Berita Tanjab Barat

Tanjab Barat Zona Merah Narkoba, Bupati Anwar Sadar Ungkap Ada Anak-anak Jadi Penjual

"Ada anak-anak jadi penjual, orang tua jadi pengedar dan lainnya," tambahnya. Dia meminta orang tua memantau keseharian anak.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Tribunjambi.com/Ade Setyawati
Bupati Tanjab Barat Anwar Sadar (kiri) 

TRIBUNJAMBI.COM,KUALATUNGKAL - Bupati Anwar Sadat mengatakan Kabupaten Tanjung Jabung Barat masuk zona merah narkoba.

Dia meminta orang tua memantau keseharian anak.

"Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Tanjabbar masuk zona merah narkotika," jelasnya, Senin (3/7)

Menurut Anwar Sadat, di Kabupaten Tanjab Barat terdapat peredaran narkoba mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

"Ada anak-anak jadi penjual, orang tua jadi pengedar dan lainnya," tambahnya.

Bupati juga meminta masyarakat saling waspada, sementara orang tua memantau keseharian anak-anaknya.

"Saya minta kita semua saling jaga, kepada orang tua untuk memantau dan mengawasi anak-anaknya. Lihat matanya dan lihat pertemanannya," tuturnya.

Pada Mei 2023 lalu, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengatakan Polda Jambi menjadi pemecah rekor pengungkapan jaringan narkotika jenis sabu-sabu sepanjang pada 2023.

"Pengungkapan terbesar pada Tahun ini dilakukan oleh Polda Jambi. Jika 264 Kg sabu-sabu cair ini diolah, akan mencapai 750 Kg sabu-sabu kristal," kata Brigjen Mukti, saat rilis media di Mapolda Jambi, Rabu (10/5).

Dia mengatakan join investigation merupakan langkah kerja sama Dittipidnarkoba Bareskim Polri dengan Ditresnarkoba di polda jajaran. Bukan hanya Jambi, kerja sama pengungkapan kasus juga dilakukan dengan jajaran polda lainnya.

"Jadi sepakat bersama para direktur (narkoba) se-Indonesia pengungkapan secara kebersamaan. InsyaAllah inilah langkah awal dari Jambi," jelasnya.

Pihaknya akan terus berkomitmen untuk menutup peredaran narkoba jaringan internasional yang masuk ke Indonesia, di antaranya dengan mengawasi pintu-pintu masuk baik dari perairan, darat dan udara.

"Kami dari tingkat Mabes dan wilayah akan menutup semua wilayah pintu-pintu masuk yang akan masuk ke Indonesia terutama dalam bidang narkotika. Kalau ada mendapatkan informasi tentang narkotika, silakan hubungi kami," tuturnya. (cde/car)

Baca juga: Kisah Caleg Jambi Siap Rp2 Miliar, Ongkos Politik di Kab/Kota/Provinsi Belum Tentu Balik Modal

Baca juga: Kisah Sudaryanto Yanto Priyono Tinggal di Uni Soviet, Tak Mau Kutuk Bung Karno, Lawan Rezim Orba

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved