Agustus-September Puncak El Nino, Hampir Tiap Hari Ada Hotspot di Batanghari

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Jambi memperkirakan pada bulan Agustus hingga September ini akan menjadi puncak musim kemarau dan dampak

Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Fifi Suryani
ist
Di Kabupaten Batanghari terdeteksi sebanyak 91 titik hotspot dari Januari hingga Agustus 2022 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Jambi memperkirakan pada bulan Agustus hingga September ini akan menjadi puncak musim kemarau dan dampak El Nino.

El Nino sendiri adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Sekretaris BPBD Kabupaten Batanghari, Syamral mengatakan untuk di Kabupaten Batanghari penurunan curah hujan sudah mulai dirasakan sejak akhir bulan Juli lalu.

"Kita sudah merasakan dari akhir bulan Juli. Sekarang dasarian satu, minggu ini curah hujan sekali dan sebentar," ujarnya, Kamis, (3/8).

Selain mulai berkurangnya intensitas hujan di Kabupaten Batanghari, Syamral juga mengatakan bahwa titik hotspot di Kabupaten Batanghari mengalami peningkatan. Ia mengatakan, setiap harinya selalu ada lahan yang terbakar di Kabupaten Batanghari.

"Sosialisasi juga sudah kepada masyarakat, jangan sembarangan membakar. Sekarang, hampir setiap hari ada hotspot," ujarnya.

Setidaknya sejak Januari hingga April, sudah ada 67 hotspot atau titik api yang ditemukan di Kabupaten Batanghari.

Syamral mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat koordinasi terkait dengan Satgas Karhutla.

"Hampir seluruh daerah, kecamatan di Kabupaten Batanghari hampir semua rawan. Karena masih banyak perkebunan," ujarnya.

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved