Chelsea dan Juventus Masih Nego 'Tukar Tambah' Romelu Lukaku dan Dusan Vlahovic

TRIBUNJAMBI.COM - Chelsea dan Juventus dilaporkan mengadakan diskusi mengenai kemungkinan kesepakatan 'tukar tambah' yang melibatkan Romelu Lukaku dan Dusan Vlahovic.

Barter pemain itu masih mungkin terjadi, mengingat bursa transfer masih dibuka.

Ketika kedua pemain tersebut bergabung dengan klub masing-masing pada 2021 dan 2022, mereka dianggap sebagai solusi untuk masalah mereka di sepertiga akhir.

Namun, terlepas dari keberhasilan sebagian untuk setiap pemain, kedua nama terkenal ingin meninggalkan tim mereka, yang dengan senang hati menguangkan dengan harga yang tepat.

Jika laporan dapat dipercaya, Chelsea mencari untuk menutup sekitar 40 juta euro untuk Lukaku.

Itu merupakan penurunan yang cukup besar dari lebih dari 100 juta euro yang mereka bayarkan kepada Inter Milan dua tahun.

Todd Boehly dan Clearlake Capital telah mengadakan negosiasi dengan rekan Inter mereka mengenai kesepakatan permanen sebelum yang terakhir menarik diri dari proses tersebut karena Lukaku diduga mengadakan pembicaraan rahasia dengan Juventus.

Dari perspektif Juve, dilaporkan bahwa mereka tidak dapat mengejar kesepakatan untuk Lukaku kecuali mereka berpisah dengan Vlahovic dalam beberapa minggu mendatang.

Sementara Vlahovic memiliki 23 gol dan enam assist dari 63 penampilan, semua pihak senang untuk berpisah.

Meski punya catatan gol cukup baik, pemain tampaknya tidak cocok dengan taktik Massimiliano Allegri dan Juventus ingin meningkatkan posisi keuangan mereka.

Baca juga: Benarkah Sekarang Waktu yang Tepat Bagi Josko Gvardiol Gabung Manchester City?

Baca juga: Prediksi Skor Atletico Madrid vs Real Sociedad - Jadwal Laga Pramusim 3 Agustus 2023

Raksasa Italia, pada satu tahap, berharap Paris Saint-Germain akan menindaklanjuti minat awal mereka pada pemain internasional Serbia, namun pembicaraan menjadi dingin di depan untuk saat ini.

Meski demikian, menurut pakar transfer Fabrizio Romano, Chelsea dan Juventus kini berbicara melalui perantara untuk menentukan apakah mereka dapat mencapai kompromi terkait kedua penyerang tersebut.