Bisnis
Peternak Semakin Kesulitan Menjual Ternak ke Luar Provinsi
Peternak harus mengantongi hasil laboratorium hasil uji tentang kesehatan ternak yang akan dijual.
Penulis: tribunjambi | Editor: Hendri Dunan
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Peternak sapi di Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) kesulitan menjual ternak mereka ke luar Provinsi Jambi karena harus ada izin laboratorium bebas penyakit menular dari dinas terkait. Adapun pengurusan izin sendiri berbiaya mahal dan butuh waktu yang cukup lama.
Penjualan sapi saat ini tidak lagi semudah seperti dulu. Karena peternak harus mengantongi hasil laboratorium tentang kesehatan ternak yang akan dijual. Khususnya ternak yang akan dijual ke luar provinsi Jambi.
Namun, pengurusan izin laboratorium tersebut yang kini menjadi kendala para peternak. Sebab mereka harus mengirim sample darah ternak tersebut ke Bandung, apakah sapi ini bebas Jambrana dan penyakit lainnya. Keluhan lainnya adalah, biaya pemeriksaan laboratorium berkisar Rp 600 ribu per ekor. Akibatnya, peternak mengalami penurunan penjualan.
Maryono, peternak sapi di wilayah Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai mengatakan kalau untuk sekarang memang merasa mengeluh, karena sekarang susah menjual ternak ke luar Jambi. Dirinya harus mengantongi izin, dan mengurusnya ke Bandung.
"Jadi, kami sangat tidak mungkin untuk kesana, selain jauh juga memerlukan biaya yang tidak sedikit,"ujarnya, Rabu (7/6).
Menurut Maryono, saat ini ada tiga jenis hasil laboratorium untuk memenuhi kelayakan sapi apabila ingin menjual ke luar Jambi. Yaitu hasil uji Lab Jembrana Disease, PMK dan Lab ST.
Jadi kalau mau mengirim seperti ke Batam harus ada surat-surat itu. Tanpa ada itu tidak berani.
"Kalau dulu, untuk satu lab jembrana aja, biayanya sekitar Rp 600 ribu dan mengurusnya ke Padang, namun sejak 2023 ini sudah diberlakukan 3 Lab,"kata Maryono.
Maryono berharap, agar pemerintah daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, khususnya di Provinsi Jambi, agar menyediakan tempat laboratorium untuk pengecekan sampel arah sapi.
"Jadi kita, sebagai peternak tidak jauh-jauh mesti harus pergi ke Bandung, atau ke Padang, ini semua harapan dari para peternak sapi di Tanjanbtim,"pungkasnya. (cna)
Tesla Digugat 25 Negara Terkait Limbah Baterai yang Berbahaya |
![]() |
---|
Sanksi Siap Menanti UMKM Tak Miliki Sertifikasi Halal |
![]() |
---|
Insentif PPN DTP Rumah Berlanjut, Sektor Properti Diramal Meningkat |
![]() |
---|
Bawal Putih Dibandrol 500 Ribu Per Kilogram Jelang Perayaan Imlek |
![]() |
---|
Toyota Tersandung Skandal Mesin Diesel, Ada Fortuner Produksi Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.