LIPUTAN KHUSUS

Kata Akademisi UIN STS Jambi Soal Praktik Joki Pembuatan Skiripsi: Jadi Sarjana Kacangan

Menurut Bahren jika itu sudah menjadi komoditas perdagangan, bagaimana jadinya para sarjana yang akan dilahirkan ke depan

|
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rahimin
ist
Bahren Nurdin, Akademisi UIN STS Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM - Disinyalir adanya praktik perjokian skripsi di Jambi, ditanggapi Akademisi UIN STS Jambi, Bahren Nurdin.

Ia mengatakan, maraknya jasa pembuatan skripsi sangat disayangkan, ini membuat generasi ke depan terancam bobrok.

"Itu merupakan bentuk kejahatan akademis. Skripsi, tesis atau sebagainya, merupakan sebuah karya ilmiah yang harus memenuhi standar akademis dan ilmiah," katanya.

Menurutnya, jika itu sudah menjadi komoditas perdagangan, bagaimana jadinya para sarjana yang akan dilahirkan ke depan.

"Tidak menutup kemungkinan akan melahirkan sarjana sarjana kacangan. Antara plagiarisme dan joki skripsi itu hal yang parah, bahkan sangat parah,"  ujarnya.

Bahren Nurdin bilang, sudah waktunya pihak kampus mengambil tindakan tegas dan berkolaborasi dengan kepolisian, karena ini sudah masuk tindak kejahatan akademis.

"Yang jadi persoalan, terkadang ada juga oknum kampus yang ikut bermain, itu sangat disayangkan juga (prihatin). Bila perlu, ke depan, jika tindakan tersebut terbukti di kemudian hari, ijazah atau kesarjanaannya bisa dicabut," katanya lagi.

Dikatakannya, dampak negatif lainnya dengan kegiatan itu tadi rawan akan melahirkan sarjana-sarjana korup dan sarjana penipu.

Bagaimana ketika nanti sarjana yang lahir dari proses ini menjadi pejabat atau pemimpin. Intinya sangat memprihatinkan.

"Pihak kampus harus tegas memberantas praktik ini termasuk oknumnya. Tegakan aturan," pungkasnya.

Sistim Kerja Terstruktur

Sistem kerja para joki skripsi di Kota Jambi terbilang terstruktur dan rapi. Order diatur oleh admin grup WhatsApp.

Penelusuran Tribun Jambi, seorang berinisial Mr R menuturkan pernah bergabung dalam grup joki skripsi tersebut.

Dia bercerita setahun lebih menjadi anggota joki skripsi di Jambi. Banyak keuntungan diperolehnya.

"Ketika ada orderan, biasanya admin grup tadi menyampaikan ke grup joki tadi siapa yang berminat dan mau mengambil orderan tadi, dan bisa langsung japri admin," jelasnya.

Dalam sistem perjokian, memang ada pengurus. Jadi, tugas-tugas dan orderan konsumen langsung dilempar ke grup joki tersebut.

Orderan tersebut ada tugas sekolah, kuliah maupun tugas lain yang lebih berat.

Mr R juga memaparkan sistem pembagian hasil orderan, antara joki dan admin grup yang melalui negosiasi terlebih dahulu.

"Jadi, setelah joki tadi chat admin, untuk biayanya, joki dan konsumen saling tawar melalui admin tadi. Setelah deal (sanggup; red) baru oke, " jelasnya

"Uang fee-nya dihitung dari situ tadi. Misal, untuk satu tugas joki meminta Rp100 dan ditambah admin ke konsumen Rp150 dan konsumen setuju, maka Rp50-nya untuk admin," ungkap Mr R.

Nominal orderan pun tergantung dari berat-ringannya tugas tersebut.

Besar-kecil keuntungannya pun tergantung dari lobi-lobian tadi juga.

Mr R mengatakan meski bukan lembaga resmi, namun untuk struktur dan pembayarannya jelas.

"Ketika semua tugas sudah kelar kita kerjakan, maka admin langsung melaporkan dan uang langsung ditransfer langsung ke joki," katanya.

"Kalau waktunya seminggu selesai, ya harus seminggu selesai. Dan ketika selesai kita langsung mendapat hak kita. Jadi antara konsumen dan joki itu tidak pernah saling konteks ataupun bertemu langsung selain melalui admin," katanya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kapolres Muarojambi Pastikan Tidak Ada Joki Vaksin

Baca juga: Universitas Jambi Punya Sistem Antisipasi Adanya Praktik Perjokian

Baca juga: Membongkar Isi Grup WhatsApp Joki Skripsi di Kota Jambi, Begini Cara Admin Mengatur Pesanan

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved