Pilpres 2024

Anies Baswedan Terancam Batal Nyapres di Pilpres 2024? Bila Demokrat Sah Jalin Kerjasama dengan PDIP

Anies Baswedan diprediksi gagal berlayar di Pilpres 2024 dari Koalisi Perubaban untuk Persatuan bila Demokrat jalin kerjasama dengan PDI Perjuangan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Anies Baswedan diprediksi gagal berlayar di Pilpres 2024 dari Koalisi Perubaban untuk Persatuan bila Demokrat jalin kerjasama dengan PDI Perjuangan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Anies Baswedan diprediksi gagal berlayar di Pilpres 2024 dari Koalisi Perubaban untuk Persatuan.

Prediksi tersebut menyusul adanya wacana PDI Perjuangan yang akan menjalin kerjasama dengan Partai Demokrat.

Sementara partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu tergabung dalam Koalisi Perubahan.

Koalisi tersebut mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 bersama Partai Nasdem dan PKS.

Sementa PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pemilu 2024 mendatang.

Sebegaimana diketahui bahwa PDI Perjuangan membuka peluang kerja sama dengan Partai Demokrat.

Padahal, saat ini Partai Demokrat bergabung dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Peluang kerja sama antara PDIP dan Demokrat itu menguat lantaran dalam waktu dekat, Ketua DPP PDIP Puan Maharani disebut bakal segera bertemu dengan Ketua AHY.

Baca juga: Apa Kabar Cawapres Anies Baswedan? Jubir Tim 8 Koalisi Perubahan Sebut Mendekati Proses Akhir

Baca juga: Ternyata Kurir Sabu yang Diamankan BNN Seorang Residivis, Baru Bebas 2 Bulan Usai Dipenjara 12 Tahun

Apabila kerja sama atau koalisi PDIP dengan Demokrat ini terwujud, lantas bagaimana nasib Anies Baswedan?

Akankah Anies tetap bisa mendapatkan tiket mencalonkan diri di Pilpres apabila ditinggal Demokrat?

Apabila Demokrat nantinya bergabung dengan PDIP, maka tiket Pilpres 2024 yang dikantongi Anies bakal terancam.

Saat ini, Anies didukung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat.

Untuk dapat maju di Pilpres, partai atau koalisi partai harus memenuhi syarat memperoleh 20 persen suara sah nasional (presidential theshold).

Apabila Demokrat hengkang maka NasDem dan PKS belum memenuhi syarat 20 persen untuk mencalonkan capres.

Dengan demikian, Koalisi Perubahan harus mencari dukungan dari partai lain agar dapat mencapai syarat 20 persen suara sah nasional.

Untuk diketahui, dalam Pilpres 2019, Nasdem mendapatkan meraup 12,66 juta suara atau 9,05 persen.

Sementara Demokrat memperoleh 10,87 juta suara atau 7,77 persen dan PKS mendapatkan 11,49 juta suara atau 8,21 persen.

Baca juga: Kombes Hengki Haryadi Maafkan Hercules, Namun akan Disikat Jika Mantan Preman itu Berbuat Salah

Tanpa Demokrat, maka NasDem dan PKS baru mengumpulkan 17,26 persen sehingga belum bisa memenuhi syarat mengusung Capres.

Demokrat Respon Baik PDI Perjuangan Ajak Bertemu

Elite PDIP dan Demokrat sama-sama respons baik peluang kerja sama

Peluang kerja sama antara PDIP dengan Partai Demokrat bisa dibilang bukan isapan jempol semata.

Pasalnya, dua elite partai ini sama-sama merespons baik peluang kerja sama antara PDIP dan Demokrat.

Bahkan, rencana kerja sama ini juga didukung baik oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY mengatakan AHY merespons baik ajakan pertemuan dengan Puan Maharani.

"Yang saya tahu, karena saya tidak menangani langsung sekarang ini, yang saya tahu AHY selaku pemimpin Partai Demokrat merespons ajakan dari Mbak Puan dari PDIP untuk melakukan pertemuan dan berbincang-bincang," kata SBY dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (11/6/2023), sebagaimana dikutip dari WartaKota.

