Berkaca dari Kekalahan Pilpres 2014 2019, Prabowo Subianto Diminta Pilih Cawapres dari NU

TRIBUNJAMBI.COM - Prabowo Subianto dua kali kalah dalam pemilihan presiden (pilpres), penyebabnya Prabowo Subianto disebut salah memilih sosok calon wakil presiden (cawapres), karena bukan dari NU.

Prabowo Subianto memang dua kali telah maju di pemilihan presiden 2014 dan 2019.

Dalam kontestasi demokrasi itu, Prabowo Subianto memilih Hatta Rajasa dan Sandiaga Uno menjadi cawapresnya.

Dan dua sosok ini bukan berasal dari Nahdatul Ulama (NU).

Untuk Pilpres 2024, Prabowo Subianto diminta agar tidak salah lagi dalam memilij Cawapres di Pilpres 2024.

Permintaan ini dilontarkan Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq.

meminta agar Prabowo tidak salah lagi memilih cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Download Animash MOD Terbaru V.28.0 APK, Semua Karakter Terbuka

Baca juga: Pembobol Rumah di Eka Jaya Kota Jambi Sengaja Palsukan Pelat Motor

Sebab, elektabilitas cawapresnya tidak mampu mendorong kemenangan.

"Selama ini dengan positioning bahwa misalnya Prabowo itu tidak akan pernah menang lagi kecuali tepat memilih cawapresnya. Kita tahu bahwa dua kali ini wapres cawapresnya yang bermasalah. Prabowonya (elektabilitasnya) tinggi," kata Maman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Karena itu, Maman meminta Prabowo harus segera berbenah dalam penentuan cawapresnya jika tidak mau kalah untuk ketiga kalinya.

PKB pun meminta Prabowo Subianto menunjuk Cak Imin sebagai cawapres.

Ia menuturkan bahwa hanya Cak Imin yang memiliki ketokohan Nahdlatul Ulama (NU).

Nantinya, Cak Imin diharapkan dapat mendorong kemenangan Prabowo di Pilpres 2024.

"Hari ini itu harus menjadi kesadaran kita secara keseluruhan bahwa pak Prabowo hanya bisa menang bila mengambil orang dengan ketokohan NU berbasis Jawa Timur dan itu pak Muhaimin," pungkasnya.