Harga Sawit Jambi

Harga Sawit di Jambi Hari Ini Naik Tipis, Di Pabrik TBS Rp 2.322, Karet Rp7-8.000 per Kg

Update harga sawit di Jambi periode 14-20 Juli 2023. Harga sawit periode ini terpantau naik, meski tipis. Sementara Karet stagnan di bawah

Editor: Suci Rahayu PK
Kolase Tribunjambi.com
Ilustrasi petani kelapa sawit dan karet 

TRIBUNJAMBI.COM - Update harga sawit di Jambi periode 14-20 Juli 2023. Harga sawit periode ini terpantau naik, meski tipis.

Harga kelapa sawit tertinggi periode ini di level Rp 2.322,98 per Kg.

Penetapan harga sawit ini dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi bersama perusahaan mitra dan pekebun.

Periode ini harga rata-rata CPO Rp 10.643,48, harga rata-rata inti sawit Rp 4.690,93 dan indeks K hasil analisa tim penetapan harga TBS tanggal 13 JuLi 2023 sebesar Rp 90,53 persen.

Secara terperinci, berikut harga sawit di Jambi periode 7-13 Juli 2023 berdasarkan usia kelaa sawit:

Harga kelapa sawit umur 3 tahun Rp 1.835,48, harga kelapa sawit umur 4 tahun Rp 1.938,45, harga sawit umur 5 tahun Rp 2.029,30 per Kg.

Harga kelapa sawit umur 6 tahun Rp 2.115,36, harga sawit umur 7 tahun Rp 2.168,99, harga sawit umur 8 tahun Rp 2.213,21 per Kg.

Baca juga: Sosok Nezar Patria, Mulai Karir di Media, Pernah Diculik & Kini Dilantik Presiden Jokowi Jadi Wamen

Baca juga: Download Lagu MP3 Nike Ardilla dan Indah Yastami Full Album, Pakai MP3 Juice atau YTMP3 Tanpa Web

Harga kelapa sawit umur 9 tahun Rp 2.258,00, harga sawit umur 10-20 tahun Rp 2.322,98 per Kg.

Harga kelapa sawit umur 21-24 tahun Rp 2.249,80 dan harga kelapa sawit umur 25 tahun 2.140,55 per Kg.

Harga di atas hanya berlaku di tingkat pabrik dan petani plasma, sementara di tingkat toke dan petani sawit mandiri lebih rendah.

Harga Karet Tak Naik-naik

 Hasil komoditi perkebunan di Jambi yakni karet dan pinang mengalami penurunan harga.

Menanggapi hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov Jambi) berencana akan melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala daerah untuk mencari langkah strategis.

“Gubernur Jambi nanti akan melakukan pertemuan bersama bupati untuk mencari langkah strategis agar masalah itu selesai,” kata Sudirman Sekda Provinsi Jambi pada Rabu (5/7/2023).

Pertemuan itu direncanakan dalam waktu dekat Ini usai Gubernur Jambi Al Haris menyelesaikan agendanya di Jakarta.

“Rencana yang akan dipanggil Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat untuk mendiskusikan langkah-langkah strategis mengatasi anjloknya harga pinang, karet dan sawit,” ujarnya.

Anjloknya harga sejumlah komoditi itu kaitnya imbas permintaan ekspor menurun.

Baca juga: 3 Promo JCO Hari Ini 17 Juli 2023, Buy 1 Get 1 Free kopi

Baca juga: Nezar Patria Aktivis yang Sempat Diculik, Kini Menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika

Sementara itu, dalam tahun ini ada dua pabrik karet di Jambi tutup gegara kekurangan bahan baku.

Kekurangan bahan baku ini disebabkan petani enggan untuk memanen karena harga stagnan Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per kilogram.

Adapun dua pabrik karet yang tutup itu adalah PT Angkasa Raya Jambi dan PT Batanghari Tembesi.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi, Agusrizal mengatakan rendahnya harga ini membuat petani enggan untuk memanen.

Agusrizal bilang bahwa saat ini untuk lahan kebun karet masih ada namun kembali masyarakat yang tidak ingin panen, hal ini yang menyebabkan pabrik mengalami kekurangan bahan baku.

"Jadi karena kekurangan bahan baku, pabrik mengurangi karyawan dan tadi juga disampaikan bahwa ada 2 pabrik yang tutup dari 11 pabrik yang ada di Jambi," katanya pada Selasa (4/7/2023).

Pengurangan karyawan yang dilakukan oleh pabrik ada yang memang sudah pensiun dan ada masa yang tidak produktif lagi.

Pemprov Jambi kata Agus telah berupaya membentuk Pemasaran Bahan Olah Karet Bersih (UPPB) guna memfasilitiasi kemitraan dengan pihak pabrik.

“Kita sudah coba mengusahakan dengan membuat kelompok melalui UPPB supaya bisa bermitra dengan pabrik. Tapi, harganya tak pernah naik sementara petani kita kan sudah ada kebun sawit juga,” ucapnya.

Pihaknta mencatat sisa lahan karet milik masyarakat mencapai 659 ribu hektare.

Lahan karet paling luas berada di Kabupaten Batanghari, Merangin, Muara Bungo, Sarolangun dan lainnya.

"Pada 2023 peralihan dari kebun karet ke kebun sawit hanya mencapai 200 sampai 300 hektare. Kemungkinan, peralihan perkebunan ini akan bertambah terus,” pungkasnya.

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sosok Nezar Patria, Mulai Karir di Media, Pernah Diculik & Kini Dilantik Presiden Jokowi Jadi Wamen

Baca juga: Profil dan Biodata Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Baru Dilantik Presiden Jokowi, Aktivis dan

Baca juga: Nezar Patria Aktivis yang Sempat Diculik, Kini Menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved