Buruh Jatuh dari Lift
Kisah Pilu di Balik Jatuhnya Lift Sekolah di Lampung yang Sebabkan 7 Pekerja Tewas
Ini isah pilu dibalik insiden jatuhnya lift sekolah Azzahra di Lampung yakni adanya pesan terakir dari korban.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Ini kisah pilu dibalik insiden jatuhnya lift Sekolah Azzahra di Lampung yakni adanya pesan terakir dari korban.
Pesan terakhir tersebut diungkapkan istri stri Ahmad Burhan (39), Masfufatul Khanani (39).
Ahmad merupakan korban dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu (5/7/2023) lalu.
Dikatahui bahwa korban merupakan warga Jalan Bungur, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung.
Korban dilaporkan meninggal dunia bersamaan dengan peristiwa jatuhnya lift di sekolah Azzahra.
Sang istri mengaku kaget dengan kabar meninggalnya sang suami secara tragis.
Namun sebelum meninggal, Musfufatul mengungkapkan bahwa Ahmad Burhan sempat menyampaikan pesan kepada anaknya.
Pesan yang disampaikan kepada sang anak yakni untuk melipat baju.
Baca juga: Keluarga tak Percaya Buruh Bangunan Jatuh dari Lift Sekolah di Lampung Hingga 7 Orang Tewas
Baca juga: Apa Kabar Jalan Tol Betung-Jambi? Begini Penjelasan Pemprov Jambi
"Sebelum meninggal suami saya ini telah berpesan kepada anak saya yang kedua untuk melipatkan baju sebelum meninggal dunia," kata istri korban Ahmad Burhan, Masfutatul Khanani dilansir dari Tribun Lampung di rumah duka, Kamis (6/7/2023).
Dia mengatakan, Ahmad berpesan kepada anaknya Masruroh yang duduk di kelas 6 SDN.
Tak hanya melipatkan baju, sang anak juga kata Musfufatul dijanjikan untuk membeli kuota setelah selesai makan.
Namun kuota sang anak belum sempat dibeli, Allah telah memanggil Ahmad Burhan.
"Baru dilakukan sebagian oleh anak saya dan suami saya bilang kalau nanti selesai makan akan dibelikan kuota," kata Masfutatul Khanani.
Dua hari sebelum kejadian tersebut, sang istri mengungkapkan bahwa korban sempat dekat dengan anak-anaknya.
Tidak hanya dekat, korban mengajari anaknya cara menghidupkan air dan mengisi air di bak mandi.
Hal itu seakan memberitahu kepada anaknya agar hidup mandiri dan bisa tanpa ayahnya.
"Beliau sempat mengajari anak-anak cara menghidupkan air dan mengisi air di dalam kamar mandi," kata Masfutatul.
Bahkan korban juga meminta kepada anak-anaknya untuk bisa menghidupkan air hingga mengisi di kamar mandi.
"Termasuk bisa mencuci baju dan melipat baju, dan itu pesan kepada anak perempuannya Masruroh," kata Masfutatul.
Musfutatul mengungkapkan bahwa biasanya sang suami turun menggunakan tangga bukan lift.
Baca juga: Kronologi Detik-detik Jatuhnya 9 Orang Dari Lift Sekolah Azahra di Lampung Hingga 7 Orang Tewas
Meski over kapasitas, suami pada saat itu posisinya mau cepat pulang semua ke rumah.
"Suami saya itu katanya kalau pulang selalu naik tangga biasa, tetapi sore itu naik lift barang," kata Masfutatul.
Seharusnya, pada pukul 17.00 WIB atau sehabis magrib sudah sampai di rumah.
"Tetapi kemarin itu suami saya pulang lebih cepat dan pujul 16.00 WIB sudah pulang," kata Masfutatul.
Masfufatul menerangkan, korban sudah sebulan bekerja di sekolah Azzahra.
"Saya kemarin tahu dari kakak ipar bilang kalau Burhan sudah meninggal, begitu jenazah sampai di rumah suasana langsung pecah hingga menangis," kata Masfutatul.
Dia mengatakan, suaminya ini sempat pesan sepatu untuk anak-anak melalui online shop.
Masfutatul mengatakan, suaminya ini semasa hidup penyayang dan pekerja keras.
"Kerjaan sampai malam juga dilakukan, orangnya penyayang sama istri dan anak. Perduli serta bertanggung jawab kepada keluarganya," kata Masfutatul.
Sementara pada dua malam yang lalu sempat mengobrol mau menggelar syukuran anak bungsu yang bayi.
"Karena baru dua bulan lahir dan mau syukuran niatnya setelah beres kerjaan di sekolah Azzahra. Tapi mau daftar ulang anak yang sekolah, dan kata suami uang belum terkumpul," kata Masfutatul.
Masfufatul menambahkan, suami bilang selesai mengerjakan proyek baru sebelum anak sekolah masuk.
Baca juga: Resmikan Bandara Ewer di Papua Selatan, Presiden Jokowi: Asmat akan Semakin Berkembang dan Maju
"Sebelum anak sekolah masuk, kerjaan ini harus selesai dan hari minggu juga suami saya ini selalu bekerja. Jadi ini dikebut mau masuk anak sekolah," kata Masfutatul.
Dia mengatakan, suaminya ini selalu dipercaya ketua mandornya yang bernama Rahmat.
"Suami saya ini dengan pak Rahmat selalu bekerjasama dengan baik dan suami saya inj sudah sering diajak oleh Pak Rahmat serta sudah kenal baik," kata Masfutatul.
"Suami saya itu kerjaannya masang kaca, dan kemarin itu dapat proyek cukup besar dan sudah sebulan kerja di sekolah Azzahra," kata Masfutatul.
Adapun korban kini dimakamkannya di tempat pemakaman umum (TPU) Tanjung Jati Kelurahan Negeri Olok Gading.
2 Orang Selamat
Kondisi 2 orang yang selamat dari insiden maut lift jatuh di sekolah Azzahra, Bandar Lampung disorot.
Sebelumnya diberitakan jika tragedi lift jatuh di sekolah Azzahra, Bandar Lampung menewaskan 7 pekerja bangunan.
Dokter Rumah Sakit Bumi Waras, dr Arli pun membenarkan ada 9 orang yang dilarikan ke RSBW imbas musibah lift jatuh di sekolah Azzahra, Bandar Lampung.
"Korban ada 9 orang yang dibawa ke RSBW, ada 2 yang masih selamat dan 7 orang meninggal dunia," kata dr Arli.
Ia mengatakan, korban selamat mengalami patah tulang hingga di kepala dan kemungkinan luka dari dalam.
"Ada beberapa yang datang ke RSBW sudah dalam keadaan meninggal dan kritis dan ada yang masih sadar. Ada yang sudah ada yang dibawa keluarganya," kata Arli.
Dugaan Pidana
Polisi menyelidiki dugaan pidana dalam kasus lift jatuh di Sekolah Azzahra Bandar Lampung yang menewaskan 7 pekerja bangunan.
Para pekerja tersebut meninggal dunia diduga karena menggunakan lift barang yang seharusnya tidak digunakan oleh pekerja bangunan.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, pihaknya kini tengah memeriksa saksi-saksi dan telah melakukan olah TKP.
"Kami sedang kembangkan terkait penyebab dan peran-peran pihak lainnya, kami akan melakukan penyelidikan dan terutama ada peristiwa pidananya," kata Kompol Dennis.
Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapat laporan dari masyarakat.
"Lift ini yang digunakan untuk mengangkut barang tetapi digunakan pekerja turun naik bekerja," kata Kompol Dennis Arya Putra.
Korban ada yang mengalami patah dan langsung dibawa ke rumah sakit.
"Korban ini ada 9 orang yang merupakan tukang di sekolah Azzahra," kata Kompol Dennis.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Betung-Jambi, Tersisa Pembebasan Lahan di Muaro Jambi
Baca juga: PPATK Blokir 256 Rekening Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang, Transaksinya Besar dan Masif
Baca juga: Apa Kabar Jalan Tol Betung-Jambi? Begini Penjelasan Pemprov Jambi
Baca juga: Resmikan Bandara Ewer di Papua Selatan, Presiden Jokowi: Asmat akan Semakin Berkembang dan Maju
Sebagian artikel ini diolah dari TribunLampung.co.id
Kata Polisi Soal Penyebab Lift Sekolah di Lampung Jatuh Hingga Menewaskan 7 Pekerja |
![]() |
---|
7 Fakta Jatuhnya Lift Sekolah di Lampung yang Sebabkan 7 Pekerja Tewas, Ada Pesan Terakhir Korban |
![]() |
---|
Keluarga tak Percaya Buruh Bangunan Jatuh dari Lift Sekolah di Lampung Hingga 7 Orang Tewas |
![]() |
---|
Kronologi Detik-detik Jatuhnya 9 Orang Dari Lift Sekolah Azahra di Lampung Hingga 7 Orang Tewas |
![]() |
---|
Saksi Mata Ungkap Detik-detik 9 Pekerja Bangunan Jatuh dari Lift Sekolah di Lampung, 7 Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.