Merek Lokal Aksena Produksi Camilan dari Biji Durian, Manfaatkan Bahan Tak Terpakai
Thiur Maita Lubis, Owner Aksena Oleh-oleh Jambi baru saja meluncurkan produk terbarunya pada Juli 2023 yaitu Stik Biji Durian (Bidur).
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Thiur Maita Lubis, Owner Aksena Oleh-oleh Jambi baru saja meluncurkan produk terbarunya pada Juli 2023 yaitu Stik Biji Durian (Bidur).
Dirinya yang telah fokus buka usaha oleh-oleh khas Jambi sejak 2015 mengawalinya dengan produk keripik pisang. Tetapi dia berpikir bahwa keripik pisang saja tidak cukup menggambarkan bahwa itu adalah kuliner khas Jambi.
"Lalu mencoba mencari yang ikonik. Baru Stik Tempoyak lah muncul, kemudian barulah Stik Bidur muncul," kata dia pada Tribun Jambi.
Olahan pertama produknya yaitu Stik Tempoyak dengan varian Ubi Ungu, dan Stik Tempoyak varian Kentang.
Thiur berpikir, bahwa durian yang banyak di Provinsi Jambi bisa menjadikan lambang itu ciri khas Jambi.
Saat itulah durian diolahnya menjadi sebuah kuliner yang menggambarkan bahwa itu produknya Jambi.
"Bahkan saya menemukan belum ada duriannya dibikin camilan yang bisa dibawa kemana-mana kalau untuk Jambi ya, kalau tempat lain mungkin sudah ada. Tapi kalau Jambi belum," lanjutnya.
Mempermudah setiap orang yang datang ke Provinsi Jambi sekedar berwisata maupun perjalanan untuk pekerjaan dalam mencari oleh-oleh khas namun awet.
Jadi ide kuliner berupa camilan kering dibuatnya dari tempoyak itu tadi. Tempoyak merupakan durian hasil dari fermentasi, dan hasil itulah dibuat oleh Thiur untuk bahan dasar produk pertama yang dijadikan ciri khas Jambi.
Lalu berpikir lebih jauh, Thiur yang berpikir untuk membuat produk turunan lainnya dan pemikirannya tertuju pada biji durian (Bidur).
Karena sempat gagal, membuat biji durian jadi keripik, makanya kemasannya pun Keripik Bidur.
Namun Thiur sengaja tidak menggantinya, ada cerita di balik kemasan Bidur yang awalnya keripik menjadi stik.
Kini, selain Stik Tempoyak dengan dua varian bahan dan rasa, Thiur memiliki produk baru bernama Stik Bidur.
Sampai saat ini, produk camilan khas Jambi miliknya dapat memasok hampir 500 bungkus ke toko oleh-oleh. Angka tersebut meliputi dua varian Stik Tempoyak, dan kini ditambah lagi dengan Stik Bidur dengan rasa original.
"Kedepannya melihat minat pasar kita akan buat varian rasa yang lain dari produk Stik Bidur ini," kata dia.
Menurut Tiur, oleh-oleh Jambi melakukan percobaan yang cukup lama untuk membuat idenya menjadi sebuah nilai ekonomis.
Dia mencari ide untuk menciptakan bahan identik dengan limbah menjadi kudapan yang enak dimakan.
Bukan limbah yang telah tersebar menjadi sampah di tumpukan-tumpukannya, namun hampir.
Dia mendapatkan ide mengolah biji durian menjadi sebuah camilan yang awalnya seperti sebuah kemustahilan. Melalui eksperimen yang cukup memakan waktu panjang, sampel demi sampel ia berikan kepada konsumennya untuk memberikan masukan.
Awalnya dia membuat keripik biji Durian, tetapi ternyata olahan langsung berbentuk keripik tidak cocok karena teksturnya yang keras dan tampilan pun tidak menarik.
"Kepengennya keripik langsung dari bijinya. Ternyata bentuknya tidak cantik dan keras. Sehingga saya olah lagi jadilah stik Bidur," ungkapnya.
Stik Biji Durian (Bidur) yang diolah asli dari biji-biji durian tak terpakai ini bukan sembarangan produksi.
Walaupun diambil dari biji Durian yang identik biasanya menjadi limbah, namun cara Thiur berbeda.
Dia bekerjasama dengan toko Durian oleh-oleh yang menyediakan buah dipisah dari bijinya.
Sehingga dapat dipastikan biji Durian yang diproduksi Thiur bukanlah sembarangan bahan.
"Bukan kita mungut di tempat sampah itu bukan ya. Karena kuliner itu sensitif ya kita tidak sembarangan," lanjutnya.
Uniknya lagi, camilan buatannya merupakan kuliner yang dijaga dari sisi proses pengolahannya sampai bahan untuk membuatnya itu tanpa monosodium glutamat (MSG).
Karena peluncuran pertama, Produk Bidur miliknya merupakan camilan original dengan bahan perasa utama berupa garam.
Sehingga cocok untuk dinikmati baik kalangan orang dewasa hingga anak-anak yang biasa menghindari kandungan MSG.
Satu kemasannya, siapapun yang ingin membeli hanya perlu membayar dengan kocek sebesar Rp20 ribu berat 150 gram.
Karena terus berkembang, kedepannya Aksena akan melakukan inovasi dan membuat produk berkualitas turunan lainnya dari bahan dasar Durian.
Tribuners yang berminat, juga dapat menghubungi akun resmi Aksena pada kanal Instagram @stiktempoyak_jambi, Facebook @StikTempoyak_Jambi, atau nomor telepon dan WhatsApp 082115547770.(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)
Thiur Maita Lubis, Owner Aksena Oleh-oleh Jambi baru saja meluncurkan produk terbarunya pada Juli 2023 yaitu Stik Biji Durian (Bidur).
Baca juga: Kota Jambi Banjir Durian, Pedagang Klaim Asli dari Kumpeh dan Selat
Baca juga: Resep Tahu Gejrot untuk Camilan Saat Santai
Baca juga: Rekomendasi Toko Oleh-oleh di Jambi, Jual Snack, Souvenir hingga Batik Jambi
Polisi Sita Laptop dan Buku saat Geledah Kantor Lokataru Pasca Delpedro Tersangka Hasut Pendemo |
![]() |
---|
Rincian Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD Kota Jambi per Bulan |
![]() |
---|
Kabarnya Agus Rubiyanto Mencabut Pendaftaran Ketua DPD Golkar Jambi, Ditawari ke DPP |
![]() |
---|
Utuh Topi dan Jaket Kulit Hitam di Sekitar Kerangka Manusia yang Ditemukan di Atap Ruko Lantai 4 |
![]() |
---|
Uya Kuya Inisiatif Ajukan Diri untuk Restorative Justice ke Ibu Tersangka Perjarah Rumahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.