Kuliner Jambi

Hampir Jadi Limbah, Brand Lokal Jambi Aksena Olah Biji Durian Jadi Stik Camilan Khas

Thiur mencari ide untuk menciptakan bahan identik dengan limbah menjadi kudapan yang enak dimakan

|
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rahimin
tribunjambi/rara khushshoh azzahro
Thiur Maita Lubis, Owner Aksena Oleh-oleh Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Thiur Maita Lubis, Owner Aksena Oleh-oleh Jambi melakukan percobaan yang cukup lama untuk membuat idenya menjadi sebuah nilai ekonomis.

Thiur mencari ide untuk menciptakan bahan identik dengan limbah menjadi kudapan yang enak dimakan.

Bukan limbah yang telah tersebar menjadi sampah di tumpukan-tumpukannya, namun hampir.

Thiur mendapatkan ide mengolah biji durian menjadi sebuah camilan yang awalnya seperti sebuah kemustahilan.

Melalui eksperimen yang cukup memakan waktu panjang, sampel demi sampel Thiur berikan kepada konsumennya untuk memberikan masukan.

Awalnya, Thiur membuat keripik biji durian. Tapi, olahan langsung berbentuk keripik tidak cocok karena teksturnya yang keras dan tampilan pun tidak menarik.

Thiur Maita Lubis Owner Aksena Oleh-oleh Jambi meluncurkan produk stik biji durian (bidur).
Thiur Maita Lubis Owner Aksena Oleh-oleh Jambi meluncurkan produk stik biji durian (bidur). (tribunjambi/rara khushshoh azzahro)

"Kepengennya keripik langsung dari bijinya. Ternyata bentuknya tidak cantik dan keras. Sehingga saya olah lagi jadilah stik bidur," ungkapnya.

Stik biji durian (bidur) yang diolah asli dari biji-biji durian tak terpakai ini bukan sembarangan produksi.

Walaupun diambil dari biji durian yang identik biasanya menjadi limbah, namun cara Thiur berbeda.

Thiur bekerjasama dengan toko durian oleh-oleh yang menyediakan buah dipisah dari bijinya.

Sehingga, dapat dipastikan biji durian yang diproduksi Thiur bukanlah sembarangan bahan.

"Bukan kita mungut di tempat sampah itu bukan ya. Karena kuliner itu sensitif ya kita tidak sembarangan," lanjutnya.

Uniknya lagi, camilan buatannya merupakan kuliner yang dijaga dari sisi proses pengolahannya sampai bahan untuk membuatnya itu tanpa monosodium glutamat (MSG).

Karena peluncuran pertama, produk bidur miliknya merupakan camilan original dengan bahan perasa utama berupa garam.

Sehingga, cocok untuk dinikmati baik kalangan orang dewasa hingga anak-anak yang biasa menghindari kandungan MSG.

Satu kemasannya, siapapun yang ingin membeli hanya perlu membayar dengan kocek sebesar Rp20 ribu berat 150 gram.

Lantaran, terus berkembang, kedepannya Aksena akan melakukan inovasi dan membuat produk berkualitas turunan lainnya dari bahan dasar Durian.

Tribuners yang berminat, juga dapat menghubungi akun resmi Aksena pada kanal Instagram @stiktempoyak_jambi, Facebook @StikTempoyak_Jambi, atau nomor telepon dan WhatsApp 081215547770.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sukses Usaha Stik Tempoyak, Merek Lokal Aksena Produksi Camilan dari Biji Durian

Baca juga: Kuliner Jambi, Stik Tempoyak Oleh-oleh Khas Jambi Tersedia di Mendalo

Baca juga: UMKM Jambi, Diprotes Bawa Oleh-oleh Pempek, Wanita Ini Hadirkan Stik Tempoyak Kekinian

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved