Batang Asai Siap Jadi Tuan Rumah Arung Jeram Porprov Jambi, KONI Sarolangun: Jangan di Danau Sipin

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - KONI Kabupaten Sarolangun mengungkapkan kala itu, 1989 lalu di Kecamatan Batangasai Sarolangun pernah menjadi tuan rumah untuk olahraga Arung Jeram tingkat nasional.

Kali ini, pesta olahraga tahunan yaitu Porprov XXIII/2023 Jambi, Sarolangun kembali ingin diposisikan lagi sebagai tuan rumah.

“Waktu itu yang buat Bapak Akbar Tanjung, dihadiri Gubernur Jambi kala itu Masjchun Sofyan,”

“Saya minta cabor Arung Jeram janganlah di Danau Sipin, tidak dibuatkan orang. Sebab, kita punya lokasi Arung Jeram di Kerinci, Merangin dan Sarolangun,” ujar perwakilan pengurus KONI Sarolangun di dalam rapat CdM II di Ruang Rapat Kantor KONI Provinsi Jambi, Sabtu (3/6/2023).

Baca juga: Panitia Sebut Danau Sipin Layak Jadi Lokasi Arung Jeram di Porprov Jambi

KONI Kabupaten Sarolangun beralasan selain lokasi yang memadai juga sembari mempromosikan wisata di Batangasai.

"Saya ingin dan ini sudah saya sampaikan tolong jadikan lagi Batangasai tuan rumah untuk Cabor ini. Sambil promosikan wisata Jambi,”

“Penginapan kami yang tanggung tanpa biaya dan gratis, hanya tinggal menyiapkan makan saja. Jangan lah di Danau Sipin," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Pertandingan Porprov XXIII/2023 Jambi, Muhammad Ali menanggapi berkaitan dengan venue arung jeram ini.

Menurutnya penetapan ini berdasarkan kesepakatan dari Pengcab 11 kabupaten dan kota.

"Ternyata Pengcab yang dinauangi KONI kabupaten kota memang ada yang protes bahkan ada yang tidak mau mengikuti arung jeram apabila dipertandingkan di Danau Sipin. Setelah didiskusikan dengan memanggil pengcab 11 kabupaten dan kota, akhirnya dengan argumen dari pada Pengprov terhadap Pengcab dapat disepakati dipertandingkan di Danau Sipin,” kata Ali. 

"Dan juga saya dapat isu bahwasanya di pusat juga sekarang arung jeram itu sudah mulai dimodifikasi,” sambungnya.

Baca juga: Atlet Porprov Jambi 2023 Banyak Temuan, KONI Jambi Kembali Buka Entri By Name Tahap Kedua

Arung jeram yang semestinya dilakukan dialiran air yang deras dan memiliki lintasan yang ekstresm dianggap sudah mulai tergerus. 

“Akhirnya dimodifikasi. Yang arung jeram biasa kita lihat selama ini rupanya di pusat sudah modifikasi di danau. Entah bagaimana nanti kita lihat besok, yang terjun-terjun kita lihat nanti, dan ombak-ombak juga kita lihat nanti. Pengcab KONI kabupaten dan kota sudah setuju semua,” pungkasnya.