BY mengatakan, rencana pertemuan antara PDIP dan Demokrat itu tentu didasari niat baik.

Demokrat, kata SBY, akan selalu mendukung pertemuan yang didasari niat baik karena hal itu pasti bakal ada gunanya.

"Partai Demokrat selalu berpendapat pertemuan yang berangkat dari niat baik, tujuan yang baik, membahas masalah-masalah bangsa tentu ada gunanya," terang SBY.

Terkait hasil dari pertemuan AHY-Puan apabila nantinya benar-benar terwujud, SBY meminta publik untuk mengikuti perkembangannya.

"Jadi itu yang bisa saya sampaikan sekarang, ikuti saja perkembangannya nanti."

Baca juga: Ganjar Pranowo Disebut Mirip Jokowi Saat Berkunjung ke Kota Medan, Djarod: Berasal dari Rakyat

"Yang jelas pertemuan baik dari manapun, siapa dengan siapa selalu membawa kebaikan," ungkap SBY.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan tidak ada yang salah apabila PDIP membuka komunikasi dengan Demokrat meski partai pimpinan AHY itu berada di koalisi yang berbeda dengan PDIP.

“PDI Perjuangan itu merangkul, sambil menunggu, toh lamaran dari Pak Anies Baswedan ke Demokrat belum turun. Maka, enggak ada salahnya berdialog,” kata Hasto saat ditemui awak media di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

Dikatakan Hasto, komunikasi antara PDIP dan Demokrat itu akan dilakukan melalui pertemuan antara Puan Maharani dan AHY.

“Nanti Mbak Puan akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog. Apalagi, untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara itu merupakan hal yang positif,” kata Hasto.

Presiden Jokowi Bertemu SBY?

Presiden Jokowi Dikabarkan Bertemu SBY Saat Olahraga Pagi?, Ini Kata Jubir Partai Demokrat

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Jokowi dikabarkan bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Minggu pagi (11/6/2023).

Baca juga: Emak-emak 08 Priangan Timur Dukung Prabowo Subianto Nyapres di Pemilu 2024, Ada Iwan Bule dan Hashim

Pertemuan keduanya dikabarkan saat bersama-sama berolahraga di Stadion Gelora Bung Karno.

Kabar tersebut ditanggapi Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Namun dia mengatakan bahwa tidak ada agenda pertemuan antara Jokowi dan SBY.

Meski demikian, Herzaky Mahendra Putra tidak membantah bahwa kedua tokoh ini memang melakukan olahraga di tempat yang sama.

“Enggak ada (pertemuan), sama-sama sedang olahraga,” kata Herzaky melalui pesan tertulis, Minggu.

Dia mengatakan bahwa SBY pada Minggu pagi memang tengah berolahraga bersama anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.

Di sisi lain, dikuti dari Kompas.com, pada Minggu pagi sekira pukul 10.00 WIB, sejumlah pasukan pengamanan presiden (Paspampres) masih terlihat di lokasi.

Para pasukan ini kemudian mulai meninggalkan lokasi setengah jam kemudian, menggunakan bus paspampres.

Sedangkan dipantau dari unggahan instastory AHY pada hari ini, Ketua Umum Partai Demokrat itu memang sedang berolahraga dengan SBY di Kompleks GBK.

Selain itu, anak bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas juga terlihat di lokasi.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Al-Hilal Merencanakan Langkah Untuk Bintang PSG Neymar Setelah Gagal Dapatkan Lionel Messi

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Jusuf Kalla, Dijuluki Sultan dari Timur dan Miliki Koleksi Mobil Mewah

Baca juga: Xavi Memberi Tahu Barcelona untuk Menjual Ansu Fati, Tapi Ada Syarat

Baca juga: Ternyata Kurir Sabu yang Diamankan BNN Seorang Residivis, Baru Bebas 2 Bulan Usai Dipenjara 12 Tahun

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved