Pengantin Wanita di Sumsel Menghilang

Pengakuan Ibu Pengantin Wanita yang Kabur di Sumsel, Anaknya Sempat Kirim Pesan

Sang ibu pengantin wanita yang menghilang di Sumsel angkat bicara. Cik Imah (53) mengatakan setelah menghilang, sang anak Vera sempat mengirimkan

Editor: Herupitra
Ist/Kolase Tribun Jambi
Vera (27) pengantin baru yang mengilang usai menikah 10 hari dengan Susanto (46) mengirimkan pesan (Chat) ke suami dan mengaku tidak akan pulang ke rumah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sang ibu pengantin wanita yang menghilang di Sumsel angkat bicara.

Cik Imah (53) mengatakan setelah menghilang, sang anak Vera sempat mengirimkan pesan.

Anaknya menyampaikan memilih bekerja jauh dari pada harus kembali ke sang suami.

"Mak ini ak Pera aku bnr2 idk glk lgi balek sm Santo dak ush susah mkerke ak bso jago diri mendeng aku bgwe jauh dri pada di pkso balek lg," tulis pesan Vera ke ibunya.

(Mak ini aku Vera, aku benar-benar tidak mau lagi kembali dengan Santo, ngga usah susah memikirkan aku bisa jaga diri. Mending aku bekerja jauh dari pada di paksa balik lagi).

Vera juga mengirimkan pesan yang mengungkit perilaku sang suami yang tak menyenangkan kepadanya.

Baca juga: Sempat Viral, Istri yang Hilang Setelah 10 Hari Menikah di Sumsel Masih Misteri

Baca juga: Update Pengantin Kabur Usai 10 Hari Menikah, Suami Kini Siapkan Pengacara Hadapi Vera: Sakit Hati

Belum sempat ibunya membalas, Vera kembali mengirim pesan pada pukul 17.18 yang mengatakan dia sudah bulat tidak mau balikan dengan Sutanto.

"Jadi intinya aku ngga akan mau lagi balik sama Santo," kata Cik Imah menirukan pesan sang putri.

Orangtua Vera pun membalas pesan tersebut pada 17.53 WIB dan ternyata kontak tersebut sudah tidak aktif lagi.

Ibu kandung Vera, Cik Imah (53) mengaku, awalnya memberi restu kepada Vera untuk menikah pria yang usianya terpaut 19 tahun dengan harapan sang menantu bisa membantu perekonomian keluarga.

Cik Imah bercerita sehari-hari suaminya bekerja sebagai tukang bangunan.

Sementar Sutanto yang menikahi anaknya adalah juragan bebek.

Namun Cik Imah mengatakan harapan tak sesuai dengan kenyataan.

Cek Imah mengatakan menantunya kerap bersikap tak sopan kepada mereka yang merupakan mertuanya.

"Dengan kami saja berani dia mulutnya, apalagi ke anak saya. Anak saya pasti ditekan terus di sana itu, bisa mati anak saya bahkan pas ke sini dia bawa koper, itu kopernya ngga boleh dilangkahi, dan itupun kami juga takut," kata Cik Imah mengutip Kompas.com.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved