Terjadi 44 Gempa Susulan di Yogyakarta hingga Sabtu Pagi, Berpotensi Tsunami?

Gempa yang terjadi di Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023) malam bermagnitudo 6,4, dan hingga Sabtu (1/7/2023) pagi telah terjadi setidaknya 44 gempa sus

Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Hasil analitik sumber gempa di Yogyakarta. 

TRIBUNJAMBI.COM - Gempa yang terjadi di Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023) malam bermagnitudo 6,4, dan hingga Sabtu (1/7/2023) pagi telah terjadi setidaknya 44 gempa susulan.

Data ini seperti yang dirilis BMKG.

Dikatakan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono beberapa gempa susulan yang terjadi, di antaranya berkekuatan 3,4 hingga 3,7.

Daryono juga menulis, hiposenter gempa di Bantul tepat di bawah bidang kontak, yang pecah adalah bagian slab lempeng Indo-Australia.

Menurutnya, gempa di Bantul sangat mirip dengan gempa selatan Jawa Timur yang terjadi pada 10 April 2021.

"Gempa akibat pecahnya bagian lempeng Indo-Australia ini lebih memiliki sifat/karakter groundmotion yang lebih kuat. Dan spektrum guncangan yang luas karena merupakan gempa menengah di kedalaman 67 km," tulis Daryono melalui Instagram-nya,

Hal inilah yang membuat gempa di Bantul kemarin malam, guncangannya terasa hingga ke sejumlah daerah.

Baca juga: Deretan Kampus dengan Jurusan Hukum Terbaik di Indonesia versi EduRank 2023

Baca juga: Hancur Hati Nathalie Holscher, Sule Lebih Pentingkan Endorse daripada Jenguk Adzam di RS

Akibat gempa susulan yang masih mungkin terjadi, Daryono mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan waspada.

"Masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan terjadi gempa susulan signifikan yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada bangunan yang sudah lemah, sehingga dihimbau untuk tidak menempati bangunan yang sudah rusak," tulis Daryono di Twitter, Jumat malam.

Daryono juga mengimbau agar masyarakat perlu waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).

"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong (hoax) mengenai prediksi gempa yang lebih besar dan akan terjadi tsunami," lanjutnya.

Pada gempa pertama yang bermagnitudo 6,4 pada Jumat (30/6/2023) malam, BPBD DIY mencatat adanya korban jika, baik meninggal dunia maupun luka-luka.

Penyebab korban meninggal karena serangan jantung.

Episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 81 km arah Selatan Kota Wates, DIY pada kedalaman 67 km.

Berdasarkan laporan BMKG, gempa berdampak dan dirasakan di daerah Kulonprogo, DIY; Nganjuk, Jawa Timur; Kebumen, Jawa Tengah dan Ponorogo, Jawa Timur dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Deretan Kampus dengan Jurusan Hukum Terbaik di Indonesia versi EduRank 2023

Baca juga: Film Indiana Jones Lagi Seru-serunya di Bioskop Cinepolis Lippo Plaza Jambi, Ini Sinopsisnya

Baca juga: Hancur Hati Nathalie Holscher, Sule Lebih Pentingkan Endorse daripada Jenguk Adzam di RS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved