Berita Viral
Anak Tak Diterima PPDB Zonasi, Orang Tua Nekat Ukur Jarak dari Rumah ke Sekolah Pakai Meteran: Kacau
Orang tua di Tangerang, Banten nekat mengukur jalan pakai meteran untuk mengukur jarak rumahnya dengan sekolah lantaran sang anak tak diterima PPDB
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Orang tua di Tangerang, Banten nekat mengukur jalan pakai meteran untuk mengukur jarak rumahnya dengan sekolah lantaran sang anak tak diterima PPDB jalur zonasi.
Aksi orang tua calon siswa itu pun viral di media sosial.
Viralnya tindakan orang tua bernama Ayip Amir, warga Kota Tangerang itu lantarang alat yang digunakan mengukur jalan tersebut.
Alat pengukur yang digunakan tersebut dengan meteran gulung.
Dia mengukur jarak dari rumahnya dengan SMA 5 Kota Tangerang yang berlokasi di Jalan Ciujung Raya, Perumnas I, Kota Tangerang.
Dalam mengukur jarak tersebut tak lupa direkam oleh Ayip.
Video yang diunggahnya di media sosial tersebut mendapat dukungan dari masyarakat khususnya netizen.
Ayip Amir melakukan aksinya lantaran kecewa dengan pihak sekolah.
Kekecewaanya itu karena anaknya tidak diterima di SMA 5 Kota Tangerang pada PPDB 2023 melalui jalur zonasi.
Baca juga: Kekurangan Siswa, Disdik Provinsi Jambi Buka Pendaftaran PPDB SMA-SMK Gelombang II Jalur Prestasi
Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Ibunda Pengantin Baru yang Kurung Suami di Kamar Mandi Lalu Kabur, Baru Kenal?
Baca juga: Berkaca dari Kekalahan Pilpres 2014 2019, Prabowo Subianto Diminta Pilih Cawapres dari NU
Ayip heran, karena siswa yang diterima lewat jalur zonasi, ada yang jarak rumah-sekolah hanya 59 meter.
Nyatanya, di rumah-rumah pada jarak 59 meter tersebut, tidak ada anak yang bernama sesuai dengan yang dinyatakan lolos jalur zonasi.
Dalam keterangan disebutkan, Ayip mengukur jarak terdekat dari pemukiman warga ke SMAN 5 Kota Tangerang secara manual menggunakan meteran.
Iklan untuk Anda: Jika tekanan naik hingga 150/90, segera bersihkan pembuluh. resep
Advertisement by
Ayip didampingi putranya untuk mencari peserta yang dipastikan diterima di SMAN 5 Kota Tangerang, yang rumahnya berjarak kurang dari 100 meter dari sekolah.
"Kami sengaja membawa meteran, biar puas sekalian kita cari itu nama siswa yang tertera dari 59 meter hingga 100 meter dan hasilnya nihil tidak ada satupun nama siswa di dekat sekolah itu,” ujar Ayip Amir, dikutip Kamis (13/7/2023).
Dalam video yang beredar, Ayip terlihat membawa meteran mengukur jarak dari sekolah ke salah satu rumah siswa.
Ayip mengatakan heran karena tak ada siswa yang terdekat tertera yang mendaftar ke SMAN 5 Kota Tangerang tersebut.
Ia juga mengaku telah menelusuri beberapa siswa yang diterima dengan jarak terdekat.
Baca juga: Drama Anggi Anggraeni dan Mantan Pacar, Alasan Fahmi Husaeni Tak Bawa ke Jalur Hukum: Saya Ikhlas
Namun, ia tak menemukan hasil karena jaraknya yang justru lebih jauh.
"Gak ketemu siswanya di depan tadi, gak ada yang daftar di SMA, makannya bingung ini, kacau,” ujarnya.
"Posisi siswa yang didepan kita cek nama Sab*** tidak ada, adanya kata ketua RW kemungkinan ada di belakang, tapi kan itu lebih jauh lagi jaraknya dari SMA," kata dia.
"Makanya itu posisinya SMA 5 ngukur jaraknya gimana," ujar Ayip Amir heran.
Kini, video aksi orangtua siswa mengukur jarak ke sekolah itu menyita perhatian warganet.
Tak sedikit warganet yang memberikan komentar beragam soal PPDB jalur zonasi yang dinilai kontroversi.
Sejumlah warganet pun curiga banyaknya kecuringan dalam sistem zonasi tersebut.
Ada juga warganet yang menyarankan agar pemerintah kembali memberlakukan sistem nilai.
Berikut komentar warganet atas aksi Ayip.
“Orangtua yg melakukan kecurangan dan sekolah ikut juga menerima kecurangan, kasian anaknya pak, dia sekolah udah gak halal, ilmunya gak berkah... Sekolah dimanapun sama bagusnya, cuma gara2 gak di sma favorit jd berlaku curang”
“Masih mending lewat Nem atau nilai murni UN.. Terbukti kualitasnya di sekolah.. banyak sekolah favorit yg dari dulu terkenal ketat persaingannya, setelah adanya zonasi jadi menurun kualitas anak didiknya.. ini dirasakan semua guru.. namun apapun itu semoga ada jalan keluar yang bisa menjadi solusi saat ini.. semoga pendidikan Indonesia secepatnya menjadi lebih baik lago,”
“Luar biasa perjuangan org tua utk menyekolahkan anaknya.. Semangat Bapak2..”
“Lah emang ga ada sosialisasi penghitungan jarak itu ditarik secara garis lurus? Gunanya google maps apa dong”
“PPDB Zonasi jadi ajang jual beli bro, banyak kasusnya di daerah gue dari tahun lalu,” tulis beragam komentar warganet.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Stuba ke Jawa Barat, Komisi IV DPRD Jambi Tanyakan Pengelolaan Labkesda dan BLUD
Baca juga: Serunya Bermain di Kampoeng Organik, Destinasi yang Cocok Mengisi Libur Sekolah
Baca juga: Italia U19 Kalahkan Spanyo di Euro U19, Bakal Jumpa Portugal di Final
Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Ibunda Pengantin Baru yang Kurung Suami di Kamar Mandi Lalu Kabur, Baru Kenal?
Artikel ini diolah dari TribunBanten.com
Motor Tukang Sayur Dimaling saat Salat Subuh, Sayuran Rp1,2 Juta pun Sempat Digondol |
![]() |
---|
Pak Kades ini Mangkir dari Peresmian Koperasi Merah Putih demi Berduaan sama Istri Orang |
![]() |
---|
Heboh Video Mesum ABG di Ruang VIP Rental PS dan Bioskop Mini Tersebar di Grup WhatsApp |
![]() |
---|
Viral Sopir Truk Batu Bara asal Sumbar Dikeroyok di Sarolangun, Anak Evakuasi Sendiri |
![]() |
---|
TEGA Anggota TNI Tikam Istrinya hingga Alami Luka Tusuk di Dada, Mertua Korban Histeris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.