Bayi Tertukar di Bogor
Polisi Dalami Penyebab Bayi Tertukar, Pihak Rumah Sakit Nonaktifkan 5 Perawat dan 10 Disanksi
Pembuktian bayi tertukar di Bogor telah didapat setelah hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) silang keluar dan dinyatakan 99,9 tertukar
TRIBUNKAMBI.COM - Pembuktian bayi tertukar di Bogor telah didapat setelah hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) silang keluar dan dinyatakan 99,9 tertukar.
Kini kedua bayi tersebut telah kembali ke ibu kandung mereka masing-masing.
Lalu bagaimana bayi bisa tertukar di rumah sakit?
Diketahui, Siti Mauliah dan Dian sama-sama melahirkan di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022.
Mengenai hal ini Polres Bogor, Jawa Barat, memastikan akan tetap mengembangkan kasus tindak pidana dugaan kelalaian rumah sakit tempat dua bayi tertukar setahun lalu itu.
"Hasil penyelidikan dari proses tertukarnya bayi tersebut terjadi kurang lebih hari H+1 setelah pelaksanaan persalinan Ibu SM dan Ibu DP. Kemudian proses itu lagi berjalan di bidang sisi penegakan hukum," ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengutip TribunBogor.com
Baca juga: Akhir Kisah Bayi Tertukar di Bogor, Hasil Tes DNA Buktikan Memang Tertukar
Baca juga: Polres Bogor Ikut Bertanggungjawab Atas Tumbuh Kembang Bayi Tertukar
Setelah hasil tes DNA silang kedua ibu bayi diketahui, polisi tidak menghentikan penyelidikan terhadap pihak rumah sakit yang bertanggung jawab atas kasus tertukarnya bayi tersebut.
Penyelidikan akan terus dilakukan dengan pendalaman saksi-saksi atau seluruh perawat dan bidan saat kejadian setahun lalu, 18 Juli 2022.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui penyebab dua bayi laki-laki itu tertukar usai dilahirkan sehari di rumah sakit tersebut.
Tak hanya itu, penyelidikan ini juga terkait penegakan hukum dan pertanggung jawaban atas dugaan kelalaian yang menyebabkan bayi tertukar.
"Itu masih dalam rangka penyelidikan, mungkin dalam waktu dekat akan kita sampaikan. Moga-moga kita bisa mendapatkan jawaban dalam waktu satu minggu ke depan," ujarnya.
Direktur RS Sentosa Bogor drg. Margaretha Kurnia mengakui ada kesalahan yang dilakukan oleh perawat.
Menurutnya perawat melakukan sebuah proses tahapan penanganan bayi lahir secara tidak hati-hati.
"Terjadi karena ada ketidakhati-hatian dalam petugas kami melaksanakan prosedur yang sudah ada," kata Margaretha.
Ia mengaku menyesali perbuatan perawat tersebut.
"Kami sangat menyesali, saya sebagai pimpinan juga sedih hal ini terjadi di rumah sakit pada kedua ibu," katanya.
Margaretha Kurnia mengungkap penyebab utama bayi tertukar di Bogor terjadi saat pasien akan dipulangkan
"Dalam proses yang ada ketidakhati-hatian itu di dalam proses identifikasi saat bayi pulang," ungkapnya.
Margaretha membongkar borok perawat hingga menyebabkan bayi tertukar di Bogor.
"Ada proses yang harusnya dilakukan, tapi ada ketidakhati-hatian dalam proses identifikasi bayi," katanya.
Margaretha Kurnia menjelaskan sejak adanya laporan dari Siti Mauliah soal bayi tertukar, managemen RS Sentosa langsung melakukan penyelidikan internal.
"Kami sudah memberi sanksi sesuai aturan rumah sakit, itu dapat berkembang sesuai berkembangnya kasus ini," katanya.
Diketahui ada 15 perawat dan bidan yang diberi sanksi.
Di antaranya 10 perawat diberi SP1, sedangkan 5 lainnya dinonaktifkan.(*)
Artikel ini telah tayang dj TribunBogor.com dengan judul Kesalahan Fatal yang Bikin Bayi Tertukar di Bogor, Diungkap Bos RS, Terjadi Saat Pasien Akan Pulang
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Dewan Ingatkan Gubernur Jambi untuk Awasi Pekerjaan Pihak Ketiga
Baca juga: Vietnam U23 vs Indonesia U23: Preview, H2H, Link Live & Prediksi Skor Final Piala AFF Malam Ini
Baca juga: Arist Merdeka Sirait Sakit Infeksi Saluran Kemih Sebelum Meninggal 3 kali di RS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.