabowo Subianto: Berat Sekali |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Sambangi Kantor DPP PKB, Disambut Muhaimin Iskandar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka yang Ditetapkan sebagai Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.