Anggota DPR Saniatul Lativa Bicara Soal Masalah Stunting di Jujuhan Ilir

Stunting, kata Saniatul Lativa, tidak hanya terkait dengan gizi anak, namun juga dipengaruhi lingkungan sekitar

Editor: Rahimin
istimewa
Anggota DPR Saniatul Lativa berfoto bersama masyarakat usai sosialisasi soal stunting di Kecamatan Jujuhan Ilir Kabupaten Bungo, Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Saniatul Lativa, mengatakan kalau saat ini, stunting menjadi salah satu permasalahan yang membelit keluarga di Indonesia.

Sementara, di sisi lain pemerintah tengah berupaya menciptakan generasi yang berkualitas.

Itu kemudian menjadi tugas yang berat bagi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang ditunjuk presiden untuk menangani masalah stunting serta menciptakan generasi berkualitas.

Stunting, kata Saniatul Lativa, tidak hanya terkait dengan gizi anak, namun juga dipengaruhi lingkungan sekitar tempat anak tumbuh dan berkembang.

"Ada persoalan lingkungan, air bersih, juga asupan gizi,” katanya saat melakukan sosialisasi program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Kecamatan Jujuhan Ilir Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

Dalam mengatasi masalah stunting, kata Saniatul Lativa, satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan asupan gizi pada anak melalui ASI.

Ia menyoroti banyak ibu yang tidak mau memberikan ASI secara optimal.

Padahal, ASI memiliki nilai gizi yang tinggi untuk balita, juga untuk imun atau daya tahan balita.

“ASI diberikan minimal selama 2 tahun. Namun kecenderungan ibu-ibu adalah memberikan makanan yang serba instan, seharusnya mengkonsumsi yang alami,” katanya.

Saniatul Lativa mendorong supaya ibu tidak menyerah dan terus memberikan ASI pada bayinya agar menjadi generasi berkualitas.

Selain itu, berada Komisi yang membidangi bidang kesehatan, Saniatul Lativa berkomitmen terus melakukan pendekatan kepada masyarakat.

Selain itu, mengajak untuk terus memberikan laporan dan masukan kepada wakil rakyat terutama mengenai masalah kesehatan di daerahnya.

“Komisi IX sangat fokus pada kesehatan, bapak-bapak dan ibu-ibu jika ada informasi mengenai kesehatan seperti ibu hamil bisa diinformasikan kepada kami sebagai wakil bapak bapak dan ibu sekalian. Saya harap terus didata masyarakat yang hamil jangan sampai ada ibu hamil yang kurang kesehatannya sehingga berpotensi menimbulkan stunting,” katanya.

Saniatul Lativa mengingatkan masyarakat tentang pentingnya mengatur kelahiran anak hingga menghasilkan keluarga yang berkualitas.

Satu upaya adalah melalui program bina keluarga mulai dari merencanakan usia kehamilan hingga pembinaan masyarakat di usia lansia.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Saniatul Lativa Lantik Duta GenRe dan Sosialisasi Soal Stunting di Desa Bukit Sari Bungo

Baca juga: Bersama BKKBN, Saniatul Lativa Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Desa Kuamang Kuning

Baca juga: Saniatul Lativa dan BKKBN Jambi Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu di Desa Sari Mulya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved