Pilpres 2024

Ini Bocoran Pembicaraan Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Soal Pilpres 2024?

Isi pembicaraan Presiden Jokowi dengan Menteri Pertahanan RI Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor, Jawa Barat dibocorkan Waketum Gerindra

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribunnews/Irwan Rismawan
Isi pembicaraan Presiden Jokowi dengan Menteri Pertahanan RI Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor, Jawa Barat dibocorkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman. 

TRIBUNJAMBI.COM - Isi pembicaraan Presiden Jokowi dengan Menteri Pertahanan RI Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor, Jawa Barat dibocorkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman.

Ketua Umum Gerindra itu menemui presiden di Istana Bogor, Jawa Barat pada Kamis (25/5/2023) kemarin.

Dia menjelaskan bahwa Prabowo dipanggil Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Menhan RI.

Sehingga pembicaraan yang dibicarakan pun masih seputar urusan kedinasan yang tidak bisa dibeberkan ke publik.

"Pak Prabowo Subiantp dipanggil Pak Jokowi selaku Menhan. Ini Menhan dipanggil Pak Presiden, tentu yang dibahas soal pekerjaan, soal urusan-urusan kedinasan yang secara detail kita tidak semuanya bisa dipublikasikan," kata Habiburokhman saat dikonfirmasi, Jumat (26/5/2023).

Pasalnya, Anggota Komisi III DPR RI itu menyebut tidak mendapatkan informasi yang rinci mengenai pertemuan tersebut.

Termasuk isi pembicaraan Kemenhan RI yang dibahas bersama Presiden Jokowi di Istana tersebut.

"Kami sendiri kalau soal Kemenhan itu kami tidak cawe-cawe isi pembicaraan Pak Prabowo dan Pak Jokowi," jelasnya.

Disisi lain, Habiburokhman juga tidak mengetahui apakah ada pembicaraan seputar politik dalam pertemuan Prabowo-Jokowi.

Termasuk, omongan mengenai capres maupun cawapres pada 2024 mendatang.

Baca juga: Reaksi Projo Saat Bacapres Anies Baswedan Bandingkan Pembangunan Era SBY dengan Presiden Jokowi

Baca juga: Perbedaan Respon Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Menanggapi Elektabilitas Versi Litbang Kompas

"Saya tidak tau persis apakah ada pembahasan soal capres cawapres soal pemilu. Soal Pak Ganjar dan lain sebagainya kita tidak diinformasikan," katanya.

Namun secara logika, kata dia, pertemuan tersebut kemungkinan kecil membicarakan politik.

Sebab, pertemuan itu hanya seputar kedinasan Prabowo sebagai pambantu Jokowi di kabinet.

"Jadi itu tadi logikanya kalau pertemuan ini pertemuan soal dinas secara logisnya tidak ada pembicaraan hal-hal di luar kedinasan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) menilai adalah hal yang wajar Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor, Kamis (25/5/2023) ini.

Mulanya, Pratikno mengatakan dirinya tidak tahu apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu karena tidak mendampingi Presiden Jokowi.

"Tapi kalau bertemu antara Presiden dengan menterinya kan biasa," kata Pratikno di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.

Pratikno mengatakan tidak membaca jadwal Presiden Jokowi hari ini. Namun, dia tetap menilai pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo adalah hal yang wajar.

"Ya menurut saya wajar-wajar saja presiden bertemu, dan pak presiden memanggil menterinya kan biasa saja," pungkasnya.

Baca juga: Wacana Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Projo Tunggu Perintah Jokowi

Sebelumnya diberitakan bahwa Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo menanggapi hasil elektabilitas berdasarkan survei Litbang Kompas terbaru Mei 2023.

Dalam survei tersebut bahwa kedua Cawapres itu masuk dalam tiga besar kandidat yang memiliki elektabilitas tinggi.

Dalam jajak pendapat itu, Prabowo Subianto menduduki posisi tertinggi dengan nilai 24,5 persen.

Disusul Ganjar Pranowo 22,8 persen dan Anies Baswedan 13,6 persen.

Survei itu dengan margin of error survei lebih kurang 2,83 persen.

Survei yang berlangsung 29 April-10 Mei 2023 itu menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo masih di posisi pertama.

Tanggapan Anies Baswedan

Anies Baswedan mengatakan hasil jajak pendapat itu masih bersifat fluktuatif.

Apalagi waktu pelaksanaan Pemilu masih panjang atau sekitar 9 bulan lagi yakni Februari 2024.

"Yang namanya survei masih berbulan-bulan, itu masih fluktuatif," ungkap Anies saat menghadiri Istigasah Kubro di Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Desa Jeru, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Rabu (24/5/2023).

Anies menegaskan meskipun waktu pelaksanaan pemilu masih cukup panjang, intensitas survei saat ini cukup tinggi. Sedangkan hasilnya masih bisa berubah-ubah.

"Kalau satu bulan sebelum Pemilu, intensitasnya survei tinggi itu biasa. Namun saat ini pelaksanaannya masih lama tapi sudah tinggi intensitasnya. Tapi ya itu, masih fluktuatif," tegasnya.

Anies mengaku tetap optimistis dengan hasil survei mengenai elektabilitasnya.

Baca juga: Tim 8 Koalisi Perubahan Sebut Bacapres Anies Baswedan Banyak Alami Tekanan Hingga Penjegalan Nyapres

"Kalau optimis, kita sangat optimis. Karena kita merasakan aspirasi, keinginan untuk suatu perubahan. Oleh karena itu kita akan terus berusaha, tidak bisa hanya dengan optimisme," ujarnya.

Tanggapan Ganjar Pranowo

Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menanggapi santai perihal hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas beberapa waktu lalu. Diketahui Bacapres Prabowo Subianto unggul dari Ganjar.

"Biasa aja, yo enggak apa-apa," ujarnya santai setelah mengisi acara di Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (25/5/2023).

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Elektabilitas Prabowo meningkat 6,4 persen dibandingkan survei yang dilakukan pada Januari 2023.

Kala itu, elektabilitas Prabowo 18,1 persen.

Sementara itu, elektabilitas Ganjar menurun 2,5 persen dibandingkan hasil survei Januari 2023. Saat itu hasil survei elektabilitas Ganjar sebesar 25,3 persen.

Di sisi lain, elektabilitas mantan Gubernur DKI, Anies Baswedan berada di angka 13,6 persen.

Elektabilitas capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu mengalami peningkatan elektabilitas sebanyak 0,5 persen dibandingkan survei Litbang Kompas Januari 2023. Kala itu, tingkat elektoral Anies berada di angka 13,1 persen.

Di posisi keempat dihuni oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan raihan 5,8 persen.

Lalu disusul oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang memperoleh elektabilitas 1,9 persen.

Kemudian, peringkat kelima diduduki oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mendapatkan elektabilitas 1,2 persen.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Jumat Curhat, Masyarakat Bungo Resah dengan Aksi Pasangan Sesama Jenis hingga Maraknya Pencurian

Baca juga: Nursyah Kembali Beberkan Perubahan Indah Permatasari, Sebut Suka Liar Kemana-mana

Baca juga: Ditlantas Hentikan Angkutan Batubara, Edi Purwanto: Berhentikan Agak Lama

Baca juga: Film Little Mermaid Ramai Penonton, Tayang 7 Jam di Bioskop Cinepolis Jambi

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved