Kisah Angga Remaja Suku Anak Dalam yang Jadi Paskibra di Pelepat Kabupaten Bungo
Namanya Angga. Dia seorang remaja Suku Anak Dalam yang bersekolah di SMKN 8 Kabupaten Bungo. Pengalamannya menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
TRIBUNJAMBI.COM - Namanya Angga. Dia seorang remaja Suku Anak Dalam yang bersekolah di SMKN 8 Bungo.
Siswa dari Suku Anak Dalam ( SAD ), Angga, menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Kamis (17/8/2023).
Upacara yang berlangsung di lapangan sepak bola Tri Sakti Dusun Rantau Keloyang itu dihadiri masyarakat SAD Desa Dwi Karya Bakti.
Angga merupakan siswa kelas 2 SMKN 8 Kabupaten Bungo. Dia menjadi bagian dari Pasukan 17.
"Saya merasa gugup tapi tetap harus dilaksanakan dengan baik. Sekarang lega karena sudah selesai," ungkap Angga saat ditemui usai kegiatan.
Selama 13 hari Angga melakukan proses latihan. Sebelum terpilih, dia melalui tahap seleksi.
Ada tiga orang dari warga Suku Anak Dalam yang mengikuti seleksi.
Akhirnya, hanya Angga yang terpilih.
Pada momen kemerdekaan itu, Angga berharap bisa memberi motivasi untuk adik-adiknya agar menjadi orang sukses.
Ia juga sangat berterima kasih karena bisa mendapat kesempatan jadi bagian dari paskibraka.
Sebelum Angga, ada dua orang warga SAD yang pernah menjadi Paskibraka juga.
Sementara itu, sekira 250 kilometer dari Kecamatan Pelapat, Bungo, upacara bendera peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI berlangsung di lapangan Kantor Gubernur Jambi.
Tepat pukul 07.50 WIB, upacara peserta dan petugas upacara telah siap.
Bertindak sebagai inspektur upacara yaitu Gubernur Jambi, Al Haris, dan komandan upacara dari Korem 042/Garuda Putih.
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka ) menjalankan tugasnya secara baik.
Petugas yang membawa baki duplikat Bendera Sang Saka Merah Putih yaitu Putri Ala Gayatri dari siswa kelas XI SMAN 1 Kota Jambi.
Putri bangga bisa menjadi pembawa baki Bendera Merah Putih.
"Sampai detik ini, saya berhasil dan tidak ada kesalahan. Saya sudah dilatih selama dua miinggu di sini," katanya seusai upacara.
Siswi kelas XI itu menceritakan semua anggota Paskibraka perempuan mengikuti tes pembawa baki.
"Allhamdullilah saya masuk 10 besar dan terpilih menjadi pembawa baki," ujarnya.
Hingga sampai ke detik ini, perjalanan Putri sungguh melelahkan.
Pasalnya dia setiap pagi selalu melatih fisik, terutama bagian tangan supaya tidak gemetar saat membawa baki.
"Saat membawa baki itu kan naik turun tangga jadi dilatih berulang kali agar tidak gemetaran. Saya sangat senang karena tidak ada kesalahan, saya merasa bangga bisa terlibat dalam HUT ke-78 RI tahun ini," pungkasnya.
(nurlalis)
Baca juga: Kisah Pengemudi Jalanan Baik Hati, Bantu Ambulans Jenazah Jambi-Sarolangun Meluncur Tanpa Lampu
Baca juga: Bangga dan Haru, Satlantas Polresta Jambi Setop Pengendara di 16 Titik Persimpangan di Kota Jambi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.