Nikita Mirzani Stop Bayar Sekolah Anaknya di London, Lolly Kebingungan Bayar Tagihan Sekolahnya

TRIBUNJAMBI.COM- Imbas keributan yang terjadi antara Nikita Mirzani dan Lolly, wanita yang akrab disapa Nyai itu akhirnya tak mau membayar sekolah Lolly di London.

Nikita Mirzani masih tak terima ketika dirinya difitnah anak kandungnya itu.

Hingga akhirnya Niki memutuskan untuk berhenti membayar sekolah Lolly di London.

Hal ini lantas membuat Lolly kebingungan karena ia tak bisa melanjutkan sekolahnya itu.

Namun Lolly bingung karena semua akses untuk menghubungi Nikita Mirzani diblokir oleh ibunya.

“Halo semuanya saya membuat story ini untuk mencoba menghubungi ibu saha karena dia memblokir saya di setiap platform media sosial,” tulis Lolly di akun Instagram pribadinya.

Baca juga: Lolly Punya Niatan Kembalikan Uang Nikita Mirzani, Nyai: Memang bisa?

Baca juga: ATMnya Diblokir Nikita Mirzani, Lolly Sindir Ibu Kandungnya: Uang Nggak Bisa Bikin Aku Bahagia

Baca juga: Lolly Cuek saat Disumpahi Nikita Mirzani Dapat Hukuman dari Allah: Saya Lebih Bijak

Kini Lolly kebingungan karena mamanya tak mau lagi membayar sekolahnya di London.

Namun menurut Lolly, hal itu dilakukan Nyai agar Nikita Mirzani bisa membawanya pulang ke Indonesia.

“Mamah saya menolak untuk membayar tagihan sekolah saya dan dia mencoba membawa saya kembali ke Indonesia,” tulis Lolly.

Hal ini membuat Lolly merasa tidak nyaman karena ia belum membayar tagihan sekolahnya.

“Ini membuat saya merasa tidak enak, risih, dan sedih,” kata Lolly.

Lolly berharap saat ia pergi ke London kehidupannya akan berubah.

Baca juga: Nikita Mirzani Sumpahi Lolly Dihukum Allah: Hukumlah Anak Saya yang Sudah Memfitnah Ibu Kandungnya!

Namun kenyataannya kini Lolly justru berada diambang kehancuran karena ibunya menolak membayar tagihan sekolah.

“Satu-satunya orang yang dapat membayar biaya sekolah saya adalah ibu saya,” kata Lolly.

Menurut Lolly sekolah di London tidak bisa menerima pembayaran sekolah dari orang lain yang tidak memiliki hubungan biologis atau memiliki hak hukum.