Berita Nasional

Kasus Jalan Ditembok di Ponorogo Temui Titik Terang, Bakal Dibongkar Bagus Robyanto, Apa Syaratnya?

Perselisihan warga di Ponorogo dengan Bagus Robyanto, pria yang menembok tutupi jalan dan viral di media sosial menemukan titik terang.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Jatim/ Kolase Tribun Jambi
Perselisihan warga di Ponorogo dengan Bagus Robyanto, pria yang menembok tutupi jalan dan viral di media sosial menemukan titik terang. 

“Jika tembok dibuka dengan paksa ya susah. Kalau dengan hati. Ndak mungkin kan ingin bermusuhan selamanya. Mudah-mudahan segera sadar,” pungkasnya.

Sebelumnya, Bagus Robyanto warga Ponorogo menutup dengan tembok jalan gang yang sering dilewati warga.

Baca juga: Sosok dan Sepak Terjang Viktor Makamuke, Panglima OPM Miliki Ribuan Pengikut Kini Diperiksa Polisi

Bukan tanpa sebab, Bagus Robyanto menutup jalan gang yang melewati tanah hak miliknya itu karena kesal dikucilkan warga sekitar.

Jalan tersebut di Jalan Gajahmada yang tembus Jalan Dieng.

Lokasinya berada di antara kafe link dan toko elektronik Gatutkaca.

Masuk Kelurahan Bangunsari, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.

Sebelumnya, keputusan yang keras disampaikan oleh Bagus Robyanto, pihak yang membangun tembok tersebut.

Bagus Robyanto menyatakan keinginannya untuk tidak akan menyelesaikan masalah meskipun Presiden Jokowi ikut terlibat di dalamnya.

Roby, sapaannya, mengatakan tanah tersebut berstatus tanah milik keluarganya.

Dia membangun tembok lantaran warga sekitar mengucilkan keluarganya setelah Roby menolak memecah sertifikat tanah untuk jalan umum.

Warga RT 01 RW 07, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo itu pun mengaku menolak jika ada pihak yang mencoba memediasi.

"Seandainya Pak Jokowi menelepon pun saya tidak mau (mediasi). Berdamai itu seharusnya dua tahun lalu," kata dia saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (2/7/2023).

Ternyata persoalan ini memang sudah terjadi beberapa tahun lalu.

Menurut dia, persoalan tanah itu terjadi sejak beberapa tahun lalu atau pada 2021.

Baca juga: Update KKB Papua Sandera dan Ancam Tembak Pilot Susi Air, Komnas HAM Sebut Kapten Philip Sehat

Mulanya, ada 15 orang warga menggugat atas kepemilikan tanah keluarganya untuk dipecah sebagai jalan umum.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved