Pilpres 2024
Respon Susi Pudjiastuti Soal Jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024
Susi Pudjiastuti menanggapi dirinya digandeng menjadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Susi Pudjiastuti menanggapi dirinya digandeng menjadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Dia menanggapi Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu melalui cuitan di Twitter @susipudjiastuti pada Sabtu (5/8/2023).
Dalam cuitan itu, Susi menyertakan berita terkait mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberikan sinyal positif.
Dia juga menyertakan emotikon wajah dengan lampu diatas kepala.
Sinyal tersebut terkait wacana menggandeng Susi Pudjiastuti menjadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Susi pun menanggapi itu dengan menyematkan keterangan dalam cuitannya.
Caption Susi Pudjiastuti itu meminta agar soal pencawapresan itu tidak ditangapi berbeda. Sebab itu hanyalah bercanda.
"Beliau bercanda ya, jangan ditanggapi berbeda," cuit Susi Pudjiastuti dilansir Tribunjambi.com, Minggu (6/8/2023).
Baca juga: Anies Baswedan Dipuji Setinggi Langit, Disebut Miliki Jejak Selamatkan Demokrasi
Baca juga: Respon PDIP Soal Maaf Rocky Gerung Telah Buat Gaduh Atas Ucapan yang Diduga Hina Presiden Jokowi
Baca juga: Fahri Hamzah Ungkap Keganjilan di Ponpes Al Zaytun Dibawah Pimpinan Panji Gumilang
Cuitan tersebiut mendapatkan reaksi beragam dari warganet.
Ribuan netizen menyukai cuitan mantan menteri KKP tersebut.
Sementara dalam berita yang dibagikan Susi Pudjiastuti tersebut menyebutkan Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan menjawab kemungkinan Susi Pudjiastuti menjadi Cawapres yang mendampinginya.
Anies Baswedan menyampaikan itu saat menghadiri acara kecantikan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023) malam hari.
Dia memberikan jawaban itu saat ditanya wartawan apakah ada kemungkinan Eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menjadi cawapres,?
Anies Baswedan memberi respons positif.
"Ya, kita lihat nanti. Yang jelas saya kirimin produk (kecantikan) untuk Bu Susi," ujar Anies Baswedan dikutip dari TV One Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Airlangga Hartarto Tegaskan Golkar Tak Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ini Tanggapan Anies
Sebelumnya, Soal kunjungannya ke rumah Susi Pudjiastuti di Pangandaran, Anies Baswedan mengaku sudah lama ingin ke sana.
Hal ini diungkapkan bakal capres usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu saat diwawancarai Karni Ilyas di YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat (28/7/2023).

Saat itu, Anies disinggung soal isu bakal cawapres yang akan mendampinginya nanti di Pilpres 2024.
Pasalnya, beredar kabar AHY, Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid digadang-gadang menjadi tokoh potensial. Namun, beberapa waktu lalu Anies mengunjungi Susi Pudjiastuti di Pangandaran.
Hal ini menjadi buah bibir netizen apakah kunjungan ini merupakan “pendekatan” atau bukan.
“Ke tempat Bu Susi? Kita berteman [sudah] lama. Sebenarnya sudah dari beberapa waktu lalu ingin ke sana. Rencananya mau berangkat, tapi terpotong haji,” ujar Anies.
Melalui foto yang diunggah Anies dan Susi di Instagram, keduanya tampak menghabiskan waktu bersama mulai dari makan, ke pasar, jajan di warung, jalan-jalan dan naik helikopter bersama.
Di salah satu foto yang diunggah Anies, tampak Susi menyetir untuknya.
“Kenapa naik pick up sama Bu Susi? Jadi begini, sesudah videonya Bu Susi nyetir sendiri pick up buat antar cucu-cucunya berenang jadi viral, siapa sih yang enggak mau merasakan disetirin Bu Susi? Saya pun request mau coba juga. Memang jago sih. Bonusnya percakapan seru sepanjang jalan!,” tulisnya dalam caption.
Anies Baswedan Dipuji
Bacapres Anies Baswedan dipuji dengan menyebutkan memiliki rekam jejak menyelamatkan demokrasi.
Pujian untuk capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu datang dari Sosiolog Musni Umar.
Hal itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitternya @musniumar, Kamis (3/8/2023).
Baca juga: Respon Anies Baswedan Soal Survei Elektabilitas di Urutan Ketiga, Dikalahkan Prabowo dan Ganjar
Dia menyebutkan bahwa Anies Baswedan memiliki rekam jejak untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia.
Menurutnya bahwa demokrasi di Indonesia saat ini merosot tajam.
Itu pulalah yang dikatakan Musni Umar menjadi alasan masyarakat harus memilih Anies Baswedan sebagai Pilpres 2024 mendatang.
Sebab kata dia bahwa pendiri negara atau founding fathers Indonesia mencanangkan demokrasi untuk memberikan perlindungan ke bangsa.
Perlindungan yang dimaksud Musni Umar yakni memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan.
"Para pendiri negara (founding fathers) Indonesia telah mencanangkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi dan tujuan Indonesia merdeka untuk memberi perlindungan kepada seluruh bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan," kata Musni Umar mengawali cuitannya, Kamis.
Akan tetapi, kata dia dalam perjalanan bangsa Indonesia setelah merdeka, demokrasi selalu mengalami pasang surut.
Di masa Orde Lama, Indonesia pernah mengamalkan demokrasi terpimpin yang bercirikan otoritarianisme.
Begitu pula di masa Orde Baru, Indonesia mengamalkan demokrasi Pancasila yang dirasakan sebagai otoritarisme yang mengungkung kebebasan.
Oleh karena itu, dilakukan reformasi untuk mengembalikan demokrasi dan menghentikan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN).
"Akan tetapi, masa bulan madu demokrasi lambat laun meredup dan kembali mengarah kepada otoritarisme seperti yang dikemukakan Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12," katanya.
"Demokrasi tidak mudah ditegakkan dan diamalkan di Indonesia karena memiliki lima kendala," ujar Musni Umar.
Pertama, kata dia masyarakat Indonesia pada umumnya masih menganut paham paternalistik dan feodalistik.
"Paham tersebut berlawanan dengan demokrasi. Dalam negara demokrasi, tidak mungkin tidak bebas menyampaikan pendapat," katanya.
Kedua, menurut Musni Umar, para pemimpin Indonesia yang dipilih dalam pemilihan umum, ada yang tidak terlatih berdemokrasi, yang sebagian cirinya tidak siap dan sanggup berbeda pendapat, tidak siap dikritik, dan menghargai perbedaan pendapat dan pilihan.
"Ketiga, pemimpin yang di pilih dalam pemilihan umum tidak memiliki rekam jejak dalam berdemokrasi," katanya.
Keempat, tambahnya masyarakat dan para pemimpinnya belum memiliki budaya demokrasi, yang siap dikritik dan tebal kuping dalam menerima kritik.
"Kelima, tingkat pendidikan dan ekonomi bangsa Indonesia, belum semuanya compatible (cocok) dengan demokrasi," ujar dia.
Demokrasi di Indonesia, menurut Musni Umar sedang mengalami kemerosotan.
Baca juga: Prabowo dan Anies Baswedan Dinilai Gantung Nasib Cak Imin dan AHY Jadi Cawapres di Pilpres 2024
"Untuk mengembalikan demokrasi seperti yang diharapkan para pejuang reformasi dan rakyat Indonesia, Pemilu 2024 harus menjadi gerbang untuk mengembalikan demokrasi," ujar dia.
Untuk itu, tambah Musni, rakyat Indonesia harus memilih Presiden yang memiliki rekam jejak dalam demokrasi.
"Anies Baswedan merupakan calon presiden dari koalisi perubahan untuk persatuan yang memiliki rekam jejak paling mumpuni tentang praktik, pemahaman dan penghayatan demokrasi," katanya.
"Pertama, pembelajaran dan praktik demokrasi sejak Anies menjadi pelajar, siswa dan mahasiswa telah dilakukan. Dia dipilih oleh teman-temannya menjadi ketua secara demokratis," ujaer dia.
Menuurt Musni, hal ini pembelajaran dan praktik demokrasi yang luar biasa yang dialami Anies Baswedan sejak masa kecil sampai mahasiswa kemudian dipilih secara demokratis menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
"Kedua, pembelajaran dan penghayatan demokrasi dan pengamalan toleransi ketika Anies mengikuti pertukaran pelajar di Amerika Serikat dan tinggal di keluarga yang beragama Katolik dan menetap di Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di negara yang merupakan kampiun demokrasi nomor wahid di dunia, yang kemudian Anies praktekkan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta," paparnya.
Ketiga, menurut Musni, DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan menempati urutan teratas provinsi paling demokratis di Indonesia tahun 2020 dengan skor sebesar 89,21 poin dan 2021 dengan skor Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) sebesar 82,08 poin.
"Jika bangsa Indonesia memilih Anies Baswedan menjadi presiden RI 2024, maka Demokrasi akan tumbuh subur, tidak akan ada yang ditahan dan di penjara karena mengeritik Presiden, Wapres, Menteri, Gubernur dan sebagainya, seperti yang Anies praktekkan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Dia dihina, di bully, difitnah dan sebagainya tidak satupun yang dilaporkan ke polisi," kata Musni Umar.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Resep Soto Daging Sapi, Sajikan Bersama Toge dan Tomat
Baca juga: Kenapa Kartu Prakerja tak Bisa Diwakilkan ke Orang Lain? Ini Penjelasannya
Baca juga: Thariq Halilintar Belum Punya Pacar Baru Pasca Putus dengan Fuji: Gua Nyantai Aja
Baca juga: Respon PDIP Soal Maaf Rocky Gerung Telah Buat Gaduh Atas Ucapan yang Diduga Hina Presiden Jokowi
Luhut Beri Pesan ke Prabowo Subianto: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan Anda, akan Merugikan |
![]() |
---|
Surya Paloh dan Prabowo Subianto Sepakat Kerja Sama: untuk Kepentingan Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Senyum Anies Baswedan Dikomentari Prabowo Subianto: Berat Sekali |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Sambangi Kantor DPP PKB, Disambut Muhaimin Iskandar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka yang Ditetapkan sebagai Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.