Renungan Harian Kristen 24 Juni 2023 - Iman yang Mengubah Kehidupan

Renungan Harian Kristen 24 Juni 2023 - Iman yang Mengubah Kehidupan

Bacaan ayat: Kisah Para Rasul 2:38 (TB) Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Oleh Pdt Feri Nugroho

"Untuk apa bersekutu dalam ibadah di gereja jika harus berjumpa dengan orang-orang yang mengecewakan. Beberapa kali saya harus terluka, ide saya tidak pernah diperhatikan. Hanya orang-orang tertentu saja yang dianggap penting karena dia kaya dan mempunyai jabatan di pekerjaannya. Lebih enak ada dalam komunitas mancing mania, atau penyayang bonsai, atau motor bebek mania. Disana justru lebih dihargai dan dapat mengembangkan diri!"

Pernyataan diatas klasik terjadi ketika seseorang kecewa dengan pelayanan yang dia rasakan dalam gereja sebagai organisasi.

Memang ada benarnya pernyataan tersebut, sebab faktanya memang demikian. Pernyataan tersebut telah membuat seseorang berpindah dari satu organisasi gereja ke gereja yang lain.

Atau membuatnya menjadi jemaat yang apatis, tidak peduli dengan keberadaan gereja.

Yang penting masih tercatat sebagai anggota jemaat, selebihnya dianggap tidak perlu.

Atau aktif, namun isinya kritikan tanpa memberikan solusi terhadap berbagai kelemahan pelayanan yang dilihat.

Ini dapat menjadi gambaran sederhana dari sebuah pertanyaan besar, bagaimana mungkin seorang menjadi percaya namun kehidupannya tidak mengalami pembaharuan?

Petrus berhadapan dengan orang yang ingin menjadi percaya, "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

Ini tentu menjadi lahan yang subur bagi Firman untuk segera ditaburkan.

Itu sebabnya Petrus merespon dengan tegas, "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus."

Bukan saja janji akan pengampunan, namun lebih dalam lagi ada janji akan menerima karunia dari Roh Kudus. Tentu ini berbicara tentang pembaharuan hidup.

Orang-orang yang mengambil keputusan percaya dan menerima jaminan keselamatan dalam Yesus Kristus akan diperbaharui hidupnya dalam Roh Kudus.

Lalu, mengapa fakta di lapangan menjadi berbeda?

Penjara berisi orang-orang berkalung salib, beberapa pelaku kejahatan didata sebagai orang Kristen, dikecewakan oleh rohaniwan yang digadang dekat dengan Tuhan, dan lain-lain.

Tentu perlu dipahami bahwa pengakuan percaya adalah respon awal bagi seseorang untuk mendapatkan pengampunan dan janji akan kehidupan kekal.

Respon tersebut diikuti oleh tanggung jawab untuk hidup diperbaharui setiap hari menurut kehendak Tuhan.

Inilah yang memungkinkan dinamika pilihan bagi seseorang untuk taat atau memberontak kepada kehendak Tuhan.

Sebagaimana Tuhan pernah menghormati pilihan Adam dan Hawa untuk memberontak, hal yang sama terjadi pada orang percaya.

Pilihan ada di depan mata: taat atau memberontak kepada Tuhan!

Berbagai simbol ritual percaya dan pembaharuan menjadi tidak bermakna ketika tidak diiringi pilihan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.

Maka tepat jika Yesus pernah menyatakan, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."

Itu artinya, ketidaktaatan orang lain jangan pernah menjadi penghalang bagi kita untuk taat.

Sebab ketika seseorang terhalang untuk taat saat melihat ketidaktaatan orang lain, justru memperlihatkan dirinya sedang mengangkat diri sebagai hakim dan merampas hak Tuhan untuk menghakimi.

Pilihan untuk taat tetap kuat meskipun harus melihat atau bersama dengan sesama yang tidak taat. Amin

   Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam