Pilpres 2024
Siapa Cawapres Potensial Ganjar Pranowo di Pilpres 2024? Sandiaga Uno Unggul dari 5 Kandidat
Sandiaga Uno merupakan Cawapres paling potensial diantara lima kandidat yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Sandiaga Uno merupakan Cawapres paling potensial diantara lima kandidat yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Saat ini calon pendamping Gubernur Jawa Tengah itu semakin mengerucut menjelang pendaftaran Capres-Cawapres 19 Oktober mendatang.
Pengerucutan dari 10 nama itu disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Kelima nama tersebut diantaranya Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Diantara kelima nama itu, ada tiga nama yang disebut-sebut merupakan sosok terkuat mendampingi Ganjar Pranowo.
Ketiga nama itu diantaranya Sandiaga Uno, Andika Perkasa, dan Muhaimin Iskandar.
Potensial ketiga nama itu disebutkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.
Dia mengatakan dari ketiga nama itu bahwa Sandiaga Uno dinilai paling potensial untuk menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca juga: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan akan Adu Gagasan Jelang Pilpres 2024
Baca juga: Pilbup Tebo 2024: Hasil Survei Putin 4 Tokoh Ini Diminati Masyarakat
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Al Haris, Syarif Fasha dan Romi Harianto Jelang Pilkada Jambi 2024
Hal itu didasari bahwa Menpekraf tersebut merupakan kader PPP yang telah menyatakan dukungan ke Capres PDI Perjuangan.
Selain itu Sandiaga Uno juga dinilai memiliki kekuatan yang sama dengan Erick Thohir yang digadang gadang menjadi Bakal Cawapres Prabowo Subianto.
"Keputusan menunjuk capres Ganjar Pranowo ada pada Presiden Jokowi dan (Ketua Umum PDI Perjuangan) Megawati Soekarnoputri. Kalau merujuk pada situasi itu, maka Sandi adalah tokoh paling potensial," katanya, Senin, (31/7/2023).
Menurutnya PDI Perjuangan akan realistis dengan melihat faktor elektabilitas dalam memilih calon Wapres Ganjar Pranowo.
Oleh karenanya Sandiaga Unomenjadi sosok yang sangat kuat mendampingi Ganjar karena dinilai mampu menambah elektoral.
"Kalau perbandingan PKB dan PPP, harus dilihat siapa yang akan diusung. Kalau PKB, Muhaimin, dan PPP, Sandiaga, jelas PPP lebih dipilih dibandingkan PKB, karena porsi suara belum tentu bisa memenangkan kandidat," katanya.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan bahwa sosok bakal cawapres pendamping Ganjar merupakan hak prerogatif Megawati.
"Penentu cawapres Ganjar Megawati," katanya.
Namun ia juga menyampaikan bahwa PPP bisa saja meninggalkan koalisi dengan PDIP bila kelak Sandi tidak dipilih menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar. Menurutnya, kemungkinan itu terbuka tergantung dinamika politik yang berkembang di hari mendatang.
Baca juga: Anies Baswedan Posting Foto Bareng Ganjar Pranowo di Instagram, Netizen: Bikin Adem
"Bisa jadi hengkang, bisa jadi tidak. Tergantung kepentingan ke depan, kita lihat saja. Tapi yang jelas cari pelabuhan lain, koalisi lain ya bagus. Kalau tidak hengkang pun, akan tersisih dengan PKB," kata Ujang.
Meski begitu, kondisi ke depan bisa berubah mengingat politik yang sifatnya dinamis. "Tergantung dinamika politik ke depan, semua masih dinamis," imbuhnya.
Untuk diketahui, Plt Ketua Umum PPP, Mardiono sebelumnya telah menyinggung relasi Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ketika memenangi Pilkada DKI 2017. Pernyataan Mardiono ini sontak membuka kembali wacana reuni duet Anies dan Sandi pada Pilpres 2024.
"Beliau (Sandiaga) berhasil mengantar Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta. Keberhasilan Anies nggak mungkin tanpa andil Sandiaga," ungkap Mardiono dalam pelantikan pengurus DPP Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) di Surabaya, Minggu (30/7/2023) lalu.
Survei Elektabilitas Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Elektabilitas Bacapres Prabowo Subianto menguat pada Juni 2023 dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 mendatang.
Meningkatnya dukungan untuk Ketua Umum Partai Gerindra itu dari 51,6 persen pendukungnya di 2019 kembali memberikan suara mereka.
Data tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan ada beberapa faktor pendukung naiknya dukungan ke Prabowo Subianto.
Selain itu meningkatnya dukungan ini juga membuat suara bakal capres Anies Baswedan tertekan.
Baca juga: Ini Alasan Polri Tolak Laporan Relawan Jokowi yang Laporkan Rocky Gerung Soal Dugaan Penghinaan
Temuan ini didapatkan Indikator Politik dalam survei yang digelar pada 20-24 Juni secara tatap muka.
“Jadi pemilih Pak Prabowo yang balik lagi ke Pak Prabowo terakhir sudah mencapai 51,6 persen,” ujar Burhan dalam konferensi pers di YouTube Indikator Politik, Minggu (23/7/2023).
Menurut Burhan, pada Desember 2022, pendukung Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 yang masih memberikan suara mereka kepada Ketua Umum Gerindra itu hanya 31,6 persen.
Angka itu bahkan turun menjadi 30,4 persen pada Februari 2023.
Sementara, sejumlah basis suara Prabowo-Sandi mengalihkan dukungan mereka kepada Anies Baswedan dengan rincian 41,5 persen pada Desember 2022 dan 41,2 persen pada 2023.
Namun, basis suara Prabowo-Sandi menguat pada April 2023 dengan angka 39,2 persen sementara Anies merosot ke 36 persen.
Kemudian, pada Juni 2023, dukungan itu mengalir banyak ke Prabowo hingga angka 51,6 persen dan Anies hanya 41 persen.
Selain Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, sebagian suara Prabowo-Sandi pada Pilpres juga mengalir ke Ganjar dengan angka 5,9 persen pada Juni.
Selanjutnya, basis suara pendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin pada 2019 yang mengalir ke Prabowo juga menjadi penyebab elektabilitas Menteri Pertahanan itu menguat.
Pada Desember 2022, Prabowo meraup 14,8 persen suara dari basis pendukung Jokowi-Maruf; 13,9 persen pada Februari 2023; 24,7 persen pada April 2023 dan 28,5 persen pada Juni 2023.
Sementara itu, mayoritas suara basis pendukung Jokowi-Maruf mengalir ke Ganjar dengan angka 42,9 persen pada Desember 2022.
Jumlah itu sempat naik pada Februari 2023 dengan angka 43,8 persen namun merosot menjadi 37 persen pada April dan kembali menguat menjadi 49,3 persen pada Juni 2023.
Adapun Anies Baswedan hanya meraup 14 persen suara basis pendukung Jokowi-Ma'ruf.
“Ketika akhirnya Ganjar dapat tiket PDI-P (pada April) basis pemilih Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf mulai pulih lagi, meskipun sebagian mulai mengalir ke Pak Prabowo,” tutur Burhan.
Adapun survei Indikator Politik ini digelar pada 20-24 Juni 2023 secara tatap muka.
Survei dilakukan terhadap 1.220 responden dari seluruh provinsi dengan usia minimal 17 tahun atau sudah bisa mengikuti pemilu.
Responden dipilih dengan metode simple random sampling.
Margin of error dari survei ini sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Virgoun Serang Balik, Laporkan Inara Rusli Soal Dugaan Akses Ilegal dan Penyebaran Data Pribadi
Baca juga: Pilihan AS Roma Tersisa pada Morata saat Inter Milan Kembali Menyalip Dapatkan Scamacca
Baca juga: Anggota DPRD Kota Jambi Syofni Herawati akan Ajukan Horor Guru Ngaji Dinaikan
Baca juga: Cegah Karhutla, DPRD Provinsi Jambi Minta Pemprov Panggil Perusahaan
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Ganjar Pranowo
Sandiaga Uno
Agus Harimurti Yudhoyono
Erick Thohir
Andika Perkasa
Tribunjambi.com
Pilpres 2024
PDI Perjuangan
Muhaimin Iskandar
Luhut Beri Pesan ke Prabowo Subianto: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan Anda, akan Merugikan |
![]() |
---|
Surya Paloh dan Prabowo Subianto Sepakat Kerja Sama: untuk Kepentingan Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Senyum Anies Baswedan Dikomentari Prabowo Subianto: Berat Sekali |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Sambangi Kantor DPP PKB, Disambut Muhaimin Iskandar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka yang Ditetapkan sebagai Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.