Berita Kota Jambi

Wako Jambi Syarif Fasha Sebut Stunting Musuk Bersama

Kasus stunting atau permasalahan pertumbuhan anak yang terganggu, khususnya di Kota Jambi diharapkan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menjadi musuh bersa

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Kasus stunting atau permasalahan pertumbuhan anak yang terganggu, khususnya di Kota Jambi diharapkan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menjadi musuh bersama yang harus segera diatasi.

Sebab menurut Fasha, terkadang orang tua atau ibu kerap tidak menyadari bahwa anaknya sedang memiliki gangguan pertumbuhan.

Tentu kata Fasha, suatu permasalahan yang ada jika dikerjakan bersama-sama, maka bisa diselesaikan dengan maksimal.

Fasha bahkan mencontohkan, seperti kasus pandemi Covid-19 di Kota Jambi beberapa tahun lalu. Di mana, seluruh pemangku kepentingan dan segenap lapisan masyarakat dilibatkan menanggulangi pandemi tersebut.

“Saya berpikir bahwasanya dalam menyelesaikan ini harus ada musuh yang harus dihadapi. Kalau tidak ada musuh yang dihadapi maka tidak akan ada persatuan kekompakan,” sebut Fasha, saat menghadiri Harganas ke-30 Tingkat Provinsi Jambi, sekaligus menerima penghargaan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK), Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Siswi SMK 4 Jambi Hanya Butuh 8 Hari Untuk Membuat Baju Presiden Jokowi

Baca juga: Alumni SMK Banyak Menganggur, DPRD Jambi Minta Kadisdik Tingkatkan Kompetensi Tenaga Pendidik

“Kita melihat bahwa kadang kala stunting ini adalah hal-hal yang biasa. Kita tidak sadar mungkin ada yang pertumbuhannya agak terlambat waktunya, seperti apa daya pikirnya yang lemah. Kita tidak sadar,” jelasnya.

Selain itu, Fasha juga menekankan pentingnya gizi yang dikonsumsi oleh ibu-ibu yang tengah mengandung. Tak kalah penting, jika anak telah lahir harus terus diperhatikan asupan gizinya.

“Permasalahan-permasalahan ini, stunting ini Kita dijadikan musuh bersama. Stunting ini bukan hanya persoalan bagaimana dia berada di dalam kandungan ibunya yang mengandung itu mungkin kurang gizinya, makan makanan yang kurang bergizi atau mungkin pada saat anak lahir juga kurang asupan dan lain sebagainya. Banyak hal yang mempengaruhi faktor si ibu sehat,” bebernya.

Fasha mengucapkan terima kasih, kepada yang sudah menjadi pejuang-pejuang stunting. Dirinya berharap stunting ke depan nanti bukan musuh bersama lagi. Ini agar tidak menjadi ancaman bagi anak dan cucu semuanya.

“Mudah-mudahan semua calon-calon ibu akan sudah pintar bagaimana mengatasi masalah stunting ini, nanti yang penting adalah mengenai edukasi semua calon-calon Ibu,” pungkas Fasha.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto senada dengan Walikota Jambi bahwa stunting ini adalah perang bersama.

Dirinya pun menganalogikan bahwa stunting ini bukan sekedar program pemerintah semata, tetapi sebagai program bangsa. Di mana, selama bangsa ini masih ada maka selama itulah harus secara bersama mengentaskan stunting.

“Kita butuh betul-betul kolaborasi semua stakeholder terkait, swasta, akademisi, tokoh masyarakat dan lainnya. Bahwa stunting ini bukan program pemerintah tapi program bangsa kita,” jelasnya. (Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi)

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Survei LKPR Menilai Ada Penurunan Elektabilitas Al Haris Dibanding Pilgub Jambi 2020

Baca juga: Siswi SMK 4 Jambi Hanya Butuh 8 Hari Untuk Membuat Baju Presiden Jokowi

Baca juga: Alumni SMK Banyak Menganggur, DPRD Jambi Minta Kadisdik Tingkatkan Kompetensi Tenaga Pendidik

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved