Pilpres 2024

Status Keanggotaan Budiman Sudjatmiko di PDI Perjuangan Akhirnya Diputuskan

"Hari ini PDIP sedang fokus membahas hasil survei Indikator dan Kompas yang menunjukkan kenaikan elektoral Ganjar Pranowo dan terjadi rebound"

Editor: Duanto AS
Kompas.com
Ketua Umum Partai Gerindra yang sekaligus Bacapres Prabowo Subianto minta maaf ke Budiman Sudjatmiko atas kejadian pada tahun 1998 silam. 

Budiman mengaku mendukung Prabowo karena memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

"Saya melihat unsurnya relatif ada di Prabowo, jadi dengan terpaksa saya harus katakan kita harus mendorong kepemimpinan strategic itu," ucap Budiman, dikutip dari kanal YouTube, Minggu (20/8).

"Kebetulan namanya Pak Prabowo, kalau ada nama lain enggak apa-apa, kalau Pak Jokowi mau lanjutkan ya enggak apa-apa juga tapi kan enggak mungkin," lanjutnya.

Hingga kini, Budiman mengaku belum mendapat surat panggilan dari PDIP.Kendati demikian, ia siap jika suatu dipanggil para petinggi partai.

"Kalau memang itu terjadi, baik itu undangan formal dengan surat resmi maupun informal, saya akan datang.Kalau ada sanksi untuk saya, saya berharap apa yang saya lakukan bisa jadi bahan diskusi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Budiman berharap PDIP mempertimbangkan kemungkinan beraliansi dengan Partai Gerindra.

Ia yakin PDIP akan mengambil keputusan yang bijak terkait pilihannya mendukung Prabowo.

"Sehingga tindakan saya ya salah, tapi saya tidak dipecat," ujarnya.

Seusai mendukung Prabowo, Budiman mengakui telah mendengar isu pemecatannya dari PDIP.

Budiman mengatakan akan merasa sedih jika dipecat dari PDIP buntut dukungannya untuk Prabowo.

"Tentu saya sangat sedih, tapi yakinlah yang tercabut dari saya hanya status administratif saya sebagai kader nasionalis Soekarnois," tandasnya.

Mantan Sekjen Partai Rakyat Demokratik (PRD), Petrus Hariyanto menilai politikus Budiman Sudjatmiko telah mengkhianati keluarga korban penculikan 1998.

"Deklarasi tersebut bukan hanya menunjukkan Budiman mengkhianati kawan-kawan seperjuangannya, tapi juga mengkhianati keluarga korban penculikan, lebih dalam lagi, dia telah mengkhianati demokrasi dan nilai-nilai kemanusian," kata Petrus.

Petrus menganggap dukungan Budiman ke Prabowo merupakan upaya untuk mencuci dosa sejarah Menteri Pertahanan itu pada masa lalu.

"Itu adalah langkah politik yang ingin menghapus jejak hitam pelaku pelanggaran HAM, meneguhkan politik impunitas," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved