5 Jembatan di Lumajang Rusak Berat Dihantam Lahar Dingin Gunung Semeru, 14 Hari Tanggap Darurat

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menetapkan 14 hari masa tanggap darurat untuk penanganan banjir lahar dingin Gunung Semeru

Editor: Duanto AS
Tangkap layar kompas tv
Warga bantu pengendara sepeda motor yang terjatuh dan nyaris terbawa arus banjir Lahar Semeru, Lumajang, Jawa Timur 

TRIBUNJAMBI.COM, LUMAJANG - Pemerintah Kabupaten Lumajang mencatat terdapat lima jembatan rusak berat akibat guyuran banjir lahar dingin Gunung Semeru sejak Jumat (7/7).

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menjelaskan jembatan tersebut penghubung Desa Kloposawit dengan Tumpeng, Jembatan Kaliregoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun kebondeli Selatan.

Kemudian Jembatan Penghubung Lumajang-Malang, Jembatan Limpas Penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter, dan terakhir Jembatan Kalibiru Penghubung Desa Sidomulyo dengan Desa Pronojiwo.

"Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak bisa menuntaskan secara keseluruhan, kami perlu intervensi BNPB dari penanganan beberapa rekontruksi di Lumajang pasca bencana longsor dan lahar dingin," sebut Thoriq.

Sementara itu, saat meninjau Jembatan Gantung Kali Regoyo, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah, mengatakan Pemprov Jawa Timur akan membantu perbaikan dua jembatan rusak berat dj Kabupaten Lumajang.

"Di (jembatan) Kaliregoyo dan (jembatan) Kloposawit akan dikerjakan oleh Pemprov. Selebihnya (jembatan) akan dikerjakan oleh pemkab yang skalanya kecil. Penyiapan anggaran sudah dilakukan," tutur Khofifah.

Kata Khofifah, perbaikan bangunan jembatan langsung dilakukan kendati Pemkab Lumajang masih menerapkan masa darurat.

Pasalnya, Pemprov Jatim telah menyiapkan desain jembatan yang rusak.

"Proses desain jembatan masih ada record-nya di tim PUPR. Kami berfokus membenahi akses mobilitas penduduk agar kegiatan ekonominya bisa segera pulih."

"Hal-hal yang berkaitan dengan koneksitas penduduk, mobilitas penduduk, harus segera dibangun," perintah Khofifah.

14 hari tanggap darurat

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menetapkan 14 hari masa tanggap darurat untuk penanganan banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Thoriq menginstruksikan pejabat-pejabat terkait membentuk Satgas Darurat Bencana untuk memastikan penanganan bencana alam banjir lahar dingin dapat tertangani.

Terutama bagi warga terdampak di pengungsian. "Fokus penanganan kami yang perlu kita segerakan adalah normalisasi akses segera bisa diurai, dibersihkan."

"Berikutnya kita akan menginventarisir infrastruktur yang perlu kita benahi kembali, beberapa jembatan yang ada di jalan kabupaten juga terputus kita inventarisir," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved