Ibadah Haji 2023

'Oooh, Puang! Tarima Kasi', Jemaah Haji Lansia Bone Sembuh dari Stroke dan Kembali Bicara

Mujizat ia rasakan setelah tiga hari rutin meminum air zamzam dari Masjidil Haram, Mekkah Almukkaramah

|
Editor: Duanto AS
ISTIMEWA
SEMBUH - Indo Hanna (78), jemaah haji asal Lappariaja, Bone, Sulawesi Selatan, yang sembuh dari stroke ringan setelah tiga hari mengonsumsi rutin air zamzam dari Masjidi Haram, Makkah. 

TRIBUN JAMBI.COM, MAKKAH - "Oooh, Puang! tarima kasi' wae Zamzam pabbura loppota, pajani lasakku ko Tana Marajata. (Ya, Alllah terima kasih obat air zamzam, mukjizat ini. Aku sembuh di Tanah Suci-Mu)."

Itulah ungkapan syukur Indo Hanna (79) dalam bahasa Bugis kepada rekan sekamar di Hotel Ruwabi Muna (308), Sektor Syisyah, Mekkah, Rabu (14/6) pagi.

Spontan lidah Indo Hanna mengucapkan itu setelah kembali bisa melafalkan kata dan berjalan lagi.

Mujizat ia rasakan setelah tiga hari rutin meminum air zamzam dari Masjidil Haram, Mekkah Almukkaramah.

Ungkapan syukur warga Desa Tunggalijang, Kecamatan Lappariaja Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, itu didengar langsung Kapolsek Lamuru, AKP Ahmad Jafar, dan istrinya Hj Suryani Ahmad HW.

Kabar gembira itu pun dibenarkan Ketua Kloter 22 UPG, Samuin, dan Pembimbing Ibadah Kloter UPG 22, KH Arief "Caplas" Arfah Lc.

"Kebetulan Nenek Hana itu satu kecamatan di Lamuru. Dia juga jemaah KBIH Haji Wata, jemaahnya istri saya," kata Ahmad kepada Tribun, Rabu (14/6) malam.

Kabar sembuhnya nenek empat cucu dari dua anak itu viral di 393 jemaah sekloternya. Kabar itu bahkan sudah menyebar di Sektor III Syisyah.

Ini kawasan penampungan sekira 16 ribu jemaah embarkasi Makassar di Mekkah.

"Iye, tadi siang kami di sektor dengar juga kabarnya," kata M Iqbal Ismail, Ketua Sektor III Syisyah.

Kerabat Indo Hannah di Lappariaja juga menyambut suka cita dan nyaris tak percaya.

"Tadi pas saya jenguk, ada keluarganya menelpon dari Lapri (Lappariaja)," kata Samuin.

Memang, dua pekan sebelum masuk Asrama Haji Sudiang, Makassar, sekitar 190 Km dari kampung halamannya, Indo Hanna, terserang stroke ringan, akhir Mei 2023 lalu.

"Waktu naik bis dari Lapri ke Sudiang (embarkasi haji Makassar) sudah didorong pakai kursi roda," kata Suryani, yang juga anggota DPRD Bone itu.

Selain tak bisa berjalan dan menggerakkan dua pergelangan tangannya, mulut Indo Hanna juga tak bisa terbuka.

Padahal peladang dan peternak sapi tersebut selama ini dikenal ramah dan selalu mendahului menyapa kenalannya.

Tim dokter kloter dan klinik kesehatan haji di Asrama Haji Sudiang, mengidentifikasi Indo Hanna mengalami gangguan sementara aliran darah ke otak.

Istilah medis Gejala stroke ringan ini adalah Transient ischaemic attack (TIA).

Sejak mendaftar haji pada 2010 lalu, Indo Hannah ikut bimbingan dari KBIH Haji Wata Bone.

Ini bimbingan ibadah haji yang didirikan mendiang pensiunan polisi mantan kepala desa era 1980-an, Haji Lawata.

Di Kloter 22 UPG, Indo Hannah bergabung dengan 218 jemaah asal Pangkep, dan 175 jemaah dari Bone.

Ia di rombongan 8, regu 29, bersama 30 tetangga dan warga sekampungnya.

Ahmad bercerita mereka termasuk haji gelombang II yang terbang dari Tanah Air ke Mekkah, Sabtu (9/6). Mereka, tiba di Mekah, Minggu (10/6) dini hari.

Setelah umrah qudum, thawaf dan sai, Indo Hanna, dalam pendampingan melekat KBIH dan tetangga se-rombongan.

Karena kondisi fisik dan keterbatasan pendamping pendorong kursi roda, Hanna tak dibiarkan menunaikan salat jemaah lima waktu jemaah di Masjidil Haram.

Selama tiga hari, dia berdiam diri di kamar 606.

"Kita pilih melarang ke Haram, tapi dia selalu minta dibawakan air zamzam dari Haram," kata Kiai Arief Arfah LC, pembimbing ibadah kloter.

Saban hari, sejak Senin, Hanna rutin meminum air zamzam bawaan rekan sekamarnya.

Kadang juga dia membasuh tangan, lengan, muka dan kaki, laiknya berwudu, dengan air zamzam.

Mukjizat zamzam itu muncul Rabu (14/6) di waktu Shuruq.

Indo Hannah, yang sejak di kampung, diam seribu bahasa, tiba-tiba bicara dalam Bahasa Bugis, dan bangkit berjalan pelan dari ranjangya.

Karena bahagia, teman sekamarnya, langsung memanggil Hajjah Suryani, Ketua KBIH Haji Wata, di kamar sebelah.

Kabar baik itu kian heboh saat sarapan.

Saking senangnya, Indo Hannah, meminta ke AKP Ahmad Jafar dan Hajjah Suryani, mengantar ke Masjidil Haram.

"Yang penting uitani (saya sudah lihat) Kabbah Nak," kata Indo Hanna, ditirukan Ahmad.

Karena kawasan Haram mulai padat, Ahmad tetap membawa kursi roda untuk Indo Hannah.

Dia hanya mengantarnya hingga pelataran dalam.

Ini area yang memungkinkan nenek berusia 78 tahun itu, berdoa dan melihat langsung Kakbah.

"Pitupulona tahun masssupajang mengolo Kakbah, tapi de'pa naengka uitai Nak. Pakitatkka kasi.."
(Sudah 70 tahun lebih saya sholat menghadap ke Kakbah (Qiblat), tapi saya tak pernah melihatnya langsung. Antar saya melihatnya Nak.)." (thamzil thahir)

Baca juga: Raffi Ahmad Intropeksi Diri Karena Batal Berangkat Haji Tahun Ini

Baca juga: Pemandangan Menarik saat Jemaah Haji Lansia Ikut Senam Penguin di Hotel, Enerjik Dibarengi Tawa

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved