LIPUTAN KHUSUS
Kisah Caleg Jambi Siap Rp2 Miliar, Ongkos Politik di Kab/Kota/Provinsi Belum Tentu Balik Modal
Caleg yang memiliki dana lebih besar, belum tentu jadi jaminan terpilih. Amunisi dana lebih besar tidak jaminan terpilih, ada beberapa kasus terjadi.
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
"Peruntukannya banyak. Ada uang operasional, ada bantuan permintaan masyarakat, bantuan kegiatan pemuda-pemuda, contoh alat-alat yang dibutuhkan kelompok yasinan, kayak amplifier, sound system," sebutnya.
Dia menyebutkan ada juga uang yang dialokasikan untuk rapat konsolidasi, pembiayaan pengambilanan data, sosialisasi dan kampanye, baik itu pencitraan dan juga logistik lain-lain.
Secara jelas, dia mengatakan bahwa menyiapkan dana untuk pengkondisian masyarakat, atau dalam bahasa lain memberikan serangan fajar kepada masyarakat.
"Tentu nanti uang perkondisian masyarakat," ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, dia menyebut biaya pengkondisian masyarakat ini persentasenya lebih besar dibanding dengan biaya kampanye dan lainnya.
"Pengkondisian banyak kalau 2019 kemarin 60 persen, kalau sosialiasi kemarin 40 persen (dari total Rp 700 juta lebih)," ucapnya.
Menurutnya, dalam dunia politik, terutama saat maju sebagai anggota dewan, uang itu sangat diperlukan untuk memperbesar peluang keberhasilan.
"Dalam politik uang diperluakan untuk eksistensi politik," singkatnya.
Sementara itu, caleg yang berhasil duduk di DPRD Kota dengan mengeluarkan dana Rp350 juta, mengatakan setiap caleg tentu sudah merencanakan dari awal kebutuhan-kebutuhan mendasar untuk sosialisasi dengan membeli bahan-bahan kontak atau alat peraga.
Kemudian juga mengadakan kegiatan dengan masyarakat, melakukan konsolidasi tim, turun ke lapangan, juga untuk saksi yang tentu semua itu butuh biaya.
"Semua caleg itu, ya, pasti mempersiapkan itu. Apalagi memang caleg itu sungguh-sungguh ingin meraih simpati masyarakat," ucapnya.
Namun, menurutnya, yang terpenting sebagai caleg turun mendatangi masyarakat, berinteraksi dengan masyarakat, melakukan komunikasi aktif, melalui tim atau menggunakan jalur-jalur publisitas di media elektronik maupun sosial, ataupun membentuk struktur jaringan yang bisa mengampanyekan sampai tingkat akar rumput.
"Dananya tergantung kita. Kalau mau besar, bisa kita besarkan. Kalau mau sedang, bisa kita sedangkan. Kalau mau biaya rendah, kita bisa me-manage-nya dengan biaya rendah. Yang penting, bagaimana sosok caleg itu bisa diterima," jelasnya.
Dia mengungkapkan dengan mengandalkan hal tersebut, pada 2019 lalu, dirinya tidak sampai harus mengondisikan masyarakat atau melakukan serangan fajar.
"Saya tidak ada (serangan fajar), kuncinya harus banyak tatap muka dengan konstituen," ucapnya. (cda/cbi)
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.