Berita Tanjabbar

Wakil Ketua DPRD Tanjabbar Minta Kemendagri dan Gubernur Jambi Objektif Menetapkan Peta Tapal Batas

Berita Jambi - Polemik tapal batas dan pembagian sumur Migas (Minyak dan Gas) antara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar)

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/Ade
Ahmad Jahfar Wakil Ketua DPRD Tanjabbar. 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Polemik tapal batas dan pembagian sumur Migas (Minyak dan Gas) antara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) kini sudah menemui titik terang.

Mediasi kedua belah pihak telah dilakukan antara Pamkab Tanjabbar dan Tanjabtim bersama Pemprov Jambi yang difasilitasi oleh Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan.

Ahmad Jahfar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjabbar yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengajak seluruh masyarakat untuk selalu bersyukur kepada Allah dan berharap agar masyarakat terus bersatu bahu membahu ikut serta bekerja mempertahankan wilayah kabupaten Tanjabbar.

Terutama wilayah ini merupakan wilayah yang didalamnya terkandung kekayaan alam yang tentu sangat dibutuhkan untuk membangun daerah.

"Dari pembicaraan dan upaya upaya politik yang terus dilakukan dengan Kemendagri, Pemprov dan Tanjabtim Alhamdulillah banyak sekali progres yang dicapai, diantaranya soal kesepakatan tapal batas dan soal kesepakatan pembagian sumur migas yang selama ini menjadi polemik," jelasnya, Kamis (01/06)

"Bahwa hal hal yang selama ini terus menjadi pembicaraan terkait kekeliruan Bupati menandatangani kesepakatan pembagian sumur telah tuntas. berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat oleh semua pihak baik Kemendagri, Pemprov dan Tanjabtim hal hal tersebut telah dicabut. Maka DBH (Dana Bagi Hasil) terkait sumur Migas tersebut tetap menjadi pemasukan pembiayaan untuk pembangunan Tanjabbar," tambahnya.

Jahfar mengingatkan kepada Bupati Tanjabbar dan jajaran untuk memperkuat data administratif yang diperlukan.

Selain itu juga terus melakukan komunikasi yang baik dengan pihak pihak terkait agar persoalan tapal batas ini benar benar selesai.

Jahfar meminta kepada Kemendagri dan Gubernur Jambi untuk bertindak obyektif dalam mengusulkan dan menetapkan permendagri terkait peta tapal batas.

Bahwa aspek pembentukan kabupaten di awal, hingga soal administrasi kependudukan serta aspek historis dan existing dilapangan harus menjadi perhatian serius.

"Dari aspek aspek yang disebut kan, saya optimis bahwa wilayah Tanjabbar dengan segala potensi yang ada tetap utuh dan terjaga," lanjutnya

"Kami meminta doa dan dukungan dari seluruh tokoh dan masyarakat Tanjabbar agar kami bisa bekerja dengan sebaik baiknya dan membawa hasil yang sebaik baik nya," tutupnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Lama Diidam-idamkan Warga Lagan Tengah, SKK Migas PetroChina Wujudkan Bangun Jerambah Beton

Baca juga: Hilang Tiga Hari, Jasad ABK Myanmar Korban Tenggelam di Perairan Jambi Ditemukan di Lagan Ilir

Baca juga: Sinopsis Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang, Tayang 1 Juni 2023 di Netflix

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved