KKB Papua

Berita KKB Papua Hari Ini, Kapolda Tegaskan Takkan Barter Kemerdekaan dengan Bebaskan Kapten Philip

Kapolda Papua tegaskan tidak ada barter kemerdekaan dengan pembebasan pilot Susi Airyang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/Kolase Tribun Jambi
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri tegaskan tidak akan ada barter kemerdekaan dengan pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri tegaskan tidak akan ada barter kemerdekaan dengan pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Meski demikian, pemerintah saat ini berupaya membebaskan Kapten Philip dari penyanderaan yang dilakukan sejak Februari 2023 lalu.

Upaya tersebut dilakukan oleh aparat keamanan dan pemerintah pusat hingga Pemkab Nduga.

Sebelumnya, sempat beredar video Egianus Kogoya membantah adanya minta tebusan Rp 5 Miliar untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut.

Menurutnya informasi tersebut omong kosong.

Dia menyebutkan akan membebaskan Kapten Philip dengan kemerdekaan Papua.

Terkait hal itu, Kapolda Papua menegaskan tidak akan ada barter antara Egianus Kogoya dan negara dalam upaya pembebasan pilot Susi Air.

"Egianus merupakan warga negara Indonesia jadi tidak ada barter antara negara yang katanya mau merdeka atau lainnya,” kata Irjen Pol Mathius D Fakhiri di Timika, Selasa (11/7/2023)

Baca juga: Berita KKB Papua Hari Ini, Kapolda: Egianus Kogoya Tak Pernah Minta Tebusan Rp5 M Bebaskan Pilot

Baca juga: Ternyata AL dan Anggi, Pengantin Baru yang Viral COD Ayam Geprek di Bogor Sempat ke Medan, Ngapain?

Baca juga: Tolak Eksepsi Johnny G Plate, Jaksa Minta Hakim Lanjutkan Kasus Korupsi Kominfo dengan Periksa Saksi

Irjen Mathius dengan tegas mengatakan bahwa KKB Papua dibawah pimpinan Egianus Kogoya harus menyerahkan Kapten Philip.

“Intinya tidak ada solusi lain selain pilot itu diserahkan," kata Mathius.

Ia mengatakan, apa yang disampaikan Egianus Kogoya tentang pemberian kemerdekaan untuk Papua tidak akan direstui oleh negara Indonesia.

Sehingga negara tidak bisa bicara dengan negara.

"Ini adalah kedaualatan negara, sehingga Egianus tidak bisa memberikan tawaran lain. Tidak ada tawaran merdeka atau minta senjata dan amunisi. Kami TNI-Polti tidak berbicara itu," katanya.

Kata Mathius, hingga saat ini pilot Susi Air masih berada di wilayah Nduga dan kondisinya sehat adanya.

"Kami terus membangun komunikasi dengan semua pihak. Saya sudah laporkan hal ini ke Presiden Joko Widodo saat ke Jayapura beberapa waktu lalu dan upaya pembebasan akan maksimal," katanya.

Menurutnya sejak disandera oleh KKB pada (7/2/2023) lalu dirinya sudah membicarakan hal ini dengan Pj Bupati Nduga kala itu Namia Gwijangge, Ketua DPRD Nduga, Kapolres Nduga, dan juga pihak Gereja Kingmi.

"Saat itu kami bicara pilot dikembalikan dalam keadaan selamat dan utuh," kata Mathius.

Fakhiri juga meminta agar pembicaraan tentang Rp 5 miliar tidak lagi dipelintir oleh media dan pihak lain.

"Saya sudah bicarakan hal ini dan kalau nanti Egianus kalau minta tebusan uang, ya dikasih dengan batas tidak boleh lebih dari Rp 5 miliar, sesuai upaya negosiasi awal," katanya.

Dijelaskan, upaya negosiasi sejak awal sangat bagus bahkan berjalan lancar tetapi adanya masukan lain sehingga Egianus berubah pikiran hingga putusnya komunikasi.

Hal ini muncul diduga ada pihak lain ingin memanfaatkan momen menemui Egianus kala itu hingga muncul video Egianus ancam bunuh pilot.

Baca juga: Respon Presiden Jokowi Soal Banyak Baliho Berisi Fotonya Bersama Prabowo Subianto Hingga ke Daerah

"Jadi komunikasi dengan Egianus Kogoya terputus hingga pergatian Pj Bupati Nduga padahal komunikasi saat itu sudah baik," katanya.

Ia berharap, Pj bupati yang baru ini bisa lakukan komunikasi intens dengan Egianus suapaya pilot segera dibebaskan.

Lokasi Terakhir Pilot Susi Air

Berikut perkembangan upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya.

Kelompok separatis tersebut diketahui telah menyandera Kapten Philip sejak Februari 2023 lalu.

Hingga saat ini pemerintah Indonesia terus melakukukan upaya pembebas pilot asal Selandia Baru tersebut.

Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo mengatakan bahwa pilot Susi Air itu diduga masih berada di wilayah Nduga.

Nikolaus meminta pemerintah daerah Nduga membantu upaya membebaskan Kapten Phillip Mark Mehrtens.

"Dari laporan yang diterima, pilot asal Selandia Baru itu masih berada di wilayah Kabupaten Nduga," kata Nokolaus, Sabtu (8/7/2023), dilansir Kompas.com.

Nikolaus mengatakan upaya pembebasan pilot Susi Air dilakukan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan agama.

"Pendekatan terus dilakukan agar sandera segera dibebaskan oleh kelompok Egianus Kogoya," ujarnya.

Baca juga: Anies Baswedan Malam Ini Pulang Ibadah Haji, Akankah Disambut AHY? Ini Kata Nasdem

Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih, Majyen TNI Izak Pangemanan, mengatakan pilot Susi Air itu dalam kondisi baik.

"Laporan yang diterima terungkap, kondisi dalam keadaan sehat dan TNI-Polri sedang berupaya membebaskannya dengan mengedepankan negosiasi," katanya.

Egianus Bantah Minta Tebusan Rp 5 Miliar

Masyarakat dihebohkan pernyataan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya yang menyebutkan tak pernah minta tebusan Rp 5 Miliar.

Tebusan itu sebelumnya untuk membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.

Sebagaiamana diketahui bahwa pilot asal Selandiaa Baru disandera kelompok separatis itu di tanah Papua sejak Februari 2023 lalu.

Hingga saat ini pemerintah Indonesia terus melakukan serangkaian diplomasi pembebasan pilot Susi Air tersebut.

Ditengah upaya itu, masyarakat dihebohkan dengan beredarnya video pendek pernyataan Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama, Egianus Kogoya.

Dalam video pendek tersebut, Egianus Kogoya membatah dirinya meminta uang tebusan sebesar Rp 5 Miliar.

Bantasan itu untuk membebaskan Kapten Philip Mark Marthens.

Video berdurasi 2 menit lebih 2 detik itu diperoleh redaksi Tribun-Papua.com dari juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

Dalam video itu, Egianus mengaku tidak pernah meminta uang tebusan seperti yang diwartakan banyak media.

Baca juga: Soal Cawapres Prabowo, Yusril Ihza Mahendra: Belum Sampai Pada Kesimpulan

"Saya tangkap pilot itu hanya mau merdeka. Saya tidak pernah minta uang tebusan seperti berita yang beredar," tegas Egianus Kogoya.

Lebih lanjut dia mengatakan, negara mau memberikan uang Rp 5 miliar ataupun lebih, mereka tidak akan menerimanya.

Menurut Egianus Kogoya, dirinya bersama pasukan akan melepas pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Marthens apabila Papua lepas dari Indonesia atau merdeka.

"Kalau Papua tidak merdeka, kami tidak akan menyerahkan pilot. Jadi soal permintaan Rp 5 Miliar dari Kodap III itu omong kosong," tegasnya.

Masih menurut Egianus Kogoya, sejak awal dia menangkap pilot Kapten Philip Mark Marthens bukan untuk mau meminta uang, tetapi kemerdekaan.

Sementara itu, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menambahkan, mereka juga sudah berusaha untuk meyakinkan bahwa Egianus Kogoya dan pasukan siap membebaskan pilot Susi Air.

Namun, karena adanya informasi yang menurutnya keliru, maka Egianus Kogoya kembali menegaskan kepada mereka bahwa tetap menyandera pilot Susi Air tersebut.

"Oleh karena itu kami harus kerja keras lagi untuk lobi Panglima Egianus Kogoya dan pasukannya, supaya pilot asal Selandia Baru itu bisa diselamatkan," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung di Kota Jayapura, Provinsi Papua mengatakan, hingga kini pemerintah sedang dan terus berupaya melakukan pembebasan Pilot Susi Air tersebut.

Baca juga: Alasan Cawapres Prabowo Subianto dari KKIR Ditentukan PKB dan Cak Imin: Mereka Dukung Saya Capres

Bahkan secara khusus, Jokowi menggelar pertemuan tertutup bersama aparat TNI, Kepolisian dan sejumlah kepala daerah di Tanah Papua salah satunya membahas upaya pembebasan sang pilot itu.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pj Bupati Muaro Jambi Bakal Temui Warga Teluk Raya yang Blokir Jalan PT FPIL

Baca juga: Universitas Jambi Terjunkan Tim Visitasi ke 5 Provinsi, Pastikan Beasiswa KIP-K Tepat Sasaran

Baca juga: Kabar Baik AS Roma: Paulo Dybala tak Tertarik Gabung Chelsea

Baca juga: Anies Baswedan Malam Ini Pulang Ibadah Haji, Akankah Disambut AHY? Ini Kata Nasdem

Sebagian artikel ini diolah Tribun-Papua.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved